Kau bukanlah yang dulu.
Bukan juga aurora indah yang terlihat di depan mata yang aku harapkan.Mungkin, pelangi yang selalu menemani ku sehabis badai tak akan muncul lagi.
Hari hari cerah setelah hari gelap tak akan terbit lagi.
Dan aroma bunga yang wangi tak akan tercium lagi.Kau bagaikan burung yang meninggalkan ku ketika pergantian musim.
Bagai bunga yang mekar meninggalkan musim gugur.
Bagai salju yang mencair sebelum habis desember.
Atau remaja yang pergi sebelum tujuh belas tahun.Kau membuat ku bagai tawanan kekecewaan, yang terbelenggu di sel kepedihan.
Atau yang tidur dalam kehampaan.
Kau membuat ku bagai bagian dari bedebah mu.
Kau membuat ku bagai kabut dosa mu.Hati yang tergores karena perkataan mu, mungkin tak akan sembuh sampai tujuh belas tahun ku.