Saat kau mengerti suatu hal yang begitu penting, dan menyadari jika hal itu berharga, jauh dalam hatimu kau ingin melindungi hal itu, jauh dalam hatimu kau ingin memilikinya.
•
•
•
Matahari mulai terbit, menembus jendela menerpa wajahku, perlahan ku buka mataku, lantas ku hela nafasku.
"Slamat pagi Lim, bagaimana dengan keadaanmu?" Ku lirik suara suster yang slama ini merawatku, dia berjalan mendekat lantas mulai memeriksa keadaanku.
"Yaa jauh lebih baik sus" ku beri senyuman padanya.
"Syukurlah, apa kau berencana pulang hari ini?"tanyanya
"Tentu saja, dokter memperbolehkan ku pulang hari ini, jadi aku akan pulang"ucapku
Suster itu tersenyum lalu membuka infusanku.
"Terima kasih sus "ucap ku
"Iya, smoga kau cepat sembuh yah" dia berucap dengan senyum ramah seperti biasa lantas berjalan pergi meninggalkan.
Aku mengalihkan pandanganku pada jendela, Sudah 1 minggu aku dirawat disini, hah..rasanya aku sangat merindukannya.
Aku menutup mataku dan membayangkan wajah nya, hanya membayangkan wajahnya saja mampu menenangkan hatiku.
*Clekkk
"Yoo oppa kau sudah sehat?" Kulihat adikku berucap sesaat setelah ia masuk,
"Hm, bantu bawa beberapa barangku"ucapku
Lisa mengambil barang-barang ku dan membantuku berdiri, Lisa adalah adikku, adik perempuan tersayangku, dia menuntunku lantas kami pergi meninggalkan rumah sakit ini. Lisa dan aku hanya berbeda 2 tahun. Dia adalah salah satu harga berharga yang harus aku jaga.
•
•
•
Aku berjalan menuju kelas, menelusuri lorong kelas, aku melihat arah gadis yang sangat tak asing bagiku, ku lihat Jennie berjalan kearahku dengan wajah senang yang ia tunjukan. Jennie adalah salah satu sahabat terbaikku.
"Lim i miss youuuuuu"sapa Jennie dengan tangannya memegang tanganku,
"Apa?singkirkan tangan kotor mu itu!"ucap ku
"Aishh, kau ini kasar sekali dasar bodoh! "Jennie nampak kesal dengan ucapanku lalu ia mendorong kepalaku dengan tangan kanannya.
"SHIT, sudah tau kepalaku sakit dasar gadis biadab" ku usap rambutku, dia terlihat kesal padaku.
"Makan saja sialan!" Jennie berucap lantas dia pergi meninggalkanki.
Cih...hah, kelakuan ku dan Jennie memang begitu saling menghina namun meski begitu kami saling menyayangi, haha bahkan tak hanya Jennie aku begitu kepada kedua sahabatku yang lain.
Aku melanjutkan langkah ku, entah kemana gadis itu menghilang, namun
Tiba-tiba saja pandanganku terhenti kepada seorang gadis yang berjalan bersama temannya, aku melengkungkan bibirku dan menghampirinya."Woyy!!!slamat pagi jodohku!" aku menyapa sedikit berteriak kepadanya dan memberikan nya senyuman terbaikku. Asal tau saja aku ini memiliki senyum teramat manis.
"Astaga, bocah bodoh ini baru saja 1 minggu telinga dan mataku tenang, tapi sekarang kau mengganggu lagi" Joy berucap dengan nada kesal.
"Heh kau lucinta luna, aku tidak menyapa mu, yang kusapa adalah my Chaeyoung, princess hatiku!"Ucapku, lantas ku alihkan padanganku kepada Chaeyoung.