Bagian 1

186 6 2
                                    

Mentari pagi beranjak turun meninggalkan cahaya kuning cerahnya yang kini telah berganti dengan sinar bulan dan gemerlap bintang yang setia menerangi setiap malamnya.

🍁🍁🍁

Pada malam itu terlihat seorang perempuan sedang duduk disebuah kursi taman yang menghadap kejalan raya. Perempuan itu terlihat tidak terlalu dewasa, mungkin kira-kira masih berumur 19 tahunan. Sesekali ia melihat kearah handphone yang sedang di pegangnya, dan sesekali juga ia menengok kearah kiri dan kanannya. Terlihat sekali jika dia sedang menunggu kehadiran seseorang.

Namun ditempat yang lain terlihat ada seorang laki-laki seumurannya yang sedari tadi memperhatikan perempuan itu dibalik sebuah pohon besar di taman tersebut. Dia sangat penasaran dengan sosok perempuan yang sedari tadi duduk disebuah kursi taman itu.

Entah sudah berapa lama laki-laki itu memperhatikannya. Ia kemudian melihat perempuan itu menerima panggilan masuk dari seseorang. Tidak terlalu lama setelah berbicara, perempuan itu kembali meletakkan handphonenya di kursi taman yang sedari tadi ia duduki.

Ia kembali duduk pada kursi taman yang telah diduduki sebelumnya. Duduk lesu, kepalanya menunduk tak bersemangat dan terlihat seperti putus asa. Perempuan itu beranjak pergi meninggalkan taman tersebut dengan menggunakan sebuah taksi yang kebetulan lewat di jalan raya tersebut. Taksi itu melaju dengan kecepatan yang tinggi. Hanya sekitar satu menit saja taksi itu menghilang.

Laki-laki itu bernama Sam. Sam kemudian berjalan mendekati kursi yang diduduki oleh perempuan yang sudah pergi beberapa menit yang lalu. Sam sangat terkejut ketika ia melihat sebuah kotak yang ditinggalkan oleh perempuan itu. Sam kemudian mengambil kotak itu dan kemudian membukanya. Ternyata isi dari kotak itu hanya sepasang cincin yang terbuat dari ranting pepohonan. Setelah itu Sam meletakkan cincin itu kembali kedalam kotak tersebut.

" Sam "

Terdengar sekali jika suara itu adalah suara seorang perempuan. Sam kemudian membalikan badannya dan sangat terkejut saat yang ia lihat adalah seorang perempuan yang beberapa waktu lalu duduk dikursi taman itu. Entah sejak kapan perempuan itu berdiri di belakang Sam.

" Dari mana perempuan ini mengetahui namaku " Sam hanya bertanya dalam hati.

" Isinya memang hanya sepasang cincin dari ranting kayu yang mungkin sama sekali tidak pernah berharga untukmu " perempuan itu menjelaskan.

Perempuan itu kemudian mengambil kotak berisi sepasang cincin itu dan kemudian pergi meninggalkan Sam tanpa memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.
Sam kemudian pulang dengan mengayunkan kedua kakinya dengan langkah pelan. Sam berfikir jika hal yang dialaminya malam itu sangat ganjil.

"Mengapa perempuan itu mengetahui nama ku dan sejak kapan perempuan itu berdiri di belakang ku "
Pertanyaan itu terus menghantui Sam bahkan sampai ia ingin tidur.

Keesokan harinya setelah pulang kuliah Sam sengaja duduk di kursi taman kota yang tidak jauh dari rumahnya dan berharap perempuan itu datang lagi untuk menemuinya.

Hari semakin sore dan matahari pun mulai tenggelam. Namun tidak terlihat gadis itu muncul. Sudah hampir satu minggu Sam terus menunggu gadis itu, namun masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Gadis itu tidak juga datang menghampiri Sam.
Tepat dihari ke Sembilan Sam menunggu perempuan itu dan akhirnya terlihat seorang perempuan yang berjalan menuju kursi taman di depan jalan raya tersebut. Sam sangat berharap jika yang datang tersebut adalah seorang perempuan yang sudah lama ia tunggu selama ini.

Siapa Kau Sebenarnya ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang