Banjarmasin, 24 Januari 2014
Hari yang ditunggu pun telah tiba, hari ini adalah hari pernikahan ku dengan Elma. Perasaan ku semakin tak karuan, tidak hentinya aku berdoa agar semuanya dilancarkan pada saat akad nikah ku nanti siang. Tepat pukul 3 pagi aku melaksanakan sholat tahajud memohon agar semuanya dilancarkan dan semoga Elma adalah wanita sholehah yang memang ditakdirkan menjadi jodoh ku, bukan hanya di dunia namun juga di akhirat kelak.
🍁🍁🍁
Elma POV
"Hari ini adalah hari dimana surgaku berpindah pada suamiku, dan hari ini juga lah aku telah menjadi tanggung jawab suami. Maka bimbinglah dia agar menjadi imam terbaik ku hingga di akhirat kelak. Serta jadikan lah hamba menjadi seorang istri yang dapat mengabdi sepenuhnya pada suami. Karena dengan ridho suami lah hamba bisa meraih jannahMu ya Allah"
Doa itulah yang aku pinta padanya saat aku melaksanakan tahajud terakhir ku sebelum sah menjadi seorang istri dari Sam Januar Pratama, laki-laki yang telah ku kenal sejak lama dan hari ini akan mengucapkan ijab kabul nya di hadapan kedua orang tuaku dan seluruh keluargaku.
Sama sekali tidak pernah ku sangka sebelumnya jika apa yang selama ini aku doakan telah menjadi kenyataan. Ternyata orang yang biasanya aku sebut namanya di sepertiga malam hari ini akan resmi menjadi suamiku. Sungguh sangat senang perasaan ku saat ini. Tidak ada yang namanya pacaran, bahkan walaupun aku dan Sam telah lama mengenal tidak sekalipun kami pernah menyentuh satu sama lain walaupun sekedar bersalaman. Aku tau betul bagaimana Sam bisa menghargai wanita. Tidak sedikit wanita di kantor tempatnya bekerja yang menaruh hati padanya, ayah lah yang sering menceritakan itu padaku. Walaupun aku cukup cemburu mendengarnya, tapi aku percaya jika apa yang ditakdirkan untukku tidak akan menjadi milik orang lain. Begitu pula dengan jodoh.
🍁🍁🍁
"Saya terima nikah nya Amanda Elma Hasana binti Muhammad Ibrahim dengan mas kawin tersebut tunai" kalimat itu lantang kuucapkan di hadapan pak penghulu, para saksi, dan tentunya ayah Elma yang kini telah menjadi ayahku juga.
"SAHHHHHH" ucap para saksi dan semua undangan yang menghadiri acara pernikahan ku pagi itu.
Benar-benar lega perasaanku saat itu. Perempuan yang telah lama ku impikan kini telah resmi menjadi istriku. Ku lihat dari tangga turunlah seorang perempuan mengenakan baju pengantin berwarna putih dengan kerudung yang senada serta di apit oleh dua orang perempuan pula. Sebelah kanan adalah ibu mertuaku dan sebelah kiri adalah kakak iparku. Istriku benar-benar sangat cantik pada saat itu. Tentunya lebih cantik dari biasanya. Ia berjalan pelan melangkah menuju kearahku dan sesampainya di depanku ia mencium punggung tanganku. Sungguh itu adalah pertama kalinya aku menyentuh sahabatku itu yang kita telah menjadi istriku.
🍁🍁🍁
Elma POV
Hari sudah hampir gelap. Seluruh tamu undangan pun sudah pulang, termasuk ibu mertuaku yang juga telah pulang. Terasa sangat lelah pada hari itu, banyak sekali tamu undangan yang memberikan selamat dan tidak ketinggalan doa untuk aku dan suamiku.
Setibanya aku di kamar kulihat suamiku tertidur, namun aku terpaksa membangunkannya karena sudah hampir magrib.
"Mas, ayo bangun. Sebentar lagi magrib" ucapku dengan sangat hati-hati agar suamiku tidak terkejut.
"Iya sayang, mas mau siap-siap mandi dulu setelah itu kita sholat magrib berjamaah" sahutnya dengan sangat lembut.
Sementara aku hanya mengangguk saja tanda setuju dengan apa yang telah di katakan suamiku.Jujur saya aku sangatlah senang saat suamiku memanggil ku dengan sebutan "sayang" itu pertama kalinya ia mengatakan hal itu. Sangat banyak yang berbeda dari Elma dan Sam yang dulu.
Sekitar 15 menit aku menunggu akhirnya suamiku selesai mandi. Semua pakaiannya telah aku siapkan sesaat sebelum ia mandi. Lagi-lagi aku semakin dibuat jatuh cinta oleh laki-laki yang kini menjadi suamiku.
"Kenapa ngeliatin aku begitu sayang, apa baju yang aku pakai ada yang salah" ucapnya sambil memandangku
"Tidak mas, tidak ada yang salah. Hanya saja aku semakin terpesona saja melihatmu sore ini" ucapku dengan malu.
🍁🍁🍁
Sam POV
Setelah sholat magrib berjamaah isteriku mengajakku makan malam bersama ayah, ibu, kak Aisya, dan bang Imran suami kak Aisya. Dengan penuh perhatian ia mengambilkanku makanan dan menuangkan segelas air untukku. Memang pernikahan kami tidak dilaksanakan dihotel, pernikahan kami hanya di laksanakan di rumah istriku.
🍁🍁🍁
Tunggu kelajutan kisah bahagia Elma dan Sam yaa 😉😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Kau Sebenarnya ?
Historia CortaKetertarikan Ana yang sangat besar kepada Sam tidak mampu membuatnya menemui Sam diwaktu yang tepat. Melihat dari kejauhaaan yang sementara dan akhirnya melihatnya dalam kejauhan yang sesungguhnya.