"Kau mengenalnya, kan?" Cipa tersenyum kecil. "Dia itu suamiku. Tidak kalah tampan dengan tuan Seokminmu itu."
Untuk beberapa saat, Jisoo merasakan sendi di dalam tubuhnya seperti mati tak bisa digerakkan. Jujur saja, dia terkejut. Bahkan amat sangat terkejut. Apalagi ketika wanita itu dengan bangganya mengenalkan Jaehyun sebagai suami, sekaligus sebagai seorang pria yang sudah ia nikahi selama sepuluh tahun lamanya. Tentu saja itu bukanlah waktu yang sebentar dalam usia pernikahan. Meskipun hingga saat ini keduanya belum dikaruniai anak dari hasil pernikahan sepuluh tahun mereka.
"D-dia suamimu?"
"Ya, dia suamiku. Dan aku adalah istrinya."
Senyum kecil itu melebar. Menggambarkan bahwa Cipa dengan bangga mengenalkan sang suami kepada orang yang baru ia temui. Seorang pelayan sang tuan, yang secara tidak langsung menjadi sosok yang didekati oleh suaminya sejak lama. Tidak ada rasa ragu di dalam diri Cipa untuk terus berbicara, mengunggulkan Jaehyun bahwa pria itu adalah pria terbaik di dalam hidupnya.
Tanpa mengetahui fakta bahwa Jaehyun sudah bermain di belakang.
Jisoo merasa bersalah ketika Cipa memamerkan cincin kawinnya bersama Jaehyun. Cincin emas putih dengan manis tersemat di jari manis. Jisoo benar-benar menyesal karena dia sempat menerima ciuman Jaehyun yang terletak di pipinya.
Tapi jujur, Jisoo sama sekali tidak berniat merebut Jaehyun!
Meskipun ia sendiri sudah merasakan perasaan lebih pada teman tuannya itu. Tidak salah kan kalau Jisoo menyimpan rasa pada Jaehyun?
"Kami menikah sepuluh tahun yang lalu. Dia adalah pria paling bijaksana yang pernah ku temui. Awalnya dia melarangku untuk kembali bekerja pada tuan Seokmin, karena ku dengar bahwa mereka sempat berseteru saat masih SMA."
Kekehan kecil keluar dari bibir Cipa. Sebelum akhirnya wanita itu membuka suaranya lagi sambil tertawa kecil. "Tapi, selama aku masih bisa menjaga hatiku untuknya, bukankah itu akan baik-baik saja jika aku tetap bekerja pada tuan Seokmin? Karena aku hanya mencintai Jaehyun di dalam hidupku."
Hari ini, Jisoo menyatakan dirinya sendiri bahwa ia adalah orang paling jahat di dunia. Bukankah ia adalah pendosa bahwa ia sudah menaruh hati pada suami orang lain?
-My Coldest Boss-
Seokmin begitu penasaran ketika Jisoo lebih memilih diam sepulang dari restoran. Entahlah, Jisoo terlihat tidak baik sejak kedatangan Cipa di sana. Si manis itu lebih memilih untuk diam dan menjawab pertanyaan Seokmin dengan malas-malasan.
Seokmin akhirnya memutuskan untuk meminta Hoseok menjemput Jazlyn di sekolah. Mengubah rencana awal bahwa ia akan pergi bersama Jazlyn dan Jisoo untuk jalan-jalan bersama ke kebun binatang. Namun, sepertinya kondisi Jisoo tiba-tiba saja tidak mendukung. Jadi, Seokmin akhirnya membawa Jisoo untuk pergi berdua ke suatu tempat agar pelayannya itu berada di dalam mood yang baik.
Sepanjang perjalanan, Jisoo hanya menatap kosong ke luar jendela. Dia sama sekali tidak tahu ketika Seokmin sudah memperhatikannya sejak tadi, merasa khawatir dengan kondisi laki-laki manisnya yang memilih untuk tetap diam.
"Apa ada sesuatu?" Seokmin membuka suara. Tetapi, pandangannya masih mengarah pada jalan besar yang berada di depan. "Kau sakit gigi ya makanya diam saja?"
Selera humor pria seumuran Seokmin memang benar-benar buruk. Pria berusia 35 tahun itu berusaha untuk membuat tawa di bibir kucing Jisoo. Tapi, sepertinya Seokmin harus berusaha lebih keras lagi karena Jisoo tidak menunjukkan reaksi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Boss | Seoksoo [✔]
Fiksi PenggemarAwalnya ingin menjadi pekerja kantoran, tapi malah berakhir menjadi seorang baby sitter! Hong Jisoo rupanya harus membanting tulang untuk mencari pekerjaan di tengah sulitnya persaingan di ibukota. Mimpinya adalah bekerja di sebuah perusahaan besar...