PART 8

25 6 3
                                    

[Musik itu hebat, karena musik dapat mengekspresikan apa yang mulut tidak bisa katakan]

"Sudahlah, tidak usah menangis terus" Kata Martin sambil menepuk lembut puncak kepalaku
"Iya.." kataku sambil mengusap air mata yang ada di pipiku
"Baiklah, ayo kita pulang" kata Martin sambil menggandeng tanganku
Aku tidak menjawab.

....

"Baiklah Leona, setelah ini langsung istirahat ya.. jangan memikirkan yang berat berat. Aku pulang dulu. Sampai nanti" Kata Martin sambil berjalan ke rumahnya yang hanya berjarak tiga rumah dari rumahku

Ceklek

"Aku pulang!"

Sunyi
Sepi
Tidak ada siapapun

Aku melangkahkan kakiku ke arah meja makan dan membuka tudung saji. Kosong. Tidak ada makanan.

Tiba tiba saja aku teringat saat ketika keluargaku masih menjadi keluarga yang harmonis..

FLASHBACK ON

"Aku pulang"
"Hai Leona, cepat ganti bajumu dan makan bersama kami"
"Iya, mama sudah memasak lauk dan sayur kesukaan mu"
Aku pun duduk di kursi dan mengambil piringku, dan aku mau mengambil nasi, tetapi dengan cepat mama merebut piring di tanganku
"Mama ambilkan ya.."
Aku hanya tersenyum melihat tingkah mama
Lalu aku pun makan dengan lahap dan tak henti hentinya memuji masakan mama
"Masakan mama enak sekali"
Lalu kami bertiga tertawa setelahnya

FLASHBACK OFF

Tidak kurasa, keadaan seperti itu, hal hal sekecil itu, kini sudah menjadi kenangan yang tidak akan terulang kembali.
Tanpa kusadari, air mataku sudah mengalir sejak tadi.
Lalu aku pun berjalan dengan lunglai ke kamar ku, membuka tasku dan mengambil sebuah buku kecil lalu menuliskan sesuatu di sana

Dear diary,
Aku
Sen
Di
Ri
An

Setelah menulis itu, aku pun merebahkan diriku di atas kasur empuk dan menatap kosong ke arah langit langit..

"Aku yang malang"

Lalu aku tertidur..

.

.

.

Aku tersesat di sebuah tempat yang sangat gelap, dan tidak ada siapapun
"Halo?!"
"Haloo!!!"
"Ada orang disana?!"
Aku berjalan tanpa arah, dan aku melihat cahaya putih yang sangat terang sekali, dan disusul oleh munculnya seorang wanita cantik berambut panjang. Cantik sekali, seperti malaikat.
Wanita itu mendekatiku dan alangkah terkejutnya aku melihat siapa wanita itu
"Mama?!"
"Nak.. kenapa kau jahat sekali pada mama? Mama tidak selingkuh nak.. kenapa kau tidak percaya pada mama?"
"Tidak maaa aku percaya pada mamaa"
Tiba tiba dari belakang mama muncul cahaya berwarna merah pekat dan diikuti oleh munculnya seorang pria.. dan ternyata pria itu adalah papa
"Papa?!"
"Nak, papa tidak salah nak.. papa tidak selingkuh"
"Tidak!! Papa lah yang selingkuh!! Berhenti mengelak!!"
Lalu mereka berdua menjulurkan tangannya seperti seseorang yang akan mencekik
Mereka berdua mendekatiku dan semakin mendekat
Aku pun berlari, namun sayangnya sekarang aku sudah terpojok..
Mereka mendekat
Semakin mendekat
Mendekat
Dan
Dekaat sekali..

.....

"Tidaaaaaakkkk!!!!!" Aku berteriak di kamarku dan terbangun dari tidurku
"Hah, untung saja itu semua hanya mimpi. Tapi, meski begitu rasanya sangat nyata" kataku sambil mengusap keringat di wajahku
Lalu aku mengedarkan pandanganku ke seluruh sudut kamarku karena aku benar benar ketakutan saat ini
Merasa tidak ada ancaman, aku pun menarik selimut ku dan kembali tidur..

MUSIC MASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang