keanehan

625 24 0
                                    

Alarm berbunyi, aku pun bersiap siap pergi ke sekolah. Aku sarapan, lalu memakai sepatu. Aku pun pergi, saat membuka pintu aku terkaget karena aku melihat lihat ke sekeliling kalau itu bukanlah lingkungan tempat tinggal ku, lingkungan itu lebih asri, lebih segar, lebih banyak pepohonan, dan seperti sebuah desa, karena kaget aku pun langsung menutup kembali pintu rumahku, lalu aku beranjak ke kamar mandi lalu membasuh mukaku dengan air. Aku pun ke depan pintu rumah lagi, dan setelah membukanya aku langsung keluar dan melihat sekeliling, tapi lingkungan nya kembali seperti semula, aku beranggapan kalau hal tersebut hanyalah mimpi dan angan angan ku saja karena masih mengantuk.

Waktu berjalan aku pun pulang dari sekolah, aku pulang duluan tidak pulang bersama Abdul karena aku ingin mencoba kembali hal yang tadi pagi.

Sesampainya di rumah, aku langsung melempar tasku dan mengganti baju lalu beranjak ke depan pintu, aku mencoba membuka pintu ternyata tidak ada yang berubah. Aku pun menutup pintu dan membukanya kembali, namun tidak ada yang berubah. Aku pun beranjak ke tempat tidur untuk melaksanakan ritual mistis, yaitu tidur.

Setelah bangun dari tidur aku langsung mencuci muka dan mencoba kembali membuka pintu, saat dibuka, tetap tidak terjadi apa apa, lalu aku kembali ke tempat tidur dan membaca komik hingga malam tiba. Saat mulai mengantuk aku langsung tidur.

Alarm berbunyi, aku bangun dan bersiap siap ke sekolah, aku semangat karena berharap keanehan itu terjadi lagi dan lingkungan itu adalah cermin dari dunia yang aku tempati. Aku cepat cepat mengambil tas lalu ke depan pintu, saat ku buka pintu, tidak ada yang berubah, semuanya sama saja. Aku pergi ke sekolah dengan perasaan kecewa.
.
.
.
Waktu berjalan sudah 4 hari aku tidak mengalami keanehan di kehidupan ku, aku pergi ke sekolah seperti biasa dan melakukan keseharian ku seperti biasa.

Keesokan harinya aku bersiap siap untuk pergi ke sekolah, karena sekolah mengatakan bahwa akan masuk lebih awal karena akan ada pengumuman, aku bangun lebih awal, aku membuka pintu rumahku. Aku terkaget sekaligus senang karena lingkungan rumahku kembali berubah seperti 5 hari yang lalu. Aku langsung melempar tasku ke dalam rumah dan langsung keluar rumah.

Saat diluar aku langsung melihat segerombolan orang berkumpul, karena rasa penasaran ku aku langsung menghampiri, dan ternyata, ada seorang anak perempuan yang kakinya berdarah karena terjatuh dan tertusuk benda tajam, disitu aku merasa aneh hanya karena kaki berdarah mengapa semua orang berkumpul, lalu aku menghampiri si perempuan dan bertanya"apa aku boleh mengobati lukamu?" Kataku
"Jangan sentuh!!! Kalau kau menyentuhnya kau akan bernasib sial" katanya
"Hah?! Bernasib sial kenapa?"
"Luka yang mengeluarkan cairan merah ini akan membawa kesialan bagi siapapun yang menyentuhnya"
Aku pun terkaget mendengar nya"cairan merah apa? Itu hanyalah darah biasa" kataku di dalam hati, aku langsung mencabut benda tajam dari lukanya lalu membersihkan lukanya, setelah itu aku membalut lukanya dengan sapu tanganku.
"Hai kau, kenapa kau lakukan itu?! Kau akan bernasib sial"
"Wah masaaaa??? Aku tidK peduli,,, coba kau berdiri"
" Siapa namamu" sembari berdiri
"Namaku Putra"membantu perempuan berdiri
"Terima kasih ya karena telah menolong ku"
"Iya sama sama"

Aku pun langsung kembali ke dalam rumahku, namun saat aku akan kembali si perempuan itu memberikan sebuah kertas bergambar kan matahari dan angka 1.
"Apa ini?" Tanyaku
"Hah? Itu uang lah, masa kau tak tahu, itu untukmu" jawabnya
"Oh iya, Terima kasih"
"Iya sama sama"

Aku pun beranjak kembali kerumah sambil bertanya tanya, mengapa mata uangnya aneh sekali dan berbeda dengan duniaku. Saat aku kembali kerumah......

Bersambung:v

Dunia PararelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang