Chapter 1

2K 119 10
                                    

Pagi yang cerah di pinggiran kota Daedo. Sudah beberapa tahun Tobot vakum karena tak ada penjahat di kota. Neon sudah kuliah. Ryan dan kawan kawan juga sudah SMP kelas 2. Diluk sudah di penjara seumur hidup. Acne tidak jelas apakah dia masih hidup atau tidak. Tom Fuse dan Angela menghilang entah ke mana.

Sekarang jam 7 pagi. Dylan sudah bangun dari tidurnya, Ia mengambil susu hangat yang ada di meja. Di sana sudah ada Kory yang asik melihat ulangan siaran bola. "Pagi Kory" sapa Dylan. Yang disapa hanya mengacuhkan dan asik menjagokan tim kesayangannya. Sampai tiba tiba mati lampu. Genset dirumah memang bisa membuat lampu menyala namun tidak dengan tv.

Kory pun menatap ke dapur dan melihat Dylan, "Kamu sudah bangun?" tanya Kory pada Dylan.

"Telat tau! Aku dah bangun dari tadi," dengus Dylan.

"Oiya Dylan, mau tidak bermain bola denganku?" tanya Kory dengan wajah sok imutnya yang membuat Dylan jijik dan geli.

"Ah maaf Kory, aku mau bertanya pada Layla apakah ibunya bisa membuatkan kita mie pedas untuk siang nanti. Ingatkan nanti Ayahmu akan pergi membeli peralatan bengkel? Kalau kita kalah cepat, nanti ayahkulah yang memasak mau?" Dylan malah bertanya kepada Kory.

"Tidak! Bahkan makanannya lebih buruk daripada susu basi atau keju busuk!" jerit Kory.

Dylan tertawa. Tapi tawaan Dylan terhenti ketika ada suara bel dari luar.

"Siapa sih yang bertamu jam segini? Mood ku lagi buruk," keluh Kory

"Mungkin itu Asher? Kau bisa bermain bola dengannya," tawar Dylan

"Ide bagus" Kory pun berjalan menuju Pintu

Namun ternyata itu petugas Oh.

"Ada apa petugas Oh?" Tanya Kory

"Jadi tadi dibandara....

*Flashback on*

"Hei berhenti dan serahkan uang itu!" teriak petugas Oh.

Sang penjahat tentu saja terus berlari. Tak mau menyerahkan menyerahkan diri dan uang curiannya tersebut. Seorang gadis berambut panjang baru saja mau melahap es krimnya. Naasnya Ia tersenggol oleh penjahat yang membawa uang haram  tersebut.

Es krimnya terjatuh ke lantai dan mengenai bajunya. "Argh es krim ku terbuang sia sia dan sekarang baju ku kotor?!" keluhnya

Gadis Itu sangat sebal dan secara spontan mengejar laki-laki itu. Gadis itu dengan lincah berlari langsung melemparkan tas ranselnya, dan tepat mengenai kepala penjahat tersebut. Sang penjahat terjatuh,dan sang gadis mengambil tas ranselnya.

"Take it," ucapnya lirih.

"Ah, tertangkap kau!" sahut Petugas Oh sambil memborgol tangan penjahat itu.

Penjahat itu di bawa ke polisi bandara.

"Gadis kecil, tindakanmu sungguh berani," puji petugas Oh. Gadis itu terlihat malu ketika di puji.

"Terima kasih. Bahkan aku tak tahu dia penjahat, yang ku tahu dia menjatuhkan es krim ku dan membuat baju ku kotor," balas gadis itu dengan nada polos.

"Kau sendiri atau ada orang tuamu?" Tanya Petugas Oh

"Sendiri," jawabnya dengan senyum yang ganjil

"Kalau begitu bagaimana kalau aku antar? Kemana tujuanmu gadis cantik?" tanya Petugas Oh lagi

"Bisa antar aku ke kediaman Dr Kwon Limo?"

*Flashback off*

"Dan begitulah ceritanya" jelas petugas Oh

"Ini seperti De Javu ini mirip dengan pertama kali aku bertemu Dylan," sambung petugas Oh

"Sekarang mana gadis itu?" tanya Kory penasaran

"Itu di dalam C. Ia sedang makan Es Krim," jawab Petugas Oh

Kory mendekati C, Tapi Tiba tiba Dylan keluar dari rumah.

"Ku kira kau sudah bermain dengan Asher," ujar Dylan.

"Awalnya Ku kira itu Asher tapi itu petugas Oh," balas Kory.

"Lalu mengapa kau mengendap-endap mendekati C?" tanya Dylan lagi.

"Petugas Oh bertemu seorang gadis yang mencari rumah Ayahmu," bisik Kory

"Rumah Ayah?" Dylan mendekati dan mengetuk jendela C.

"Siapa di dalam? Aku anak dari Kwon Limo. Ada yang bisa ku bantu?" tanya Dylan.

Gadis itu membuka jendela mobil C dan Gadis itu kaget, Dylan pun Juga

Tiba - tiba, tanpa basa - basi gadis itu keluar mobil dan memeluk Dylan

"Dylan aku kangen," ucap Lily.

Dylan membalas pelukan Lily, "Sama,"

"Iya, aku turut sedih paman memasuki penjara beberapa tahun silam dan maaf tidak menjengukmu," Ucap Lily

"Gak usah kaku begitu sama saudaramu sendiri, Lily," Balas Dylan tertawa kecil.

Kory masih bengong di depan mereka berdua, Dylan punya sepupu?

Bersambung...

Tobot : Cousin (Super Sloow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang