9. destiny

1K 78 1
                                    


" cinta itu selalu tahu siapa pemiliknya "

.
.
.
.

Sehun masih sadar dengan kondisi Luhan, jadi dengan berat hati dia menolak permintaan Luhan.

" tidak sekarang Luhan, kau akan bertambah cidera nanti " kata Sehun.
" tapi aku- "
" stttt...aku tidak ingin menyakitimu sayang, bersabarlah " ujar Sehun.
" kau tidak menginginkannya?" tanya Luhan.
" bahkan aku menginginkanya sejak kita bersama, tapi aku tidak mau kau berfikir kalau aku hannya menginginkan tubuhmu lalu pergi meninggalkanmu " jelas Sehun.
" kenyataanya akulah yang meninggalkanmu " kata Luhan sedih.
" dan kenyataannya lagi kita bersama, sudahlah...lebih baik kita turun "

Di ruang tamu sudah ada baba dan mama Luhan.
" jangan memanjakannya Sehun, apa kau tidak lelah menggendongnya " kata baba Xi.

Sehun kemudian mendudukkn Luhan di sebelah mamanya.
" maafkan aku ba, tapi dia ringan sekali, padahal makannya banyak, apa semua makanan itu pindah ke sini? "

" sakit Sehun " Luhan mengusap pipinya karna Sehun mencubitnya.
" mianhae sayang " Sehun kemudian mengecup pipi itu sekilas membuat mama Sora tertawa gemas.
" aigo...kau merona sayang "
" aku tidak " jawab Luhan.
" buktinya pipimu memerah "
" itu karna dia mencubitku mama " Luhan mempoutkan bibbirnya semakin membuat mamanya gemas.

" oiya ba, ma...aku minta izin kepada kalian agar Luhan tinggal denganku " kata Sehun.

Baba dan mama Luhan saling pandang, Sehun mengerti apa yang jadi kekhawatiran calon mertuanya itu.

" ba...percayalah padaku, aku tidak akan menyentuh Luhan sebelum pernikahan itu terjadi "

" kau menciumku barusan " ujar Luhan.

" ayo lah Lu...hannya ciuman, bahkan tadi di kamar kau-"
" jangan di teruskan! " Luhan membekap mulut ember Sehun.
" kalian menyembunyikan sesuatu? " ujar Baba Xi.
" tidak ba...itu...anu " Luhan gelapan sekarang.

" jadi apa Luhan boleh tinggal denganku ba, aku setiap hari akan melatihnya berjalan, aku tahu baba dan mama sibuk, terapi tidak cukup bukan jika kakinya ini tidak di latih " ujar Sehun.

" kau benar soal itu Sehun, tapi kau sendiri juga sibuk, kuliah, pekerjaan belum lagi mengurus Luhan "

" aku senang melakukannya ba, soal pekerjaan, untuk sementara waktu aku sudah meminta aisstenku mengendalikannya sampai nanti aku wisuda " jelas Sehun.

Mama Sora sedari tadi melihat anaknya yang terus menggandeng lengan Sehun. Menundukkan wajahnya berharap babanya mau menyetujui permintaan Sehun.

" baiklah kalau begitu, tapi ingat dengan janjimu Sehun, jika kau melanggar, tidak ada kata kita lagi di antara kalian, kalian akan menjadi kau dan dia " ujar baba Xi.

" baba? " panggil Luhan.
" kalau tidak terima ya sudah " baba Xi bangkit tapi ucapan Luhan membuat pria paruh baya itu mematung.
" bagaimana jika aku menginginkannya " kata Luhan.

" Luhan! " ujar Sehun dan mama Sora serentak.
" kau! " bentak baba Xi.
" baba membentakku, huwaaaa....Sehunnie...aku tidak mau tinggal di sini, aku mau tinggal denganmu saja, kajja kita angkat kaki " Luhan menyembunyikan wajahnya di balik punggung lebat Sehun.

PROMISE " END "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang