"Ah, benarkah? Kak Jisoo akan tinggal di sini? Apa itu artinya kak Jisoo akan menjadi mama untuk Jessie?"
Suasana mulai canggung. Bahkan Namjoon pun ikut terdiam. Tanpa sadar, Jisoo langsung melirik ke arah bosnya dan kebetulan mereka saling menatap satu sama lain. Keduanya langsung berdeham menghilangkan suasana panas yang tiba-tiba muncul. Baik Seokmin maupun Jisoo benar-benar tidak bisa menahan semburat merah yang sudah tercetak jelas di pipi mereka.
Seokmin pikir, dia harus meminta Jazlyn untuk menjaga ucapannya mulai sekarang.
Jisoo menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sepertinya ia mulai terbiasa dengan sikap Jazlyn yang terlalu frontal. Gadis kecil itu bisa saja membuat hubungan Seokmin dan Jisoo menjadi canggung satu sama lain.
Wajah tidak bersahabat kembali hadir di wajah si bangir. Seokmin tidak mengacuhkan perkataan Jazlyn barusan, dia langsung memanggil sopir pribadinya. Dia harus segera berangkat ke kantor mengingat harus menghadiri sebuah rapat penting dengan CEO dari perusahaan lain. Sekaligus untuk menghindar kalau Jazlyn mulai berbicara aneh lagi.
Jisoo terlihat tidak suka ketika Seokmin mengabaikan Jazlyn seperti ini. Bahkan terhadap putrinya sendiri pun Seokmin tampak tidak peduli!
"Papa, kenapa tidak dijawab, sih? Kak Jisoo mau jadi mama Jessie, kan?" rengek gadis kecil itu yang masih berada di pelukan Jisoo. "Kalau begitu, kalian pasti akan menikah, kan?"
Err, Jazlyn ucapanmu memang selalu berhasil membuat Seokmin malu!
Jisoo terkekeh mendengar ucapan Jazlyn karena Seokmin masih mengabaikan ucapan putrinya. "Tidak, Sayang. Hari ini kakak akan jadi pengasuhmu. Tidak ada pernikahan dan hal-hal konyol yang tadi kau ucapkan, oke? Kakak hanya menjadi pengasuh Jessie saja."
Semoga saja gadis kecil ini menghentikan ucapan konyolnya lagi!
"Oh, begitu, ya?" cicit Jazlyn kecewa. Tiba-tiba saja ada suatu dorongan yang membuat gadis kecil itu lagi-lagi melakukan hal gila lainnya.
Jazlyn mendekat ke arah Namjoon dan menarik celana panjang milik pelayannya itu. "Paman Joon-ie juga berpikir seperti itu, kan? Kak Jisoo dan papa sangat cocok?"
Namjoon hanya tersenyum kikuk. Dia mengangguk pelan mengiyakan ucapan Jazlyn. "Jika nona muda berpikir seperti itu, maka aku pun sama."
Jazlyn memekik kegirangan. Entah kenapa dipikirannya saat ini adalah bagaimana cara untuk mendekatkan Jisoo dengan Seokmin. Jazlyn tampak tidak peduli ketika Seokmin sudah melotot ke arahnya, menyuruh Jazlyn untuk bungkam dan menghentikan semua ucapan konyolnya.
Jazlyn mulai menarik tangan Namjoon untuk menjauh. Gadis kecil itu merengek ingin sarapan ditemani olehnya. Dengan senang hati Namjoon menuruti, lalu dia membungkukkan badan kepada Seokmin dan meninggalkan majikannya beserta Jisoo yang masih setia berdiri tidak jauh dari Seokmin.
Seokmin menghela napas pelan. Dia bisa melihat rona merah di pipi Jisoo. Pasti laki-laki manis ini sudah berpikiran macam-macam. Seokmin tidak mau kesalahpahaman ini kembali berlanjut.
Jisoo membungkukkan badan. "Tentang ucapan Jazlyn tadi-"
"Kau pikir akan semudah itu menggantikan posisi Shua?" sentak Seokmin.
Jisoo terkejut mendengar suara tinggi yang bahkan mendekati membentak. Jisoo sebenarnya berniat untuk meminta maaf jika membuat Seokmin merasa tidak nyaman. Memangya siapa yang ingin menggantikan posisi Natashua sebagai istri dari Lee Seokmin? Jisoo kan tidak bilang seperti itu!
"H-hah?"
"Jazlyn masih belum mengerti dengan apa yang ia katakan. Jadi, jangan harap aku akan menyukaimu seperti Jazlyn menyukaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boss | Seoksoo [✔]
FanfictionAwalnya ingin menjadi pekerja kantoran, tapi malah berakhir menjadi seorang baby sitter! Hong Jisoo rupanya harus membanting tulang untuk mencari pekerjaan di tengah sulitnya persaingan di ibukota. Mimpinya adalah bekerja di sebuah perusahaan besar...