enam

3.3K 129 5
                                    

Kini terlihat dua keluarga telah duduk bersama sambil sedikit bercanda gurau.

"Bagaimana rara anak om tampan kan?" Tanya robert lalu diikuti gelak tawa anton dan kedua istri mereka

Rara tak tau harus menjawab apa dia hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan robert

" Hahaha tentu saja tampan lihat dulu bapak nya" sambung robert

" Bapaknyaa buluk begitu gak ada bagus bagus nya" sanggah anton dan diikuti gelak tawa sekeluarga kecuali dua anak muda yang akan di jodohkan ini.

" Udah ah bapak bapak ketawa mulu, sampe subuh ga selesai selesai kalo begini"

Robert melirik istrinya dan berhenti tertawa sejenak

" Aaa oke" kini anton terlihat sedang serius dan memulai obrolan tentang perjodohan putranya dan rara

" Jadi Rara rian kalian udah tau kan maksud kami mempertemukan kalian disini?" Robert melirik rian kemudian rara

Rian dan rara hanya mengangguk tanda mengerti

" Jadi gimana, kalian setuju kalau kami nikahkan?"

"Tapi kan om kita masih sekolah" rara sangat kaget mendengar kata Dinikahkan dia tidak mengira akan secepat itu

" Iya pa kita masih sekolah gila aja mau nikah"

" Yakan kalian sudah kelas 3 sekarang setelah ujian nasional kalian akan kami nikahkan" jawab robert santai

" Iya benar nak kita tidak akan menikahkan kalian sekarang kok" sambung lily sembari menatap putra sulungnya

"Bagaimana kalau sekarang secara simbolis kalian bertukar cincin sebagai tanda pertunangan kecil kecilan kekekuargaan aja"sambung lily kemudian mengeluarkan cincin emas putih yang sederhana namun terlihat mewah dan menaruhnya du meja

"Ayo rian tunggu apa lagi" robert begitu bersemangat melihat akhirnya mereka bisa menyatukan kedua anaknya

Rian yang masih bingung hanya menuruti perintah sang ayah mengambil cincin dan memasangnya di jari Rara begitupun dengan Rara melakukan hal yang sama. Setelah pemasangan cincin keduanya diam saling pandang dan tak mengerti situasi yang sedang menghadapi mereka. Terlihat kedua keluarga sangat bahagia mereka tertawa begitu lepas kecuali 2 insan yang sedang di jodohkan.

Hari yang beratpun berakhir dan mereka kembali kerumah masing masing.

****
Rara kini berada di kamarnya mengganti gaunnya dengan piyana tidurnya, ya kini dia sedang memandang cincin yang melilit jari manis nya. Dia masih tidak percaya hal yang baru saja terjadi dia tiba tiba di jodohkan dengan seorang yang sangat dia kenal keburukannya bagaimana mungkin dia akan berumah tangga dengan rian yang suka bergonta ganti pacar, apa nanti dia akan di poligami oleh rian? Pikirannya jadi melantur kemana mana dan mutuskan untuk tidur

Malam telah berganti pagi, hari ini hari senin hari dimana Rara begitu malas untuk melaksanakan upacara, dia berjalan memasuki uks dan pura pura sakit yahh dia memang sangat malas hari ini mood nya belum membaik sejak kejadian semalam.
Rara berbaring di ranjang uks yang tidak begitu besar tapi tas untuk ukuran badan nya yang kecil. Saat dia mulai memejamkan matanya dan berharap bisa tidur sebentar tetapi dia langsung terbangun karena merasa ada yang mengusap rambutnya.

"RIAN NGAPAIN LO DISINI?" Teriak rara kaget melihat Rian yang sudah duduk di tepi ranjangnya.

" Ngecek tunangan gua yang lagi sakit, kenapa? Gaboleh?" Jawabnya santai sambil melipat tangan nya di dada

Sebenarnya rian hanya kebetulan lewat uks dan melihat rara sedang tidur tanpa seorangpun menemani nya.

" Gua ga sakit monyet mending lo pergi sana gua males ikut upacara dan saba minggat lo" Rara mendorong rian agar segera menjauh darinya karena dia takut guru piket akan memeriksa mereka dan akan berpikir yang bukan bukan

" Gak ah gua mau disini jagain lo" rian membatu tak mau beranjak dari posisinya
"Kan enak ada gua, ada temen ngobrol" sambung rian

" G u a g a k m a u " Rara mengeja setiap katanya agar rian mengerti tapi nihil Rian malah memposisikan dirinya di sebelah rara dan membuat dirinya nyaman dengan mengekuarkan sebatang rokoknya dan mulai menghisapkan

"Lo gila ya? Mau mati jan ngakak ngajak dong" rara berteriak tapi seperti berbisik karena takut ketahuan

"Santai ngapa si gabakal ada yang datang juga" jawabnya santai

" Tapi kalo ada giman-

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya rara terlebih dahulu kaget melihat guru piket yang sudah berdiri di depan mereka berdua

****
Jangan lupa vote dan komen y
75 like aku lanjut lagi ya gaes kalo ga ya ga lanjut hehe :))

Mau curhat dikit
Sebenarnya gaes aku ga mau lanjut lagi cerita ini soalnya aku dah lumayan sibuk dah semester 6 kan sebenenarnya lagi aku bikin cerita ini isengggggg banget tapi ternyata banyak yang baca  dan ada yang minta lanjut. Karna aku gaenak jadi nya aku mutusin buat lanjutin walopun gada ide sama sekali :))

My bad husband is RianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang