^2^

55 11 4
                                    

***

Sambil menunggu Caca kembali dari perantauan, eh maksutnya kantin, Putih cuman luntang lantung guling sana guling sini dilantai. Mirip gembel lebih tepatnya. Ia cuman baca Wattpad di HP nya, sangking asiknya sampai tidak tahu kalau Biru datang dengan menopang dagunya dengan tangan kanan sembari memandang Putih yang menurutnya sangat imut itu. Biru menatap Putih dengan mata terpesona dengan kecantikan alami yang dimiliki Putih. Caca datang dengan lari ngos ngosan sambil mencoba mengatur nafasnya dulu.

"Huftt, nih cilok sama minumnya" Ucap Caca

"Hehe makasihhh Caca sayanggg" sahut Putih sambil mencubiti pipi gembul milik Caca.

"Iya iya, noh makan dulu"

"Iya Ca"

"Lah, Biru, lu ngapain coba liatin Putih dari tadi" ucap Rey sang ketua kelas yang entah kapan datangnya.

Sontak Putih dan Caca menoleh kesumber suara.

"E-eh ga kok, siapa coba yang liatin Putih, dih, najis kali ya huekk, orang tadi gue liat papan tulis" alibi Biru.

"Halah jujur aja kali" Rey mencolek dagu Biru.

"Apasih ah maleskan gue jadinya huft" Biru menghela nafas.

"E CIEEE BIRU HUHUYY MUSUH BEBUYUTAN DARI PUTIH CHELSEA AKHIRNYA JATUH CINTA SAMA PUTIHHH"sorak Caca

Putih salting sendiri

"GAJE KALIAN SEMUA ANJIR! " sahut Biru tak mau kalah. "Put siniin ciloknya, gue minta dong"

"Ogah wlekk" Putih berdiri lalu mengangkat tinggi-tinggi ciloknya sambil menjulurkan lidahnya mengejek.

Mereka berdua rebutan hingga pada akhirnya Putih secara tidak sengaja menginjak tali sepatu milik Biru dan...

Sretttt Gubrak...

Mereka berdua jatuh bertubrukan dengan posisi Putih ada di atas Biru, sejenak mereka saling pandang dan mata yang mengerjap bersamaan.

1 detik...

2 detik...

3 detik...

Dan...

"HEH KALIAN BERDUA IKUT BAPAK KE KANTOR!!! " Bapak Soman selaku guru piket yang dengan wajah sangarnya menjewer telinga Biru.

"Mesum ya kalian berdua, masih kecil juga, kalo main begituan jangan di sekolah, sewa hotel sono" ucap Pak Soman.

Putih melongo, Biru nahan ketawa.
Caca udah ngakak guling guling sambil peganing perutnya.

"Apasih pak orang kita tadi jatoh! " Putih dan Biru bersamaan.

"Noh noh, baru gitu aja dah barengan ngomongnya, jodoh kali ya kalian? " Pak Soman dengan wajah tanpa dosanya berbicara seperti itu.

"IDIH NAJISS" ucap mereka berdua bersamaan lagi.

"Udahlah, sekarang bapak masih kasian sama kalian ya, cukup bersihkan gudang olahraga sama kamar mandi semua siswa, dah itu aja" Pak Soman kemudian meninggalkan dua bocah yang masih membuka mulutnya menganga dengan baik wajah cengohnya.

5 detik kemudian...

"APA?! "

"Telat goblok elu kagetnyaaa ah" Biru menghentakkan kakinya kelantai.

"Yakali gue bersihin semua itu, yang ada patah kali tangan gue anjirr"

"Yaudah lah jalanin aja dulu"

Kemudian mereka berdua berjalan bersama menuju gudang olahraga terlebih dahulu.

Ngiiiiikkk
(Bunyi pintu dibuka)

"Biruuu seremmm" Putih mendadak memeluk Biru.

Jangan dipeluk goblok, gue deg deg an ini-Biru

"Udah, gapapa ada pangeran ini" Biru membusungkan dadanya.

"Masih sempet-sempetnya ya lu" omel Putih.

Mereka berdua berjalan perlahan lalu masuk ke ruangan itu. Debu yang banyak, ruangan yang pengap, itu yang mereka rasakan saat pertama kali masuk ke ruangan.

"Uhuk uhuk"Putih terbatuk.

"E eh sini, gue ada sapu tangan nih, pakek ini dulu aja sementara"

"Makasih"

Putih mengambil sapu, Biru mengambil kemoceng. Biru yang dengan sengaja menyodorkan kemoceng bulu itu membuat Putih bersin-bersin. Lalu terjadilah adegan kejar-kejaran. Memang mereka tidak akan akur kalau digabungkan. Salahkan Pak Soman yang membuat pantat Biru sakit karena Putih yang memukulinya dengan brutal.

"Heh keteknya babi, sini lo. Gue belom puas ini gebukin elu" ucap putih sambil berlari mengejar Biru

"Udah ah aww sakit babii,  lu kalo mukul kaya gue maling aja, sakit anjirrr"

"Hehe maap, salah sendiri sih. Udah tau gue gatahan sama yang namanya bulu ayam"Putih kesal.

"Maapin gue juga hehe"

Mereka berdua berpelukan layaknya teletubies, memang mereka sering melakukannya karena sudah mereka lakukan sejak kecil kalau ada salah satu dari mereka yang salah.

"HEH KALIAN BERDUA YAA, YA AMPUNN UDAH BAPAK HUKUM JUGA MASIH BELOM KAPOK! SINI KALIAN!" teriakan Pak Soman yang menggelegar didalam ruangan.

Mereka berdua mematung mendengarkannya. Lalu sontak mereka melepaskan satu sama lain.

"Akan saya tambahkan hukuman buat kalian berdua ayo ikut saya"

"Elu sih ah" ucap Putih tak terima.

Hehe makin banyak waktu berduaan sama Putih yuhuu, makasih Pak Soman:*-Biru

Sesampainya dikantor, mereka duduk berhadapan dengan Pak Soman.

"Gini aja, hukuman kalian adalah... "

-----

Salam dari author yang manis

Huekk-readers

Adiska Orva❤ adiskaorva
Diva Salma❤

Give Me LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang