You?

2.1K 296 13
                                    


Kata-kata Chaeyoung sedikit menggores hatiku, bangsat memang.
Aku berjalan kekelasku, Kulihat kondisi Jennie membaik dari kesedihannya, aku juga melihat perhatian demi perhatian gencar dilakukan oleh Ji soo dan Seulgi untuk mendapatkan hati Jennie.

Jika difikirkan kondisiku saat ini sama seperti Ji soo dan Seulhi, hanya saja bedanya Jennie sudah putus dari pacarnya dan Chaeyoung masih memiliki pacar, menyebalkan sekali rasaknya.

"Woahh muka mu kenapa kawan?kusut amat kayanya" kudengar Ji soo berucap saat aku baru saja duduk dibangku.

"Paling dia dimarahi Chaeyoung " Seulgi ikut berucap,

"Benarkah?sudah tau Chaeyoung gadis yang menyebalkan kau masih saja tetap mau mendekatinya. Bodoh" Ji soo menatapku melas, cih. Dia ini.

"Diamlah kalian ini jangan menambah kegalauan Lim, kau juga Lim tak biasa nya kau sedih gini, kau kan sudah tahan banting dengan kata kata pedas dari mulut mak lampir itu" Jennie menatapku heran. Aku hanya menghela nafas.

Benar juga, aku slalu tak memasukan perkataan perkataan pedas dari Chaeyoung, tapi hari ini, entah keenapa perkataanya menusuk dan menancap dalam hati, apa mungkin ini efek jadi kekasih pura-puranya? dan lagi sahabat-sahabatku yang Gila ini tidak tau jika aku adalah kekasih pura-pura Chaeyoung.

"Diam kalian trio ngebor ,umm kalian ingin tau kenapa aku sedih begini?"ucapku sambil menatap mereka serius.

" Tidak terimakasih"kompak ketiganya yang langsung mengalihkan pandangannya kearah depan.

Anjing!bangsat sekali mereka ini.

Saat jam istirahat, aku bersama ketiga sahabatku pergi menuju kantin,
Seperti biasa aku duduk di meja belakang dan seperti biasa juga Chaeyoung dan gengnya duduk di meja depan.

Aku tak berhenti untuk memperhatikannya, yatuhan dia sangat cantik dan manis bahkan untuk lepas dari memandang pun tak bisa. Yeah. Aku budak cinta. Tapi untuk chaeyoung panggilan bucin aku terima karna itu memang adanya.

Ketika aku masih betag memandanganya, tiba-tiba saja seseorang datang kemejaku.

"Jennie, aku ingin bicara padamu" suara dari Vernon terdengar Jelas,
Aku, Ji soo dan Seulgi menatap kearah laki-laki itu, sibangsat ini mau apa?

"Ada apa lagi ?" Jennie berucap, aku bisa melihat wajah Jennie yang nampak malas meladeni Vernon.

"Jennie, aku minta maaf, aku menyesal kita putus, kau masih mau kan menerimaku lagi?" Vernon berucap dengan wajah dibuat menyesal. Cih.

Seketika wajah Jennie terlihat kaget , tak hanya gadis itu, aku, Ji soo dan Seulgi pun tak kalah kaget.
Jennie terdiam tak bergeming, dia melirikku, Seulgi dan Ji soo secara bergantian.

"Heh Bule jejadian! kau sudah tinggalkan Jennie tanpa alasan yang jelas tapi sekarang kau ingin dia menerima mu lagi? Kau pikir Jenmie itu mainan hah?" Ji soo menyentak dengan tubuh mulai berdiri.

Astaga anak bodoh, semua orang mulai memperhatikan kearah mejaku.

"Ji soo aku tak pernah ada urusan dengan mu!" Vernon menyentak tak kalah keras, ku lihat Jennie mulai ikut berdiri,

"Hentikan, Ji soo. Vernon benar ini adalah urusan aku dan dia, jadi kau diamlah dan kau Vernon, maaf aku tak bisa menerima mu lagi" Jennie berucap tegas,

"Tapi kenapa Jennie?kau bilang kau sangat mencintaiku, aku mohon Jennie aku menyesal,  aku ingin kita kembali bersama" Vernon berucap memohon,

"Maaf Vernon tidak bisa" Jennie menatap tajam kearah bajingan tengik itu.

Dear Lim [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang