7

77 6 0
                                    

"Karena seringnya , harapan tak sesuai dengan kenyataan , sejatinya perubahan itu dari hati dan diri sendiri .. Bukan difasilitasi"

Happy reading 😊
.
.
.
.
.
.

Author's pov

"Assalamu'alaikum" sapa seseorang di belakang Lisy . Lisy pun terdiam sejenak , merasa mengenal suara itu , namun ia tak mau menerima kenyataan jika suara itu nyatanya hanya halusinasinya saja .
Lisy pun memutuskan untuk tetap terdiam , semakin menundukan kepalanya .

"Jawab salam itu wajib loh" ucap seseorang di belakangnya lagi .

Lisy pun pelan pelan memutar kepalanya kebelakang , ingin melihat siapa pemilik sumber suara tersebut .

"Aaaaarrghh !! Dziraaaa" Lisy pun berteriak gembira dan langsung memeluk sahabatnya dengan erat . Kontan saja semua orang disekitar mereka melihat ke arah mereka dengan tatapan heran dan terganggu dengan suara cempreng Lisy .

"Hey , udah dong meluknya , aku gak bisa nafas nih , malu juga tuh kita jadi bahan sorotan "

"Ups ! Iya .. Sorry dzira , abisnya aku kesel banget sih nungguin kamu "

"Ekhem , bilang aja kangen kali ".

" hehehe , iya iya jujur , aku tuh kangeeenn banget sama kamu "

" tuhkan ngaku juga "

***

Author's pov..

Setelah pemberitahuan pesawat akan take off , para penumpang mulai memasuki pesawat , di pesawat setelah semuanya telah siap dan sudah memakai safety belt , pesawat pun lepas landas dan Nadzira mengajak Lisy untuk mengikuti do'a yang di ucapkannya , dan menyuruh Lisy untuk meniatkan keberangkatan ini sebagai ibadah, dan harus ikhlas karena Alloh . Lisy pun hanya mengangguk setengah tak mengerti tetapi tak berani berkomentar apapun .

Selama perjalanan , Lisy dan Dzira tak henti hentinya bercerita hal apapun yang mereka kerjakan selama ini . Karena mulai lelah , dzira pun tertidur sambil mendengarkan murrotal . Tak sengaja Lisy melirik i-phone yang tergeletak di pangkuan dzira yang masih menyala .

Lisy pun terkejut melihat wallpaper yang tertera jelas disana .

"What? Dzira .. sama .. Fauzi ?? "
Ucap Lisy di dalam hati , Lisy pun menepuk nepuk pipinya , berharap ini hanya mimpinya saja. Tetapi ternyata tetap saja layar itu tetap menampilkan dua sosok yang sangat ia cintai .

" plis ini. . Ini ngga salah kan ? Sejak kapan .. Mereka .. Pa .. Pa .. Pacaran ?? Ko aku ngga tau sih ? "
Beribu pertanyaan muncul begitu saja dalam fikiran Lisy . Kepala Lisy pun mendadak pening , ia merasa bahwa selama ini ia telah mengkhianati sahabatnya sendiri .
Lisy sangat sedih, dan tak bersemangat lagi , antara sakit hati dan tak enak hati .

Dzira yang baru bangun dari tidurnya pun heran , menangkap rona wajah sahabatnya yang berbeda dari yang tadi ia lihat sebelum tertidur .

"Lisy ? Kamu kenapa ?" tanya Dzira lembut

"engga aku cuman ngerasa ngga enak badan aja"

" yaudah , nanti kita ke klinik center dulu aja ya nanti disana ? "

" eh , ngga usah dzir , ini cuma sedikit pusing aja ko , nanti juga sembuh "

"Yaudah kalau kamu ngga mau , tapi bener ya kamu ngga apa apa ?"

Hijrahku Karena-MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang