1. Kinaya Sayyida Az-Zubair

267 15 7
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Ketika suara lantunan ayat suci Al-Quran terdengar seolah mampu menyihir siapa pun pendengar maka disitulah hati berdesir. Ya Rabb sungguh indah nan merdu alunan ciptaan-Mu hingga tak kuasa air mata ini berderai.

Bila hidup seolah membenci jangan risau, ada Al-Qur'an pengobat dari segala obat.

~~~

"Kin aku baru dapat laporan dari Pak Azam kalau jadwal pesantren ramadhan dimajukan." Ucap Kayla yang tengah membereskan tumpukan buku.

"Apa? Sungguh kamu Kay?" Kinaya menatap tak percaya. Pasalnya jadwal sudah dalam agenda, mana bisa Pak Azam seenaknya merubah tanpa koordinasi dengan pihak Rema terlebih dahulu.
Kinaya Sayyida Az-Zubair nama lengkapnya. Az-Zubair adalah marga dari Abi nya-Toha Az-Zubair. Paras cantik nan indahnya sungguh membuat orang yang melihatnya akan mengucap tasbih. Tak hanya itu, kecerdasan dan ketaatannya pada Sang Kholik membuatnya semakin tampak bak muslimah idaman.

"Iya Kin, kamu gak percaya sama aku?" Gerutu Kayla-sahabat Kinaya dengan mengerucutkan bibirnya. Sungguh imut sahabatnya itu.

"Iya aku percaya sama kamu, tapi aku nggak habis fikir Pak Azam mengambil keputusan sepihak." Ucap Kinaya pada sahabatnya.

"Gitu dong." Dibalas cengiran manja khasnya.

"Semuanya, kalau sudah beres langsung pulang saja. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membersihkan ruangan Rema." Gema Kinaya pada teman-temannya. Kinaya-ketua Rema SMAN 1 Rajawali memberi aba-aba agar segera pulang bila pekerjaan telah selesai.

"Iya Kin ini kan sama saja ruangan kami, jadi sudah seharusnya kita saling membantu." Ucap salah seorang temannya.

💎💎💎

Hampir saja mereka berdebat hebat. Namun Kinaya segera beristighfar walau bagaimanapun ia sedang berhadapan dengan sang guru. "Bapak belum sempat konfirmasi kalian karena memang ini sangat mendesak." Ucap Pak Azam dengan santai.

"Tapi Pak seharusnya ada konfirmasi dulu agar tidak ada Miss komunikasi." Tegas Kinaya.

"Oke. Bapak minta maaf sama Rema bukan apa-apa karena memang penceramah yang diundang memiliki jadwal yang padat." Terang Pak Azam. "Ya sudah, nanti bapak infokan bila ada hal lain."

"Baik Pak." Sembari mencium punggung tangan Pak Azam dan mengucap salam. Dihatinya sungguh merasa kecewa dengan sikap Pak Azam yang tidak bijaksana.

"Gimana Kin?" Tanya Kayla penasaran. "Ya gitu. Kesel banget aku, dengan santainya Pak Azam bilang gitu. Berasa nggak ada artinya Rema." Jawabnya kesal sambil melambaikan tangan memberhentikan angkutan umum.
"Ya sudah jangan cemberut gitu dong. Kita ke tempat biasa yuk aku pengen ice cream nih." Dengan sumringahnya Kayla membujuk Kinaya untuk sedikit menghilangkan beban yang dialaminya hari ini.

"Iya Kay." Kinaya menghembuskan nafasnya pelan.

💎💎💎

"Assalamu'alaikum." Ucapnya dengan girang berlari kecil menubruk wanita paruh baya yang tengah memasak sambil mengacungkan sesuatu.

"Wa'alaikumussalam." Jawab wanita paruh baya yang tak lain adalah Ummi nya. "Aduh kamu ngagetin saja Ummi." Keluh Ummi Maryam. Maryam Syafina El-Kina nama lengkap sang Ummi tercinta.

Imamku TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang