2. Imam

117 7 0
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Salahkah aku mengaguminya?
Diluar kendaliku. Sungguh aku tak faham. Hati ini seakan menyeret ku untuk berlabuh padanya.

Namun logika ku menolak hal ini. Ini nafsu. Setan terus menggoda ku agar terjerumus dalam lembahnya.

Oh Allah jagalah hatiku ini agar aku tak membuat-Mu cemburu.

~~~

Pesantren ramadhan diadakan selama tujuh hari oleh Rema dengan bantuan OSIS yang berlangsung di GOR SMAN 1 Rajawali dengan pengisi acara seorang ustad kondang. Berbagai rangkaian kegiatan setiap harinya yang tak lepas dari ide cemerlang Kinaya-ketua Rema.
Setiap anggota sudah memiliki tanggungjawabnya masing-masing sehingga tidak heran bila kegiatan berjalan dengan tertib seperti saat ini Kayla-koordinator sarana prasarana yang tengah mengontrol situasi.

"Alfi tolong ambilkan sound sistemnya, kamu minta bantuan Pak Sukim buat bawa." Seru Kayla. Pak Sukim-penjaga sekolah.

"Oke Kay." Bayu mengacungkan jempol kanannya.

"Kin dipanggil Pak Soleh, ustad kondangnya sebentar lagi datang. Kita disuruh nyambut ustadnya." Ucap Bayu-ketua pelaksana saat Kinaya tengah berbincang dengan anggota Rema.

"Iya Bay." Balas Kinaya, "Aku kesana dulu." Ucap Kinaya pada teman-temannya, "Kamu lanjutin aja Ca koordinir disini." Titah Kinaya sambil menepuk pelan bahu Ica-wakil ketua Rema.

"Siap beres Kin." Tanggap Ica dengan kedipan matanya.

"Ayo Bay!" Seru Kinaya sambil melangkahkan kaki meninggalkan teman-temannya di GOR.

"Yo." Jawab Bayu singkat.

Pukul 09.00 tepat pekerjaan anggota Rema selesai.

💎💎💎

"Aku senang banget kak bisa diterima di SMAN 1 Rajawali." Ucap Nadira pada Kinaya dan Fatimah.

"Alhamdulillah. Kakak ikut senang dengarnya, kamu jangan lupa bersyukur Nad." Kinaya mengingatkan.

"Iya kak," dengan lembutnya Nadira tersenyum sambil mempersiapkan makan malam.

Seperti biasa ketiga putri Abi Toha dan Ummi Maryam mendapat tugas menyiapkan makan malam.

"Abi, Ummi makanan sudah siap." Ucap Kinaya lembut saat Abi Toha dan Ummi Maryam tepat keluar dari kamar.

"Wah putri-putri Abi pintar masak ya." Puji Abi Toha pada ketiga putrinya.

"Iya dong Bi siapa dulu umminya." Celetuk Kinaya yang dibalas senyuman Ummi Maryam.

Dengan tertibnya mereka menyantap makan malam. Dalam keheningan itulah adab makan, setelah selesai Abi Toha angkat bicara, "Abi sudah mendaftarkan Nadira di pesantren Gontor." Sontak seluruh telingan yang mendengar menatap Abi penuh tanya kecuali Ummi Maryam. Pasalnya Nadira sudah diterima di SMAN 1 Rajawali yang menjadi impiannya sejak lama.

Merasa namanya disebut Nadira angkat bicara, "Apa Bi? Masuk pesantren?" Nadira memastikan apa yang ia dengar. "Iya sayang." Jawab Ummi Maryam.

"Nggak Bi, aku nggak mau mondok Bi." Dengan penuh pengharapan Nadira memohon.

"Keputusan Abi sudah bulat, satu Minggu setelah hari raya kamu berangkat." Tegas Abi Toha, kalau sudah begini siapa pun tidak bisa mengelak.

Imamku TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang