Dua

4.9K 163 10
                                    

Rara kini berjalan gontai memasuki rumahnya yang terlihat sangat besar tetapi entah kenapa tampak sepi.

"Om, tante Rara pulang" teriaknya sambil memasuki rumah dan menjatuhkan tubuhnya ke sofa ruang tamu.

"Eh sayang tante udah pulang, makan dulu sayang" ucap mawar yang merupakan adik bungsu dari ayahnya Rara

Rara sudah tinggal dengan tante nya sejak smp semenjak ditinggal oleh mama dan papa nya ke surga. Kini tante dan om nya lah yang mengurusnya dan sekaligus mengurus semua harga warisan Rara. Tante nya sangat menyayanginya karna pada dasarnya tante nya itu tidak dapat memiliki anak. Sehingga dia begitu menyayangi Rara seperti anak nya sendiri.

"Enggak tante Rara langsung ke atas aja. Capek soalnya" senyum rara mengembang saat tantenya mengelus rambutnya pelan.

"Yaudah kamu istirahat dulu" ucap mawar

"Rara ke atas dulu ya tante" Rara meninggalkan mawar yang duduk di sofa dan beranjak menuju kamarnya.

Rara menghempaskan tubuh nya kasar ke arah kasur king size nya itu setelah melempar tasnya asal.

Rara kemudian membuka ponselnya sekedar mengecek notif notif yang ga penting atau sekedar mengacak acak time line aplikasinya.

3 pesan belum di baca
Rara segera membuka pesan whattapps nya yang belum terbaca

From agnesia viza
"Ra tadi leon minta no wa lo trus gua kasih aja"

From 089887764577
"Besok sekolah gua jemput -Rian "
"Oh iya jangan lupa dandan yang cantik"

Rara memutar bola matanya jengah menatap layar ponselnya yang begitu memuakkan baginya. Pasalnya tiba tiba Rian mengajaknya untuk berangkat ke sekolah bersama. Pasti Leon yang sudah memberikan no whatapps nya pada Rian.

Rara segera menutup ponselnya tanpa membalas pesan dari agnes maupun rian.

****
Rara sudah menyelesaikan sarapan nya bersama mawar dan alex tak lain adalah om dan tantenya.

"Om, tante rara pamit dulu ya takut telat. Lagian juga taksi nya bentar lagi juga nyampe" ucapnya kemudian mencium punggung tangan om dan tantenya

"Hati hati ya sayang" ucap mawar sambil tersenyum menatap punggung keponakannya itu.

Rara berjalan menuju pintu dan membukanya. Betapa terkejutnya rara melihat sosok yang sangat malas dia lihat untuk saat ini muncul di depan nya. Siapa lagi kalo bukan Rian kusuma wijaya.

"Heh lo kok ada disini? Nyasar?" Ucap rara sinis sambil memperhatikan penampilan Rian dari ujung kaki sampe ujung kepala.

"Gausah terpana gitu dong" Rian terkekeh kecil setelah mendapari Rara memperhatikan dirinya tanpa berkedip.

"Gua tau gua tampan, baik hati, tidak sombong dan rajin menabung" sambungnya

"Iuhh mual gua dengernya" rara mengalihkan pandangannya enggan menatap Rian.
"Eh onta lu belum jawab pertanyaan gua lu ngapain kesini?" Rara kembali menatap wajah tampan di depannya.

"Kan gua dah bilang tadi malam kalo gua bakal jemput lo, lo aja yang ga bales. Sakit tau di read doang" rian memegang dada nya dengan tampang memelas.

"Gausah curhat dong mas" jawab rara asal

"Yaudah ayok berangkat" Rian menarik pergelangan tangan Rara.

"Ogah berangkat sama lo, noh taksi gua dah sampe"ucap rara sambil sedikit berlari menuju taksinya yang membuat rian terpaksa melepaskan genggamannya.

"BESOK GUA BAKAL DATANG LAGI" teriak rian saat melihat rara membuka pintu mobil dan hendak masuk.

"Bodo amat" teriak rara kemudian menjulurkan lidahnya mengejek rian yang terlihat tertawa menyaksikan tingkah laku rara.

ah lucunya -batin rian

****
Rian berjalan menyusuri koridor lantai 2 dimana kelas nya berada.
Langkah nya terhenti di pintu kelas yang bertuliskan 11 ipa 2. Dia menyilangkan tangan nya di dada dengan bahu bersender pada pintu.
Sontak membuat cewek cewek ipa 2 berteriak memandangnya bahkan ada yang sesekali memotretnya diam diam. Mata rian mulai menggeledah isi kelas mencari seseorang yang dia kenali. Rian tersenyum melihat rara yang sibuk dengan ponsel nya.

Rian kini duduk tepat di hadapan Rara, tapi rara tak bergeming sedikitpun, dia terlalu asik dengan ponselnya.

"Hmm" rian berdehem padahal sebenarnya tenggorokannya sedang tidak gatal.

"Apa si ag-" kalimatnya menggantung karna bukan agnes yang berada di depan nya tetapi Rian. Rian kini menatapnya intens dengan senyum miring yang membuat Rara takut.

"Pagi sayang, sibuk banget selingkuh nya sampai pacar datang ga di ladenin" ucap Rian sambil memberikan senyum termautnya.

Rara memutar bola matanya jengah menghadapi sikap usil Rian.

"Lu ga bosan bosannya ya gangguin gua? Gua tuh dah muak liat muka lu tiap hari"

"Tapi gua kangen mulu sama lo gimana dong. Semenit ga ketemu lo tuh rasanya seminggu tau ga"

Rara hanya memberikan ekspresi seperti orang ingin muntah.

"Mual gua denger gombalan ga bermutu lo"

Rian kemudian tertawa melihat ekspresi Rara

"Eh lo ngapain disini dah mau bel nih" ucap leon yang baru saja datang bersama agnes.

"Pacaran lah, emang lo aja yang bisa pacaran" jawab rian tanpa mengalihkan pandangan nya dari Rara

"Ekhemmm, peje dong" agnes menyenggol bahu Rara yang sama sekali tak menggubris ucapan Rian yang menggodanya

"Peje palalu gundul"
"Dan lo mending jauh jauh dari gua, gua ga kayak cewek lain yang mempan sama gombalan murahan lo" ucapnya sambil menunjuk rian

"Uhh galaknyaa bikin makin cinta" ucap rian mengedipkan mata nya ke arah Rara

"RIAN, LEON KENAPA KALIAN DISINI?" Suara bariton itu sontak membuat isi kelas kaget dan langsung duduk di kursinya masing masing begitu pula dengan Rian dan Leon segera bangkit dari duduk nya menghadap sumber suara.

"Eh pak slamet tambah ganteng aja" cengir leon

"Iya nih pak makin hari makin ganteng aja, bikin meleleh deh" sambung Rian dengan ekspresi menjijikkan nya.

"DIAM KALIAN, MALAH BECANDA" teriak pak slamet tak lain tak bukan adalah guru kimia yang terkenal sangat galak.

"Aduh pak kalem dong kalem. Ntar kriput nya tambah banyak loh" jawab Rian sambil terkekeh geli

"DIAM. SEKARANG KAMU LARI KELILING LAPANGAN SAMPAI ISTIRAHAT" titah nya

"Yahh pak kok sampai istirahat nanggung pak. Sampe pulang aja" jawab Leon

"KAMU JUGA LEON KELUAR SANA. KELILING LAPANGAN SAMPAI ISTIRAHAT" teriak pak slamet menggema membuat siswa ipa 2 diam menundukkan kepala tapi gua orang edan ipa 7 ini malah cengengesan menghadapi pak slamet yang sedang marah.

"Aduh pakkk jangan ramah ramah dong, ntar cakep nya luntur loh" jawab Rian

"Nang ning ning nang ning nung" tiba tiba Leon mengeluarkan suara seperti sedang menggoda bayi.

"KELUARRRRRRRR" teriak pak slamet sambil menggebrak meja sontak membuat isi ipa 2 kaget.

Rian dan Leon segera ngacir keluar setelah melihat ekspresi pak slamet yang sangat marah.

Sedangkan rara dan agnes hanya geleng geleng melihat kelakuan rian dan leon.

My bad husband is RianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang