Bagian 3

45 5 0
                                    

Sam POV

Pada malam itu di Banjarmasin, 17 Januari 2014 kami sekeluarga pergi ke rumah Elma untuk merealisasikan niat Ibu dan ayah melamar Elma untuk di jadikan sebagai istriku. Sebelumnya aku sempat berbicara kepada Elma, awalnya ia sangat kaget dengan pembicaraan yang ku utarakan kepadanya beberapa waktu lalu.

"Apa? Ibu ingin melamar ku untuk menjadi istrimu" sambil tersedak Elma berbicara kepadaku.

"Mungkin ini terlalu cepat untukmu El, tapi ibu dan ayahku sudah sangat menyukaimu untuk menjadi menantunya" kujelaskan panjang lebar kepada Elma dengan harapan ia akan mengerti dengan semua yang telah aku jelasakn kepadanya.

"Aku dapat mengerti semua yang telah di inginkan ibumu Sam, jika kau memang memiliki niat serius maka aku akan membicarakannya dulu pada ayah dan ibuku. Aku rasa mereka mau menerimamu sebagai menantunya Sam" ucap Elma sambil meyakinkan ku jika lamaran yang akan aku langsungkan tidak akan mendapat penolakan dari kedua orangtuanya.


🍁🍁🍁

Elma POV

Aku sangat senang Sam saat kau mengutarakan niatmu untuk membawa kedua orangtuamu melamarku pada saat itu. Aku memang telah lama memiliki perasaan padamu, namun aku tidak mempunyai keberanian mengutarakan semuanya kepadamu. Kau adalah laki-laki yang sering menundukkan pandanganmu apabila bertemu dengan wanita yang bukan mahram mu, kau pun juga adalah laki-laki yang memiliki tanggaung jawab yang besar kepada keluargamu, dan kau juga adalah seorang laki-laki yang taat akan agama dan kedua orang tuamu. Sudah sangat lama aku menyimpan perasaan ini untukmu, tidak banyak hal yang bisa aku lakukan selain mendoakanmu disepertiga malam dengan harapan Tuhan akan menyatukan kita dalam suatu ikatan yang dinamakan pernikahan. Dan dua hari lagi kau akan datang bersama kedua orangtuamu untuk melamarku dihadapan seluruh anggota keluargaku tak ketinggalan ayah, ibu, dan kakak perempuanku.

Semua anggota keluargaku sangat senang mendengar kabar bahagia ini, terlebih ayah. Rupanya ayah juga memiliki niat untuk menyuruh Sam melamarku. Sikapnya yang disiplin dan tanggung jawab pekerjaan dan ram,ah terhadap sesamalah menjadi alasan kuat ayah untuk menitipkan putri terakhirnya ini kepada Sam. Namun harapan ayah itu telah didahului dengan niat kedua orang tua Sam untuk melamarku. Ibu pun juga sangat senang jika anak terakhirnya ini akan segera menikah dengan seorang laki-laki yang sudah disukainya sejak duduk di bangku SMA. Terlebih kakak ku yang bernama Aisya, dia sangat senang jika akhirnya aku akan menikah dengan Sam. Dengannya lah aku banyak menceritakan siapakah Sam sebenarnya. Kak Aisya tidak tinggal di kota yang sama dengan kami, jauh-jauh dia datang bersama suami dan anaknya yang masih kecil hanya untuk menghadiri acara lamaran adik kesayangnnya.
Semenjak menikah dengan Bang Imran 2 tahun yang lalu memang kak Aisya ikut tinggal bersama suaminya di rumah yang telah dibeli suaminya sebelum mereka menikah. Kini Kak Aisyah hidup dengan bahagia bersama satu orang malaikat kecil mereka yang bernama Syifa.

🍁🍁🍁

Sam POV

Seluruh anggota keluarga ku dan keluarga Elma sudah berkumpul di ruang tamu. Tampak ke akraban terlihat saat ibuku dan ibu Elma bertemu. Keluarga kami memang sudah mengenal satu sama lain.
Kulihat malam itu Elma menggunakan busana yang seperti ia kenakan biasanya dengan motif bunga berwarna pink. Sangat terlihat lebih cantik dari hari biasanya. Senyumnya sangat terlihat indah pada malam itu. Seorang perempuan yang sering menundukkan kepalanya di hadapanku saat kami bertemu. Namun aku tidak pernah mempermasalahkan hal itu, karena sejatinya adalah seorang wanita itu memang harus menjaga pandangannya dari laki-laki.

Hatiku sangat berdegup kencang saat ayahku mengutarakan niatnya di hadapan seleuruh keluarga Elma untuk melamar Elma. Dan dengan Izin Allah seluruh keluarga besar Elma menerima lamaran dari keluargaku. Tentunya ini sangat bahagia untuk kami semua, terlebih ibuku dan tentunya aku.

Kulihat ibu berdiri saat memakaikan cincin kepada Elma sebagai tanda pertunangan ku dengannya malam itu. Selesai sudah salah satu niatan ibu dan ayah melamar Elma untuk ku. Hari pernikahan kamipun akan dilaksanakan seminggu setelah acara pertunangan pada malam ini.

"Mengapa duduk diluar Sam?" Tanya Elma kepadaku.

Memang sejak selesai acara lamaran sekaligus pertunangan ku dengan Elma pada malam itu aku keluar untuk bersantai sambil menghilangkan rasa gugupku yang masih saja aku rasakan walaupun acaranya sudah selesai.

"Tidak apa-apa El, hanya ingin bersantai saja" jawabku dengan gugup kepada Elma.

"Aku ambilkan makan ya Sam. Pasti kamu belum makan kan?" sahut Elma dengan senyuman yang sangat membuatku semakin terpesona kepadanya.

"Cieeeeeeeeee bang Sam dan kak Elma udah berduaan aja. Belum sah tauuuu. Buruan ke dalam, bentar lagi kita akan pulang kata ibu bang" tiba-tiba saja Disa muncul dari balik pintu.

"Apaan sih kamu ini de, iya sebentar lagi abang ke dalam" ucapku dengan gugup.

***

Malam itu sesampainya di rumah perasaan ku masih saja campur aduk antara bahagia dan khawatir. Bahagia karena aca lamaran ku malam ini telah lancar, dan khawatir bagaimanakah acara pernikahan ku satu minggu ke depan.

🍁🍁🍁

Terimakasih sudah mampir, masih banyak sekali kekurangannya. Boleh kasih saran yaaa... Respon kalian sangat berarti untuk saya 😳😳

Siapa Kau Sebenarnya ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang