Tujuh

4.2K 213 46
                                    

Rara dan Rian sedang bediri di lapangan sekolah, sudah satu jam lebih mereka berdiri disini dengan tulisan yang menggantung di leher mereka -SAYA TIDAK AKAN PACARAN LAGI DI UKS- Rian sesekali melirik Rara yang terlihat dangat kepanasan dengan keringat yang membasahi wajahnya. Rara yang terlalu sibuk memainkan batu dengan kaki nya dan hanya fokus menatap kebawah sama sekali tak menyadari Rian menatapnya.

Yang Rara sadari dari tadi adalah setiap orang yang lewat berbisik bisik menggibahnya dengan Rian. Banyak yang berkata bahwa Rara tak pantas untuk Rian, ada yang berkata bahwa Rara menggoda Rian dan yang paling parah ada yang sampai mengatai Rara   bahwa Rara adalah korban kesekian nya Rian yang sebentar lagi akan di buang. Sebenarnya Rara tak mau ambil pusing dengan ucapan orang lain tapi entah kenapa dia tetap saja kesal jika orang orang bergunjing tentang nyaseperti itu. Apa hebatnya Rian sehingga dia tak pantas untuk Rian. Hello Rian cuma anak orang kaya yak sok keren dengan harta orang tua nya. Tidak ada hebat hebatnya. Omg hello Rara jadi semakin emosi membayangkan dia akan menikah dengan orang seperti Rian terlebih lagi cuacanya sedang sangat panas menyebabkan kuping nya menjadi lebih panas apalagi hati nya, bagaimana bisa dia bisa terjebak dengan keadaan seperti ini dengan seseorang seperti ini. Sungguh hari yang berat bagi Rara

Bel istiharat pun berbunyi Rara melepas tanda yang dari pagi menggantung di lehernya dan berjalan menuju kantin. Rara memilih duduk di pojok agar tidak di ganggu orang yang lalu lalang dan mengeluarkan ponselnya.

Whatsapl: 7 pesan baru
Agenes cans : p
                        P
                        Woi rara lo bolos ya anj
                        Gak ngajak ngajak lagi.
                        Rara oi kutukupret kmn?
                       Balas monyet

Rara tersenyum melihat pesan dari sahabatnya itu dan segera menghubungi agnes dan menyuruhnya kekantin. Setelah asik berbicara dengan agnes di telpon raea tak menyadari bahwa Rian, Leon, dan Bima sudah duduk di depan nya

" anjir kaget gua ngapain lo disini" Rara terperanjat melihat Rian sudah duduk di hadapannya
" Tuh kursi masih banyak yang kosong, lo lo juga ngapain ikut ikutan"

"Kan ngikutin Rian" cengir Bima dan leon bersamaan

"Sumpah ya gua muak banget sama lo mending lo pindah deh bawa ekor ekor lo juga ganggu tau ga"

"Gua pengen nya duduk disini, ada masalah?" Jawab rian

" Ya masalah lah lo duduk di dep-" Rara tak melanjutkan omongannya karena melihat entah siapa dan dari yang kini juga bergabung duduk dengan nya

"Sayangg kamu kenapa aja si" cisa menggandeng tangan Rian dan berbicara dengan nada yang menjijikkan bagi Rara

Ya perempuan itu adalah cisa pacar ke 999 nya rian mungkin di sekolah ini. Hampir 50% siswi disini pernah dipacari oleh Rian dan bahkan ada yang hanya beberapa jam dan diputuskan Cuma gara gara alis nya terlalu tebal.

" Sayang aku kangen tau,kamu ni aku chat ga dibales bales dari pagi" kini cisa menyenderkan kepalanya di pundak Rian dan rian tak menjawab sama sekali dan hanya menatap Rara diam.

Rara mengeluarkan ekspresi seperti ingin muntah dan berdiri dari kursi nya dan hendak pergi

"Duduk" titah Rian

"Gak ngapain gua disini ngeliatin dua orang puber lagi pacaran"

"Gua bilang duduk"

" Lo gak ada hak ngatur ngatur gua" bentak Rara

Karena tidak terima Rian di bentak cisa pun bangun dan menjambak rambut Rara

" heh lo jangan berani berani bentak cowok  gua ya"

Rara yang merasa kesakitan kemudian menarik rambut Cisa kembali dan terjadilah aksi tarik menarik di kantin. Seketika mereka menjadi pusat perhatian

"Lo jangan gatel sama cowok gua udah gua liatin ya lo beberapa hari ini ganjen banget sama cowok gua" teriak cisa

" Cowok lo yang ganjen sama gua dan lo juga goblok banget mau mauan sama dia"

"apa lo bilang ha" cisa menarik tambut Rara lebih keras dan Rara pun demikian.

"lo cewek goblok yang bentar lagi di buang rian" Teriak rara

"Mulut lo perlu dicabein kali ya"

"Lo cabe nya"  jawab Rara

"Dasar cewek sialannnnnn " geram cisa yang sangat kesal karena Rara yang selalu menjawab omongannya

Rian, Bima dan leon berusaha menghentikan mereka berdua tapi genggamannya di rambut masing masing sangat kuat. Agnes yang baru memasuki kantin melihat Rara sedang berkelahi bukan nya menghentikan mereka tapi malah ikut menjambak rambut cisa.

"Berani beraninya lo nyentuh temen gua cewek sialan" teriaknya

"Lo berdua lonte sialannnn" teriak cisa

Melihat kantin begitu riuh guru piket pun datang dan melihat mereka sedang berkelahi.

"Rara, Cisa, Agnes berhenti kalian" teriak pak kabir

Mendengar suara pak kabir semua yang tadinya menonton segera meninggalkan kantin, rara agnes dan cisa pun berhenti.

"Apa apaan kalian ini sudah kelas 12 masih saja membuat keributan, tidak malu apa dilihat adik adik kalian. Kalian berenamikut saya ke ruang bk"

" Berenam pak?" Jawab Rian, Leon dan Bima bersamaan

" Ya tentu kalian juga, kenapa ada masalah?"

"Tidak pak tidak"

****
Like 50 aku usahain lanjut lagi ya

Maaf kalo terlalu pendek dan gajelas, tapi emang kenyataan nya ini cerita gatau mau digimanain :))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My bad husband is RianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang