"Hai nama gue (namakamu) qinanta biasa dipanggil (namakamu). Gue lahir di keluarga yg cukup, mau makan cukup, mau minum cukup hehehe. Ok garing.
Gue punya abang satu namanya arbani biasa dipanggil bang bani atau gak panggilan kesayangan gue nih hani bani switi hihihi. Dia mah orangnya udah jelek, rese, suka gangguin adeknya, urat malu udah putus, urat malu aja udh putus eh baru baru ini dia ama pacaranya jg putus" ucap wanita ini sambil terkekeh, siapa lagi kalau bukan (namakamu).
"bacot aja lu, gue lagi galau nihh" ucap bani menatap sinis namakamu
"mangkanya jadi cowok jangan playboy dong, mamam tuh putus hihihi" ucap (namakamu) sembari terkekeh.
"lu kalau gatau apa apa mending diem aja deh" protes bani tak terima.
"lah kenyataan juga"
"ihh lu..."
"ehh ada apaan ini pagi pagi udah ribut, makan dulu makanannya keburu dingin" ucapan bani terpotong karena ulah bunda nya.
"curut satu ini nih bun ngeledek bani mulu dari tadi" adu bang bani ke bunda arel.
Bunda arel hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku dua anak nya ini.
Ya nama bunda (namakamu) adalah bunda aurel, cuma (namakamu) biasanya manggilnya bunda arel. Itu adalah panggilan kesayangan ayah, bang bani, dan (namakamu).
"ehh enak aja lu manggil gue curut, dari pada lu tuh panci gosong" ucap (namakamu) tak mau kalah.
"ehh udah udah. Kamu yg sabar aja bang biasanya juga kamu terus tuh yg ngeledekin adek kamu, sekarang gantian sekali sekali (namakamu) yg ngeledekin kamu. Kan kasian dia jadi pihak yg selalu diledekin sama abangnya mulu" ucap bunda sambil tertawa.
"nahh dengerin tuh, wlee" ucap (namakamu) dan berlalu pergi ke kamar.
"ehh awas aja lu nanti" teriak bang bani. Bunda arel hanya terkekeh melihat tingkah kedua anak nya itu.
*********
"buku udah, kotak pensil udah. Hmm apalagi ya yg kurang" ucap (namakamu) sembari memikir.
"kayak nya gak ada deh, udah langsung cus aja gue ke sekolah baruuuuuuuuu" ucap (namakamu) semangat.
"woii (namakamu) gc dong woii, bisa telat nih kita" teriak bang bani dari lantai 1
"ishh iyaa, sabar dikit napa" teriak (namakamu).
Dibawah
"bun kita pergi dulu yaa" ucap (namakamu) dan bang bani
"iyaa hati hati dijalan ya nak, belajar yg bener" ucap bunda arel tersenyum
"(namakamu) baru juga masuk bun, belum belajar masih mos" ucap (namakamu)
"ihh iyaa anak bunda yg bawel. Udah sana berangkat ayah udh nungguin diluar" ucap bunda arel
"iyaa bun, assalamu'alaikum" ucap (namakamu) dan bang bani sembari salim ke bunda arel.
"Wa'alaikumsalam"
*********
"bang bani bantuin gue cari kelas yokk" ucap (namakamu)
"gakk, cari aja sendiri sono" ucap bani datar
"ishh ayolah bang gue gatau dimana kelas gue" ucap (namakamu) memohon
"bodo amat" ucap bani dan berlalu pergi meninggalkan (namakamu).
"ehh bang baniiii, buset dahh main pergi aja" teriak (namakamu).
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Us✖IDR
RomanceMaaf ini bukan cerita tentang sepasang anak muda yang awal pertemuannya karena bertabrakan di koridor lalu bertatap muka, bukan juga cerita tentang seorang cupu yang dibully karena mendambakan Casanova, ini perihal yang sulit, lebih sulit dari rumus...