11. Cipa atau Jisoo?

10.2K 1.4K 490
                                    

HALOO KIM TAEYEON BALIK NIH🙃 PADA KANGEN YA EHE .g








































Tidak bisa Jisoo pungkiri, kalau suasana kali ini adalah suasana paling canggung antara dirinya dan Seokmin.

Mereka akhirnya benar-benar pergi ke restoran steak yang terletak tidak jauh dari sekolah Jazlyn. Dengan iming-iming makan siang sebelum menjemput Jazlyn, Jisoo akhirnya mengiyakan ajakan Seokmin untuk makan bersama. Awalnya dia ingin menolak, tapi genggaman tangan Seokmin terlalu erat untuk dilepaskan. Tubuh mungil itu langsung tertarik, mengikuti langkah si majikan untuk masuk ke dalam mobil sedan mewah yang sering Seokmin gunakan.

Keadaan di restoran pun tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Sudah 15 menit berlalu, keduanya lebih memilih untuk saling bungkam dengan mata yang melirik ke arah daftar menu. Tidak ada satupun diantara keduanya yang berinisiatif untuk membuka suara, sekedar bertanya tentang menu apa yang akan mereka pesan nanti. Baik Jisoo maupun Seokmin, mereka masih terlalu malu jika mengingat kejadian semalam.

Kejadian dimana Seokmin yang mencuri first kiss milik Jisoo, menciumi laki-laki manis itu dengan penuh gairah sambil menindihnya di atas ranjang, dan berakhir dengan tidur bersama membuat keduanya benar-benar tidak kuat membayangkan apa yang sudah terjadi.

Keduanya saling mengutuk diri sendiri. Seokmin melirik Jisoo sekilas. Laki-laki kucing itu begitu serius dengan daftar menu. Seokmin pikir, pasti Jisoo sedang sibuk memilih makanan apa yang akan ia makan nanti. Harusnya ia tidak gelisah kalau ia memang tidak memiliki perasaan apapun pada Jisoo. Tapi, Seokmin benar-benar gelisah saat ini!

Jisoo juga melakukan hal yang sama. Diam-diam dia melirik ke arah Seokmin yang menyembunyikan wajahnya dengan daftar menu. Dia tidak bisa menahan senyum lebar ketika membayangkan wajah merah si majikan yang terhalang buku tipis itu. Bukankah itu sangat lucu?

Jisoo tiba-tiba saja merasakan tendangan kecil di betisnya. Dia meletakkan daftar menu di atas meja, lalu memperhatikan kembali si majikan yang masih menyembunyikan wajahnya, enggan menatap Jisoo yang lebih berani.

"Jangan menatapku seperti itu!"

Jisoo terkikik geli ketika Seokmin mengatakan hal selucu itu. Pria berusia 35 tahun yang sudah terlalu tua untuk bertingkah kekanakan seperti anak muda yang tengah dimabuk asmara. Jisoo mencoba menyingkirkan daftar menu yang menghalangi wajah Seokmin, tapi si bangir itu menolak dan tetap menyembunyikan wajahnya.

"Aku ingin melihat wajah tuan!"

Seokmin mendengus. "Sudah ku bilang, jangan lihat!"

Jisoo terkekeh ketika ia melihat telinga Seokmin yang memerah. Pasti pria itu tengah malu-malu!

"Tapi kelihatan, tuan!" Jisoo terkekeh lagi. "Bukankah kau terlihat seperti remaja yang sedang puber?"

Seokmin mencuri pandang lagi. Diam-diam dia mengangkat sedikit wajahnya untuk melihat ekspresi lucu Jisoo saat menggodanya di restoran ini. Pipi gembul yang memerah, kedipan mata yang begitu lembut, dan bibir kucing yang lagi-lagi memancing minta untuk dicium.

Apa tadi?

"Tuan melihat ke arah mana?" sentak Jisoo ketika Seokmin melongo saat melihat wajahnya. Fokus di bangir itu mengarah pada bibir kucing tipis yang benar-benar membuat candu.

"Bibirmu terlihat kering. Mau ku basahkan lagi?"

Jisoo memerah mendengar penuturan Seokmin. Apa ia sedang tidak sadar dengan ucapannya sendiri?

My Coldest Boss | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang