4.Ain't Youre Fault

53 3 0
                                    


Besok adalah hari kelulusan Camelia dan Nathan , aku berharap orang tua ku tidak akan datang meskipun sebenarnya aku sangat menginginkan mereka datang .

" Sayang , apakah orang tua mu akan datang besok ? " tanya Nathan pada Camelia

Camelia menghela nafas nya dan menjawab " Aku tidak tahu , tapi aku berharap mereka tidak datang "

" Kenapa kau bicara seperti itu , mereka tentu akan datang "

Camelia menatap Nathan sendu      " Kamu tidak tahu nat , kalau mereka datang itu malah semakin membuat kakak ku membenciku "

" Bisakah sekali ini saja kamu memikirkan kebahagiaan mu sendiri ? untuk apa kau memikirkan kebahagiaan orang yang bahkan tidak mau melihat mu bahagia ? "

Camelia memegang tangan Nathan seraya tersenyum lembut mengetahui kekasihnya sedang emosi " Dia kakak ku nat , se benci nya dia kepadaku aku dengan dia tetap satu darah , dan aku sangat menyayanginya "

Nathan membawa gadisnya ke pelukannya , merasa percakapan ini akan membuat gadisnya sedih ia segera mengalihkan pembicaraan

" Kau belum makan malam sayang , ingin memasak bersama ? " tanya Nathan yang langsung di angguki semangat oleh Camelia , Nathan yang gemas dengan tingkah Camelia pun segera mengacak rambut nya dan mencium pipi gadisnya kilat yang langsung di hadiahi tatapan tajam gadisnya .

Mereka telah selesai memasak samyang walaupun mereka sempat berdebat karena Nathan tidak mau kekasihnya memakan makanan pedas tapi melihat wajah sedih kekasihnya membuat Nathan menyetujui nya .

Mereka berdua telah selesai makan malam " Kamu tunggu di sofa saja nat biar aku yang mencuci piring nya " perintah Camelia

" oke honey " Nathan langsung keluar dapur dan duduk di sofa sambil memainkan handphone nya . sedangkan Camelia masih sibuk mencuci piring dengan tidak fokus entahlah Camelia merasa tidak tenang dari tadi .

Karena kurang fokus mencuci piring Camelia menjatuhkan piring dan membuat nya terlonjak kaget sampai kaki nya menginjak pecahan kaca                 " Aawwss "

Nathan yang mendengar suara pecahan kaca dan teriakan gadis nya langsung menghampiri gadisnya yang sedang terduduk di lantai dengan kaki yang berdarah

Nathan sungguh panik mengetahui kaki gadis nya berdarah " Sayang , kamu nggak papa ? kenapa bisa kayak gini ? " tanya Nathan sambil mendudukan gadisnya di meja makan

" Aku nggak papa nath cuma kena pecahan kaca dikit aja , tadi piringnya gak  sengaja jatuh "

" Nggak papa gimanah sih yang , ini tu sampai berdarah !! " sentak Nathan sambil mengobati kaki gadisnya , sadar bahwa dia telah membentak gadisnya dia mencium kening Camelia sambil berkata " Maaf udah bentak kamu aku cuma khawatir , sekarang aku bawa ke kamar kamu tidur ya udah malem "

Camelia hanya mengangguk dan diam ketika Nathan menggendong nya ke kamar dan membaringkan nya di ranjang . Perasaan Camelia gelisah entah mengapa , karena memngingat besok hari pentingnya Camelia memaksa untuk memejamkan matanya dan mulai terlelap .

***

Keesokan paginya Nathan dan Camelia sudah siap untuk menghadiri wisuda . Nathan tampak terpesona dengan kecantikan Camelia hari ini

" Bukankah sudah ku bilang jangan berdandan terlalu cantik , aku tidak mau gadisku di lihat oleh laki- laki lain selain aku " gerutu Nathan yang di balas oleh kekehan Camelia

" Bukankah semua laki- laki disini sudah kamu ancam untuk tidak mendekatiku ? lagipula aku hanya milikmu Nathan Mckenzie "

" Dan kamu hanya milikku Camelia Johnson " mereka saling menatap dengan penuh cinta satu sama lain .

Selesai acara Wisuda mereka menympatkan untuk berfoto tapi hp Camelia berbunyi , Camelia mengerutkan kening ketika tau bahwa Tania yang menelfon , " siapa? " tanya Nathan " Tania sahabatku sayang "

" Hallo tania ada apa ?  "

" ..." hp camelia jatuh le lantai disusul isak tangis Camelia yang mulai terdengar membuat Nathan bertanya panik

" sayang hey ada apa ? "

" Pulang , aku mau ke indonesia sekarang nat hiks mommy hiks .." Nathan langsung menahan tangan Camelia yang ingin pergi

" ada apa pulang kemana ? bicara yang jelas mel "

" mommy sama daddy hiks meninggal karena kecelakaan nath " tangis Camelia pecah seketika dan Nathan langsung menarik Camelia ke pelukannya

" Tenang sayang semuanya akan baik-baik saja " ucap nathan sambil membelai punggung Camelia

" Apa yang kamu maksud semua baik-baik saja ?! orang tuaku meninggal nat mereka meninggal itu yang kamu maksud baik-baik aja ?! aku mau ke indonesia sekarang nat sekarang!! " ucap Camelia sambil terisak di pelukan nathan

" Iya sayang kita berangkat sekarang , aku akan siapin pesawat pribadiku sekarang " ucap nathan sambil menggiring Camelia masuk di mobil , Nathan sendiri sudah menghubungi anak buahnya untuk menyiapakan semuanya , sementara di mobil Camelia hanya menatap kosong jalanan sambil menitikan air matanya .

Nathan tau perasaan Camelia saat ini karena dia pernah merasakannya saat kehilangan kekasihnya dulu , Nathan hanya bisa menggenggam tangan Camelia yang dingin , berharap bisa memberikan kekuatannnya lewat perlakuannya itu .

Sesampainya di pesawat Camelia masih diam dengan tatapan kosong , dia sudah tidak menangis tapi itu malah membuat Nathan semakin panik karena tatapan gadisnya sangat kosong .

Nathan menarik Camelia ke pangkuannya " Sayang , jangan seperti ini aku mohon bicaralah atau kalau kau ingin menangis menangislah sayang aku ada disini jangan seperti ini kau membuatku khawatir sayang " Camelia tetap diam tiba-tiba dia menangis dan memeluk Nathan erat .

Nathan lega setidaknya tatapan gadisnya tidak kosong walaupun tatapan gadisnya menyiratkan kesedihan yang sangat dalam

" Sshhtt it's okey baby menangislah , keluarkan beban mu padaku sayang " ucap nathan sambil sesekali mencium puncak kepala Camelia

" Ini ..hiks.. salahku hiks kata Tania momy .. hiks .. dan daddy mau berangkat ke bandara hiks untuk memberi kejutan hiks di hari wisuda ku hiks tapi mobil mereka hiks kecelakaan hiks si jalan hiks ini semua salahku nathan aku hiks pembunuh hiks " tangisan Camelia bertambah kencang Nathan menggelengkan kepala dan mengeratkan  pelukannya tanda dia tidak setuju dengan ucapan gadisnya

" Baby ini bukan salah mu ini sudah takdir sayang "

" Ini hiks salah hiks ku nathan hiks "

" Sshh sayang dengarkan aku ini semua sudah takdir kita nggak bisa ngubah takdir , kamu harus ikhlas lepas mereka dengan senyuman mu sayang , wanitanya nathan enggak selemah ini kamu kuat sayang Camelia nya Nathan bukan cewek lemah "

Camelia semakin terisak mendengar ucapan Nathan , nathan masih setia mengelus punggung Camelia dan menciumi puncak kepala gadisnya sampai isak tangisnya terganti dengan suara dengkuran halus gadisnya , dia menggendong tubuh gadisnya dan di baringkan di kamar yang ada di pesawat pribadinya .

Setelah membaringkan Camelia dia ikut berbaring di samping Camelia , mencium kening gadisnya dan merapatkan pelukannya dia senang Camelia bisa tertidur katena besok setelah mereka sampai di Indonesia Camelia memerlukan tenaga yang banyak untuk menghadapi kakaknya dan pemakaman kedua orangtua nya .


tbc

for you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang