11

92 10 3
                                    


"Jadi gini , sebenernya Dzira itu adik kembar gue , tapi pas kita kecil dulu .. hmm lo tau sendiri lah gimana sibuknya Ayah sama Umi ngurus perusahaan , apalagi dulu pas awal awal ngerintis , ya dampaknya kesiapa lagi kalau bukan ke gue sama dzira , kita sering di tinggalin , ya meskipun ada babby sitter tapi kan gak akan sama kalau orang tua khususnya ibu kita sendiri yang ngurus" jelas fauzi.

"Terus ko kalian bisa pisah kaya gitu ?" Lisy masih penasaran

"Ya lo tau kan fisiknya dzira kayak gimana ? " Lisy pun mengangguk faham , sadar bahwa sahabatnya itu memang mudah sakit.

"Akhirnya Umi mutusin buat nitipin dzira ke Om sama Tante sampe umur 5 tahun "

"Lo juga ?" Tanya Lisy

"Engga , gue tetep diasuh sama babby sitter , sesuai perjanjian , setelah dzira berumur 5 tahun , Umi sama Ayah pun membawa dzira kembali ke rumah kami "

"Sampai?" Lisy masih tak faham

"Hmm , sampai lulus SD , pas mau masuk kelas 1 SMP dzira memutuskan untuk pindah lagi ke rumah Om sama Tante"

"Kenapa?"tanya Lisy heran

"Yaa mungkin karena Dzira udah nganggep Tante Alya sebagai Mama nya, dengan berat hati Umi pun melepaskan dzira kembali, dan.. ketika Om Adnan pindah tugas ke Prancis , otomatis Tante Alya juga pindahkan? "

"Iya , terus Lo seneng dong dzira balik lagi kerumah?"

"Awalnya juga kita semua nyangka dia bakal balik lagi kerumah .. tapi diluar dugaan kami ternyata dzira juga ikut pindah dan melanjutkan study nya disana , ya meskipun dia tetep nyempetin pulang ke Umi sebulan sekali .."

"Dzira itu orang yang sangat kami sayangi , tetapi Tuhan lebih sayang sama dia dan memilih memanggilnya lebih dulu" sambung Fauzi , matanya memancarkan kehilangan yang begitu dalam .

"Jadi bukan lo aja yang ngerasa kehilangan Sy .." ucap Fauzi pelan
Lisy pun berkaca kaca merasa selama ini belum menjadi sahabat yang baik untuk Dzira ..

"Zi?"

"Ya??"

"Ko dzira gak pernah cerita semua ini ke gue ya?" Tanya Lisy merasa bersalah.

"Yaa , mungkin udah privasinya dia kali"

"Hmm yaa , tapi kalau gue tau lo sama Dzira itu saudara kembar , pasti gue gak akan-"

"Cemburu maksud lo?" Lisy memandang Fauzi tak percaya , ternyata .. selama ini Fauzi tau tentang perasaannya.

"Ko lo ta-"

"Nih" potong Fauzi menyodorkan buku diary Lisy yang telah lama hilang .

"Loh ko bisa ada di elo?"

"Kaget ya? Gue dapet dari dzira , ketika kalian mau ke mekkah " ucap Fauzi dengan senyum kemenangan.
Lisy pun tertunduk malu , tak bisa menjawab apa apa .

"Eh ini amanat dari almarhumah" ucap Fauzi sambil menyerahkan sebuah bingkisan.

Lisy pun membuka bingkisan tersebut , yang ternyata berisi khimar putih sedang, sebuah mushaf , dan sebuah surat yang dibalut pita maroon. Lisy pun tersenyum getir, dan perlahan membuka surat tersebut .

📃📃📃

Assalamu'alaikum sahabatku? Semoga engkau senantiasa berada dalam kasih sayang-Nya , ketika kamu membuka surat ini, entahlah aku hanya merasa aku sudah tidak ada di dunia yang sama lagi seperti mu ,
Maafkan aku bila membuatmu salah faham :) sekarang kau tau kan ? Fauzi yang kau cintai itu adalah Kaka Kembarku? Jadi jangan cemburu lagi yaa ..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrahku Karena-MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang