Perkataan Minju kemarin mempengaruhi pikiranku, Memang benar jika ini semua kesalahan ku, aku berani mencintai gadis yang sudah memiliki kekasih, hah... tapi rasanya seperti mencintai istri orang, rumit.
Aku menghela nafas kasar lalu melihat kearah jendela.
Kata siapa jika cinta itu indah? mungkin untuk sebagian orang cinta itu menyenangkan namun yang kurasa sangat berbeda, cinta bagiku adalah kebahagian dan penderitaan yang terjadi secara bersamaan.
Memang benar aku bahagia saat dekat dengan Chaeyoung namun juga menyakitkan. Aku tidak pernah menyesal dengan perasaan ku sendiri, meski ini menyakitkan aku tetap mencintainya.
Perasaan yang membuatku benar-benar menjadi seorang yang bodoh, yang bertahan deminya yang tak pasti aku miliki namun itulah kenyataan dari cinta yang aku miliki.
Aku beranjak dari kursi lalu berjalan, pandanganku terhenti saat melihat benda yang membuatku bangkit lagi, aku mengambil sapu tangan yang Chaeyoung berikan untuk membalut luka ku. Aku tersenyum saat mengingat sapu tangan ini, aku pikir aku akan mengembalikannya besok.
aku akan menepati janjiku untuk slalu ada untuknya slama 2 bulan, ya itu janji dimana aku ucapkan sendiri saat Chaeyoung meminta ku untuk menjadi kekasih pura puranya, ini baru satu bulan, meskipun hubungan palsu ini tlah berakhir, aku akan terus berjuang untuk 1 bulan ini, aku akan berjuang untuk bersama Chaeyoung, meskipun dia tak pernah membalas perasaanku, tidak apa,
aku akan terus berusaha, setidaknya untuk meyakinkan perasaanku padanya, jika saat waktu ku habis, aku tidak akan menyesal dan akan senang hati melepaskan Chaeyoung bersama orang yang dicintainya.
•
•
•
Pagi ini aku menuju sekolah tanpa menjemput Chaeyoung,
Saat sampai disekolah, aku berjalan menuju kelas.Aku terdiam sejenak, ketiga sahabatku belum datang, ini tumben sekali.
Aku duduk dibangku ku ,lalu bersandar dimeja dan memejamkan mataku, hah... sepertinya ini menjadi akan kebiasaan ku sekarang.
•
•
•
Ini sangat aneh, kenapa aku merasa ada yang hilang dalam diriku, aku merasa pagiku selama beberapa hari ini terasa beda, aku senang karna Taehyung menjemputku dan mengantarkan ku sekolah namun tetap saja rasa nya berbeda, aku sudah terbiasa berjalan kaki dengan Lim.
Aku yang mengakhiri hubungan palsu ku dengannya, tapi aku sendiri yang merasa aneh dan hatiku juga terasa sakit, aku tak mengerti dengan semua ini, tujuanku hanya tak mau Taehyung tau dengan hubungan palsu ini namun jauh di lubuk hati ku aku tak mau membuat Lim lebih terluka.
Aku menyadari semua perlakuan ku padanya sudah sangat menyakitinya, jujur saja aku orang yang sulit mengungkapkan apa yang ada dalam isi hatiku, aku tau slama ini perkataan ku sangat kasar padanya, tapi sungguh aku hanya bingung mengatakan yang sejujurnya padanya.
aku sedih saat Lim menyakiti dirinya sendiri dan aku tau alasan dia berbuat seperti itu, dia pasti sangat kesal padaku dan hatiku lebih sedih saat melihat matanya, aku bisa lihat jelas dari sorot matanya dia benar-benar sedih.
entahlah, aku memberanikan diri memeluknya dan itu jelas hal yang slama ini aku tidak duga, hatiku merasa sakit saat dia berbalik meninggalkanku, aku benar-benar merasa bersalah padanya, meskipun dia sangat menyebalkan tapi dia mampu membuatku melewati batasanku. Sesungguhnya kau adalah seorang yang aku butuhkan.