Pagi hari ini aku pergi menuju rumah Chaeyoung, aku tidak terlalu memikirkan apa yang Minju kemarin lakukan padaku, aku tak mempersalahkan ciuman darinya, karna menurutku itu tidak ada artinya.Sesampai rumah Chaeyoung, aku memperhatikan keadaan rumah gadis itu, kulihat rumah Chaeyoung di celah celah pagar kayu.
"hei bocah tengik!" wajah pak kumis tiba-tiba saja muncul dihadapanku bangsat! Dia lantas langsung membuka pagar rumah.
"hah...pagi pak kumis, Chaeyoung mana?" tanya ku dengan memberinya senyuman bodohku.
"nona Chaeyoung sudah berangkat daritadi, kau telat anak muda" dia berucap dengan nada mengejek.
Aku membulatkan mataku kaget"what? Kau serius? Kenapa dia tidak bilang padaku???"
"memang nya kau siapanya nona Chaeyoung?"ucapnya dengan tatapan bingung
"banyak tanya kau tua bangka, yasudah aku pergi dulu, cukur kumis mu itu benar-benar sangat jelek!!!"ejekku sambil berlari menuju parkiran motorku.
"anak sialan!" teriakan pak kumis membuatku terkekeh, ah biar saja dia marah.
•
Sesampai disekolah, aku memarkirkan motorku dan mulai memperhatikan keadaan sekolah Mataku terhenti saat Minju melambaikan tangannya padaku, dia berdiri dikoridor, dia tersenyum dan memberi isyarat agar aku menghampirinya tanpa berfikir lama aku segera berjalan kearahnya.
"pagi Lim, apa kau merindukanku?"ucapnya seraya menggandeng tangan kananku,
"aku hanya memikirkan Chaeyoung, dia meninggalkan ku pagi ini, apa kau melihatnya?" tanyaku, kulepaskan pegangan tangan Minju.
"jahat sekali, Chaeyoung saja tidak memikirkanmu, kenapa kau harus repot-repot memikirkannya? lebih baik kau pikirkan saja aku, aku jelas lebih cantik dari dia." dengan tatap godanya Minju berucap.
"tapi dia lebih jauh menarik daripada dirimu Minju" aku terkekeh dengan ucapanku sendiri,
Tiba-tiba saja minju mendorong tubuhku hingga tubuhku menyentuh tembok, dia langsung mendekatkan dirinya padaku, shit! sebenarnya apa yang dipikirkan gadis ini????
Dia mendekatkan wajahnya padaku, sial,ini terlalu dekat, apa yang akan dia lakukan?"benarkah? apa aku benar-benar tidak menarik untukmu, Lim?" Minju berucap dengan nada pekanan dinamaku lalu dia semakin mendekatkan wajahnya dengan wajahku bahkan hidung kami saling bersentuhan. apa dia gila!!!
"haha, astaga kau sangat lucu lim, wajah gugupmu, aku sangat menyukainya,"Minju menjauhkan wajah nya dariku lantas ia terkekeh,
"Minju! kau sepertinya suka sekali menggodaku seperti ini dan dengar tadi itu sangat bahaya bagaimana jika ada guru atau murid disini yang melihat?" ucapku sedikit kesal
"ayolah Lim, kau sangat menggemaskan sayang." Minju berucap, ia mengelus pelan pipiku
Aku hanya bisa mendengus kesal dengan tingkahnya ini."jangan seperti itu Minju, lebih baik aku kekelas, sampai jumpa. "ucapku
Belum sempat aku melangkah Minju menahanku dengan menggandeng tanganku."antarkan aku kekelas" pintanya, aku hanya bisa menghela nafas,
"wah, apa ada yang sedang jadian???" kudengar suara tak asing, lantas kulihat jika dia adalah Seulgi, bangsat ini kenapa harus datang disaat seperti ini???? Ia melihat ku dan Minju.
"Tidak ada yang namanya jadian, "ucapku
" itu benar Seulgi, kami baru kemarin resmi berpacaran. " Dengan mudah Minju berucap,
What the hell!!! gadis ini yatuhan.