COLD-3 DIHUKUM

29 3 2
                                    

Dorrr!

"Huaaa" pekik tiga orang gadis yang ada di depan Becca.

"Ampun pak polisi Diana masi jomblo pak jangan tangkep Diana,"

"Pak doi saya belum peka pak, saya juga nggak ngelakuin kesalahan yang fatal kok pak, paling nyolong pulpen temen doang pak," cicit Adriana.

Sedangkan Bianca melirik ke arah belakang dengan santai. Dengan perasaan kesal Bianca menoyor kepala kedua sahabatnya yang sedang menaikkan kedua tangannya ke atas seakan telah tertangkap basah mencuri.

"Ehh bego asal jeplak aja liat ke belakang tuan putri yang kita tunggu dari tadi sudah datang," sindir Bianca seraya menoyor kepala sahabatnya.

"Ahahahaha." Di belakang tawa Becca pecah melihat kelakuan konyol sabatnya yang gelagapan.

Aksinya berhasil jalan mengendap-endap kemudian mengageti orang yang sedang sembunyi itu.

Sedangkan Diana dan Adriana menoleh ke belakang memastikan siapa yang datang. Dan benar saja kata Bianca tuan putri yang dinantikan sejak satu jam yang lalu telah datang.

Dibelakang Becca masih asik dengan ketawa ketiwinya akibat ulahnya mengerjai sahabatnya.

Sedangkan ketiga sahabatnya mendengus kesal akibat ulah Becca.

"Si anying lo dari tadi kita tungguin dateng-dateng rusuh," ucap Adriana seraya menoyor kepala Becca. Becca yang ditoyor pun mengelus kepalanya dengan sisa tawa yang menemaninya.

"Ya maap kan biasa pagi-pagi gini macet," alibi Becca.

"Bilang ae lo nya yang kebo bangunnya kesiangan," sindir Bianca. Yang disindir malah nyengir kuda.

"He'eh untung lo cepet dateng kalo kagak kutub selatan dan kutub utara perang," sahut Diana. Merasa tersindir Adriana dan Bianca hanya mendelik hingga ada suara yang mengintrupsi mereka.

"Heh kalian?!" Panggil seorang wanita paruh baya dengan teriakan khasnya. Wanita paruh baya itu selalu saja keliling untuk mengecek siswa yang terlambat. Siapa lagi jika bukan guru BK.

"Ngapain kalian semua masih disini?!" Sentak guru itu.

Merasa dipanggil sontak merka berempat menoleh ke belakang. Benar suara itu tidak asing bagi mereka. Ternyata guru langganan yang selalu memanggil Becca untuk masuk ke BK.

Mulut mereka terbuka sempurna ketika melihat guru yang satu itu. Guru kiler yang terkenal di SMA PC. Terkecuali Becca yang sudah biasa berhadapan dengan guru itu. Becca hanya nyengir kuda ke arah guru itu. Mata guru itu melotot tajam melihat ke arah mereka berempat. Yang dipanggil tetap diam tidak bergeming sedikit pun.

Hebat ya guru itu sudah tua famous nya minta ampun. Boleh dicoba.

"Kenapa kalian diam?!" Lanjutnya lagi. Kali ini matanya melotot lebih lebar dari sebelumnya hampir saja keluar.

"Kaget Bu," celetuk adriana. Mendengar celetukan itu guru itu mendekat ke arah mereka dengan mata yang masih melotot.

"Hati-hati Bu nanti matanya keluar," pesan Bianca mengingkatkan.

"Iya emang Ibu punya mata cadangan?" Celetuk Diana.

"Tenang Bu, di rumah saya ada kok mata boneka yang udah nggak di pakai. Nanti saya sumbangin untuk Ibu," sahut Becca.

"Boneka apa?"

"Boneka santet."

"Hahahahaha" tawa mereka ber empat pecah.

"DIAMMM" teriak Bu Dara yang sudah kesal.

"Kalian semua hormat sampai jam istirahat," ucap Bu Dara lantang.

COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang