Sebuah perjuangan

31 1 0
                                    

  Tahun 2013, aku telah lulus smp dan sedang mengikuti tes penerimaan siswa baru untuk ke jenjang sma. Disaat teman-temanku memilih untuk melanjutkan pendidikan diluar kota, aku memutuskan untuk melanjutkan sekolah di kotaku saja.
Aku memilih untuk melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2. Sekolah itu terkenal dengan kedisiplinannya. Awal aku agak sedikit takut dan minder, karna yang sekolah disitu termasuk dalam golongan orang-orang pintar. Toh aku hanya siswa yang biasa-biasa saja.

                          ***

   Hari tu adalah hari ke-2 pembukaan penerimaan siswa baru. Aku pergi ke sma itu bersama teman-temanku tanpa didampingi orangtuaku seperti orang lain. Orangtuaku membiarkanku mendaftar sendiri karna ingin aku menjadi anak yang mandiri.
Setelah sampai di sma, aku dan teman-temanku menyerahkan berkas kepada panitia. Aku setiap harinya belajar dengan sungguh-sungguh karna aku sangat menginginkan untuk bersekolah disana. Seminggu kemudian aku melaksanakan tes akademik disekolah itu, sungguh soalnya termasuk dalam tingkat yang sulit.
Namun aku berusaha untuk mengerjakannya.
3 hari kemudian hasil pengumuman pun keluar. Aku dan temanku ayu bergegas untuk kesekolah agar mengetahui hasil dari tes kemarin. Dengan hati yang penuh gundah aku sampai diparkiran sekolah. Orang sudah beramai-ramai mengerumuni papan pengumuman. Karna pada saat itu belum menggunakan teknologi yang canggih
Aku pun mendekat kearah papan pengumuman. Sungguh sebenarnya aku tidak ingin melihat hasil pengumuman itu karna aku takut aku tidak masuk. Hatiku sudah merasa cemas. Satu per satu aku lihat nama-nama siswa yang berhasil lulus tes akademik. Disana ada 4 lembar kertas yang berisikan nama-nama siswa. Sudah lembar ke-2. Aku pun belum menemukan namaku. Aku semakin cemas.
Sudah sampai lembar ke-3. Masih juga belum menemukan namaku. Dan saat itu aku sudah pasrah. Aku sangat putus asa. Tetapi tiba-tiba temanku memanggilku

Dia berkata, “Indahhhhhh, namamu ada disini!!!!”

Akupun tidak percaya dengan perkataannya dan menjawab, “ini bukan saatnya untuk main-main”

Tanpa berpikir panjang temanku langsung menarik kepalaku kearah kertas ke-4. Dan ternyataa…
Namaku tertera pada kertas ke-4. Entah ini nasib atau bukan hahaha
Dengan rasa bahagia yang sama, temankupun lulus tes akademik.
Kami pulang kerumah dengan perasaan yang gembira. Dengan cepat kami pulang kerumaha untuk memberitahu orangtua kami. Memang, itu baru tahap tes yang pertama. Masih ada satu tahap lagi. Tapi setidaknya kami telah lulus di satu tahap. Untuk menjadi siswa resmi di sekolah itu memang memiliki beberapa tahap.

                            ***

   Seminggu kemudian aku melakukan tes wawancara disekolah yang aku idamkan itu.
Aku bukanlah orang yang pandai berbahasa inggris. Kalian tau, tahap wawancaranya ada 5 dan salah satunya wawancara bahasa inggris. Aku sangat takut karna yang kalian tau aku tidak lancar berbahasa inggris.
Setelah melewati 4 tahap tes wawancara, aku menuju penguji wawancara bahasa inggris. Aku memberanikan diri untuk masuk keruangan itu. Beruntung, aku mendapatkan penguji yang baik. Dengan terbata-bata aku menjawab satu per satu pertanyaannya. Seingatku waktu itu dia memberikan pertanyaan sebaanyak 10. Banyak juga kan yaa
Tak terasa dia mempersilahkan aku untuk keluar karna tes wawancara sudah selesai. Yeayyy!!! dalam hatiku berteriak karna kegirangan.
Rasa ketakutan dan cemas pun muncul lagi ketika waktu menunjukkan hasil wawancara. Dengan rasa yang sama ketika aku rasakan menunggu hasil pada saat tes akademik.
Dan akhirnya akupun lulus tes wawancara. Aku resmi menjadi siswa sekolah itu. Tapii, aku harus mengikuti MOS atau masa orientasi siswa.

   Tak terasa aku telah mengikuti mos selama 5 hari dengan baik.
Ohiya aku belum memberitahu, ketika aku smp aku adalah salah satu siswa yang tergabung dalam organisasi OSIS. Aku ingin meneruskan organisasi itu di sma ini.
Sudah satu bulan tak terasa aku menjadi siswa sma. Terdengar olehku akan diadakannya open recruitment organisasi OSIS. Tentu aku tidak akan melewatkan kesempatan ini.
Ternyata, untuk bergabung menjadi anggota OSIS ini tidaklah mudah.
Kita harus mengikuti seleksi dengan beberapa tahapan.
Seleksi demi seleksi pun aku ikuti. Dan waktu pengumuman hasil keanggotaan OSIS pun datang.
Lagi-lagi, aku dengan cemas datang keruang sekretariat OSIS untuk melihat pengumuman. Namun hasil pengumuman ternyata disebutkan oleh kakak senior. Kami pun berbaris rapi.

   Kakak senior bilang hanya ada 20 orang yang lulus seleksi keanggotaan OSIS. Kalian tau. Ada 150 orang yang mendaftar dan mengikuti tes seleksi keanggotaan OSIS.
Sayangnya namaku tidak disebutkan dalam daftar orang yang bergabung dengan organisasi itu. Aku pun merasa sedih. Dengan meneteskan air mata aku dengan sendirinya keluar dari ruangan itu.

Namun, tiba-tiba kakak senior memanggilku

Dia berkata, “Indahhhh??”
Akupun menoleh tapi sambil menunduk

Kaka itu pun berkata lagi, “coba kesini sebentar dek”

Akhirnya aku mendekat kearahnya. Dan dia menunjukkan sebuah kertas hasil pengumuman keanggotaan OSIS.

Kaka itu bilang kepadaku, “dek, baca nama yang lulus seleksi nomor 15 ”

Dan akupun membacanya, tak disangka aku membaca namaku sendiri. Aku merasa bingung.

Lalu kak senior itu tersenyum padaku dan berkata, “kamu lulus dek!!”

Aku senang sekallii, bahkan aku spontan memeluknyaa.
Ternyata aku lulus seleksi keanggotaan OSIS, hanya saja aku dikerjai oleh kaka-kaka seniorku.2
Percayalah teman, hasil itu tidak akan menghianati usahanya.
Apapun hal baik yang kita lakukan akan dibalas juga dengan sesuatu yang baik. Kalau belum dikasi sekarang, mungkin nanti akan dibalas dengan yang baik pula..

All The Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang