INTRO : HYYH - Park Bantet dan Jung Horseok

89 7 2
                                    


"Dunia ini indah, jika ada kekonyolanmu yang bersanding dengan tawaku."

-JiSeok

***

Lorong sekolah nampak sepi, faktor jam pembelajaran yang telah diberlakukan sejak tiga jam yang lalu. Meskipun ini bukan sekolah dengan materi pembelajaran umum layaknya sekolah lain, aturan tetap diberlakukan meski sedikit berbeda dari lainnya.

Seoul of Performings Arts, sekolah yang terletak di 147-1 Gung-dong, Guro-gu, Seoul. Departemen yang bergerak di bidang Teater dan Film, Tarian dan Musik Praktik, serta Seni Panggung, Teater dan Penyiaran.

"Aish jinjja, kenapa aku harus telat. Jadi tidak bisa menggoda para Yeoja." ucap seorang Namja dengan pakaian berwarna hijau yang memperlihatkan otot lengannya

" ucap seorang Namja dengan pakaian berwarna hijau yang memperlihatkan otot lengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin, pria yang lahir di Tahun 1995. Nama idaman para Yeoja di SOPA karna badannya yang memiliki nilai plus. Otot perut kotak enam, lengan berotot, wajah tampan dan suara yang bagus menjadikan Jimin salah satu Namja yang wajib diketahui di SOPA. Belum lagi bakat Menari kontemporer miliknya yang sudah ada sejak kecil.

Kriiinggg... Krrriiiiiiinggg...

Bel yang berbunyi mengejutkan Jimin, pasalnya pria itu sedang tidur dan bersandar pada tembok yang di sebelahnya terdapat speaker sekolah.

"Kamchagiya!" seru Jimin tergelak.

Masih asik memandangi speaker hitam itu sampai Jimin tidak sadar bahwa para murid SOPA terlah berhamburan keluar kelas. Di belakangnya seseorang asik mengendap endap, mungkin berniat mengejutkan Sexy Namja itu.

"Ya, roti bantet!"

Seruan itu membuat Jimin terkaget sampai mengangkat kedua tangannya keatas. "Aih khamchagiya!!!"

"Haha, lihat lah mukamu seperti tikus yang terjerat rudal."

Lelaki yang sedang tertawa seperti kuda itu Hoseok, Jung Hoseok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki yang sedang tertawa seperti kuda itu Hoseok, Jung Hoseok. Teman dekat Jimin di SOPA, namja yang berpenampilan aneh saat ini. Hingga Jimin mengerutkan dahinya berlipat lipat dan menatap Hoseok dari atas ke bawah.

"Kuda ini habis makan rumput jenis apa?" batin Jimin


Tak heran jika Jimin berpikiran seperti itu, lihat saja dandanan lawan bicaranya sekarang.

Celana bahan berwarna ungu, kaos garis garis coklat dengan jas kuning. Belum lagi sepatunya yang merah menyala dan dihiasi taburan glitter.

"Apa yang kau lihat?!" tanya Hoseok yang sedari tadi menangkap ekspresi wajah Jimin.

"Neo Arra?" -jm

"Wae?" -hs

"Kau terlihat seperti Badut." ucapnya lirih.

"Mwo?! Apa tadi katamu?!" Hoseok yang memang tidak pernah bisa santai di pembicaraan apapun mengeluarkan suara kuda nya, kencang.

Jimin yang tertegun segera menoleh ke Hoseok dan memegang dada kanannya. Pria itu memang sering terkejut, terlalu parno dalam hal sekecil apapun.

"Ani ani, sekarang lebih mirip dengan boneka produk gagal China." ucap Jimin setelah mendekatkan wajahnya ke telinga Hoseok.

"Waa, Jiminie pabo. Kau benar benar ingin dipukul, eoh."

Hoseok sudah melayangkan kepalannya kearah Jimin yang jongkook sambil menutup mata.

"Kau rasakan kepalan kemarahan dari J-thor!"

Sedikit lagi kepalan itu sampai di dahi Jimin, tapi sebuah suara menghentikan Hoseok, si kuda cepirit itu.

"Oppa!"

Choi Chaerung, gadis berambut pendek yang pandai menari. Pacar Hoseok tapi Jimin juga menyukainya, diam diam.

Itu keputusan Jimin sendiri sejak setahun lalu, sejak pertama kali bertemu Chaerung di ruang practice Hoseok.

Menyukai pada pandangan pertama dan memutuskan mengagumi dalam diam, itu lebih baik daripada mengungkapkan rasa yang pada akhirnya digantungkan atau di abaikan.

"Neo geogi isseoyo. Aku mencarimu sejak tadi." (ternyata kau disini.)

"Waeyo, kau mencariku?" (kenapa?)

"Ne, ini jadwal kita latihan dance."

Hoseok menepuk dahinya sendiri, "Majja, aku lupa."

"Dasar quda. Makanya jangan banyak memakan rumput, kau jadi pelupa."

Hoseok kembali melayangkan tatapan elangnya pada Jimin.

"Ya, mitchin saekki! Itu rumput laut, bantet!"

"Terserah quda saja, pangeran hanya bisa diam."

Setelah berucap seperti itu dengan santai, Jimin melangkah pergi dari keduanya. Quda pre fashionista dan Ratunya.

Pria aneh itu, hoseok, mengangguk anggukan kepalanya, "Ah majja, kau itu pangeran buncis."

Mendengar suara Hoseok yang mengatainya, membuat Jimin membalikan badan lagi menghadap Hoseok. Lalu menghampiri kuda alay itu.

Bisa bisanya otot kekarnya dibilang buncis, dasar kuda gila!

"Mwo?! Mitchinye-"

"Ya, Jimin oppa. Abaikan saja namchin ku itu, dia memang kurang waras." -Chaerung

"Yak, Choi Corong! Aku ini namchin mu kenapa kau mengataiku?" -Hoseok

"Corong ndasmu." -Chaerung

A/N

Gaje? Bodoamat kg ad ide wkwk
Sante borr masi intro
Baca terus, simak terus. Tapi jangan sampe lupa Vote dan Komen, budayakan menghargai dan memberi lur:v

Kencengin jan kasi kendor
Pantengin jan sampe molor

Intinya gt ae,

Don't forget to vote and comment~

 화양연화    ||   HwaYangYeonHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang