Chapter 3

1.1K 78 9
                                    




Cerita sebelumnya...

"Aku membawa Sepupu juga" kata Dolly

"Eh, kebetulan sekali"  Ujar mereka semua penasaran.

Seorang anak laki laki berambut pirang acak-acakan seumuran mereka memasuki ruang tamu. Matanya yang berwarna hijau bertemu dengan mata Lily. Melihat sosok itu Raut wajah Lily berubah, menjadi sangat tidak menyenangkan.

"Ini Ahn Rio sepupuku" Dolly mengenalkan sepupunya pada semuanya

"Dia pindah kesini loh, asik kan!" Sambung Dolly dengan bersemangat.

Tanpa disangka Lily yang awalnya tenang menjadi tegang,"Kenapa? Kenapa harus kamu?! Pergi!" Teriak Lily.

~Cousin : Coincidence~

Lily pun menangis tersedu-sedu. Si kembar berusaha menenangkannya.

"Lily ada apa?" tanya Dylan, dia berjongkok di depan Lily, mengusap air mata sepupunya itu.

"Dia anak yang ku ceritakan dia yang membullyku selama SD Dylan! Dia orangnya!" Tangis Lily tak berhenti sedikitpun.

Dylan menatap Rio tajam. Rio hanya menalan ludahnya saat melihat tatapan tajam Dylan.

"Aku kan sudah meminta maaf dulu," Kata Rio lirih,

"Aku juga sudah merasa menyesal,"

Mendengarkan perkataan Rio, keadaan Lily tidak membaik. Itu hanya membuat Lily semakin marah.

"Menurutmu semudah itu untuk memaafkan mu?! Kau menumpahkan Tinta di Pr musim panasku hingga aku di hukum. Kau membuang sepatuku di Got. Kau Membuat semua Murid membenciku.Mengirimkanku surat kaleng. Menaruh tikus dan kecoa mati di lokerku. Apa menurutmu Kata 'MAAF' itu cukup?" Teriak Lily.

"Kamu juga yang membuat Mina pindah, temanku satu satunya. Kau juga yang membuatku pindah sekolah saat kelas 5!" Lily berdiri dan berlari meninggalkan rumah si kembar. Dia berlari meninggalkan Ryan ,Kory dan Dylan yang terdiam mendengar cerita Lily.

"Lily tunggu!" Cegah Rio dia ingin mengejar Lily.

"Hei masalah kita belum selesai brengsek," Dylan menarik kerah Rio.

"Ugh, napasku sesak," Gumam Rio, tangan Dylan benar benar kuat.

"Dylan! Tahan emosimu!" Ujar Ryan yang panik.

"Uh baiklah, " Dylan melepaskan tangannya dari kerah Rio. Rio sekarang bisa bernapas lagi.

"Tapi ingat masalah kita belum selesai,"

Kini Rio hanya bisa menelan ludah, "semoga aku masih bisa pulang dengan selamat,"

***

Lily terus berlari menjauh dari rumah Si kembar. Dia berlari ke sembarang arah. Dia berlari cukup jauh, karena dia memang cepat berlari. Saat dia kelelahan dia duduk di bawah pohon rindang lalu mulai berpikir, "Duh ini dimana ya?"

Lily segera membuka Hpnya, "Hpku batrainya habis lagi," Dia melemaskan badannya di bawah pohon itu. Dia tidak bisa pulang, dia belum hapal daerah sekitar situ.

"Kenapa semuanya tidak berjalan sesuai keinginanku?" Lily memegangi kepalanya. Dia pustus asa.

Tak jauh dari situ ada Nathan yang sedang menuju rumah Si kembar dan Dylan.

"Mereka kok tidak menjawab telponku ya? Jangan jangan mereka berpesta tanpaku," Gumam Nathan pelan.

"Bagaimana menurutmu W?"

"Mungkin saja, lebih baik kita segera ke rumah mereka," Jawab W.

"Oke, eh tapi sebentar W!"  W otomatis memberhentikan lajunya.

Tobot : Cousin (Super Sloow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang