1

174 24 0
                                    

"Jika menunggu sudah biasa, harusnya diriku bisa bertahan hingga nanti"
-adindameira-

meira PoV

derrrtttt.. dertttt.. !!

Alarm udah bunyi, tanda nya waktu sudah mulai pagi, dan yaa sekarang adalah awal minggu hari yang selalu ku tunggu tunggu.

Hari senin ini, hari yang sangat menyenangkan bisa membentangkan bendera lagi saat upacara. Mungkin sebagian orang atau hampir semua orang membencinya, tapi tidak bagiku hari senin sangat menyenangkan, dan pelajarannya pun tidak ada yang Membosankan.

Aku selalu sarapan di sekolah, yang sudah di siapkan di rumah oleh nenek kesayangankuu.

Setiap pagi00 aku berangkat dengan sahabatku yaitu Nabilah Azahra, teman ku sejak awal aku masuk SMP. Tapi sejak kelas delapan kita tidak lagi sekelas. Tapi bukan berarti kita tidak lagi berteman kan?.

Author PoV

Nabilah Azahra, dia adalah sahabat dekatnya Meira, Nabilah sering di panggil dengan sebutan abil. Abil adalah wanita yang sangat di sukai oleh para kaum adam. dia memiliki wajah yang cantik, kulitnya putih, dan otaknya yang encer.

"Assalamualaikummmm, meiii.. meiraa". Salam Abil kerumah Meira.

"Waalaikumsalamm, bentar bill, siapin bekel makan, masuk aja duluuu..!". Teriak Meira di dapur.

"Iyaa santai aja dulu santaii". Jawab Abil, dia menunggu di teras rumah Meira sambil membaca buku pelajaran hari ini.

****

Mereka selalu pergi kesekolah bersama, jarak rumah mereka pun memang terbilang dekat. Jadi tidak perlu menggunakan kendaraan apapun.

"Meira ayo cepetan,, latihan dulu bentar, biar pas sama lagu nanti nya!". Ajaknya Vika teman Paskibra Meira. Hari ini yang membentangkan bendera adalah Meira, dan bagian penggerek adalah vika, sedangkan Abil dia berada di posisi tengah.

"Duhh,, ko aku gaenak hati ya". Meira berkata seperti itu dengan muka yang sangat terlihat tegang. Abil dengan Vika hanya takut Meira terjatuh pingsan, lagi.

"Kamu udah sarapan kan meii?". Tanya Vika, sambil melirik Abil.

"Udah ko sebelum latihan tadi, ngga aku gapapa ko serius". Memastikan teman - temanya agar tidak khawatir lagi padahal dia juga khawatir kalau sampe pingsan, kan malu.

****

"Lapor Bendera siap!"

"Kepada sang bendera merah putih, hormattttt Grak!"

Semuanya berjalan dengan baik dan benar. Sejak tadi Adit hanya memandang Meira, dia merasa sekarang Meira berbeda dan menjauhinya, dia tak memberikan senyuman pagi ini kepadanya, dia juga tidak memberi kabar apa-apa sejak tadi malam.

Adit bertanya - tanya pada dirinya sendiri "salah gw apa? Apa gw belum kasih juga kepastian selama ini? duhhh gw bingung!!".
Iya dia bingung karena dia juga anak Paskibra yang sama dengan Meira.

Memang peraturan sesama anak paskibra dilarang berpacaran itu sangat berlebihan, apapun resiko nya itu tergantung siapa yang menjalaninya bukan?.

****

Jam pelajaran pertama dan kedua telah selesai sekarang waktunya untuk jam istirahat, Meira kali ini ingin beristirahat dengan Abil.

"Bill, kantin bareng yu, sekalian gw mu ngomong sesuatu nih!". Ajak Meira yang mendatangi kelas Abil. Semenjak tadi Meira hanya diam tak berkata apapun.

"Lo kok malah bengong sih meii, kenapa lagi? Adit?". Jawab Abil yang sudah yakin akan hal itu.

"Gw mau jauhin Adit deh bil."

------

Thx kalau udah baca ya:)
Jangan lupa kasih vote juga^^

Febri Putri

About WaitingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang