Tidak terasa sudah hampir 1 minggu aku dan Elma resmi menikah. Dengan berat hati pula aku mengajak istriku untuk tinggal di rumah yang telah aku beli sebelum kami menikah. Rumahnya memang sederhana, dengan dua buah kamar tidur, ruang tamu yang tidak terlalu besar, namun juga tidak terlalu kecil, dengan bagian depan rumah memiliki pagar dan telah ku siapkan beberapa tanaman kesukaan istriku itu. Rumah itu sudah aku cat dengan warna kesukaan Elma, yaitu warna hijau. Begitu pula tanaman nya, Elma sangat menyukai mawar, jadi aku sempat membeli beberapa bunga mawar untuk di tanam di halaman belakang rumah kami dan beberapa pot kecil untuk di jadikan hiasan di depan rumah kami.
Aku tau ini tentunya berat untuk Elma. Karena dengan keadaan yang sekarang yaitu hanya Elma lah yang tinggal bersama orangtuanya semenjak kakak iparku pindah dari rumah untuk tinggal bersama suaminya. Ayah dan ibu mertua ku pun sempat melarang kami untuk pindah rumah dengan alasan jika Elma pindah maka ibu akan tinggal sendiri dirumah, Karena ayah mertuaku sering pergi keluar kota untuk urusan pekerjaan. Aku pun sempat mengatakan kepada mereka jika aku tidak ingin memisahkan mereka dengan istriku, karena kebetulan rumah yang aku beli tidak jauh dari rumah mertuaku jadi aku tidak pernah melarang jika istriku pergi kerumah mertuaku ataupun sebaliknya. Selain itu alasan kami pindah ke rumah yang aku beli adalah agar kami bisa menjadi mandiri tanpa bantuan orangtua kami.
Pagi itu setelah sarapan tepatnya pukul 09.00 semua telah siap aku masukkan ke dalam mobil untuk kami pindahkan ke rumah kami yang baru. Tampak ayah mertuaku juga membantu kami mengangkat keperluan yang akan kami bawa. Ibu mertuaku pun tak mau kalah, ia pun jua dengan semangat membantu kami menyiapkan semua keperluan kami. Kebetulan ayah mertuaku masih dalam waktu cuti yang ia ambil di kantor setelah pernikahan kami satu saya minggu yang lalu, jadi ayah lah yang banyak membantu kami membereskan keperluan kami. Sementara istriku 2 hari lagi akan mulai bekerja seperti biasanya.
Di rumah kami yang baru sudah ada ibu dan adik ku yang telah menunggu kami di sana. Ibu sengaja menunggu kami di sana karena ibu dan Disa membantu kami membersihkan rumah yang akan aku tempati itu.
Hanya sekira 15 menit dari rumah mertuaku akhirnya kami sampai di rumah baru kami, nampak ibu dan Disa sudah menunggu kami di kursi depan rumah tersebut.
"Akhirnya abang dan Kak Elma datang juga" ucap Disa dengan semangat
"Iya nih alhamdulillah akhirnya abang dan kak Elma bisa tinggal di rumah ini juga" ucap ku girang.
"Ayo masuk semuanya, kebetulan tadi ibu membuat kue untuk ibu berikann kepada kalian berdua nak" ucap ibu.
"Wahhhhhh terimakasih ya bu, Elma udah kangen banget sama kue bikinan ibu" sahut istriku dengan dibarengi masuknya kami semua ke dalam rumah.
Kedua mertuaku berkeliling melihat rumah yang akan kami tempati.
"Ayah benar-benar senang kalian akan tinggal disini nak, tempatnya benar-benar nyaman dan sejuk" ucap ayah mertuaku.
"Alhamdulillah jika ayah dan ibu senang aku akan tinggal disini dengan istriku ini" sahutku pada ayah mertuaku
🍁🍁🍁
Elma POV
Hari sudah menunjukkan pukul 03.00, aku pun segera bangun untuk melaksanakan sholat tahajud, tadinya aku ingin membangunkan suamiku tapi setelah ku lihat dia sangat kelelahan setelah membereskan rumah yang baru kami tempati.
Setelah sholat tahajud aku langsung bergegas menyiapkan makan pagi untuk suamiku. Memang terlalu pagi, tapi karena jam 06.00 nanti aku harus berangkat ke rumah sakit. Biasanya aku berangkat jam 07.00, tapi karena ada salah satu pasien yang harus di operasi jadi aku harus pergi dengan cepat.
Berat rasanya harus meninggalkan suami sepagi itu, tapi itulah pekerjaan ku dan suamiku sangat memahami sepenuhnya bagaimana keadaanku sebagai seorang dokter.
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Kau Sebenarnya ?
Short StoryKetertarikan Ana yang sangat besar kepada Sam tidak mampu membuatnya menemui Sam diwaktu yang tepat. Melihat dari kejauhaaan yang sementara dan akhirnya melihatnya dalam kejauhan yang sesungguhnya.