INTRO : HYYH - Kim Bersaudara

90 5 3
                                    


"Kekonyolan kami adalah sumber senyum dan tawa kami."

-Kim Namjoon dan Kim Taehyung

ΩฯΩฯΩฯΩฯΩ

Hari semakin gelap dan kedua lelaki muda ini masih saja berkeliaran di jalanan. Yang satu mengenakan baju bahan berwarna hitam dengan penutup kepala rajut dan satu temannya lagi mengenakan kaos hitam polos yang dibalut jaket biru tua. Menenteng tas hitam yang berisikan pewarna gas. Seperti malam malam sebelumnya, malam ini pun akan sama.

"Hyung, dinding dekat rumah Chim saja. Disana masih kosong sepertinya."

"Jangan bodoh, kau mau halmeoni lanjut usia disana marah - marah?"

"Tapi pondok itu terlihat kosong, tidak menarik jika hanya berwarna putih gading."

"Memang semua panti jompo seperti itu, Tae. Kajja, kita ke suatu tempat."

"Kemana?"

"Halte."

ΩฯΩฯΩฯΩฯΩ

Kedua lelaki remaja tadi telah sampai di halte yang dimaksudkan, saling merangkul menghadap bangunan kecil dengan dinding kaca itu.

"Hyung, kenapa banyak tulisan acak disini? Kau yang menulis?" tanya lelaki berjaket biru itu.

Lawan bicaranya mengangguk, tanpa menolehkan kepalanya ke lelaki di sebelahnya. "Majjayo, ku tulis setiap perasaan yang terasa di sini. Kau harus mencobanya, Taehyung-ah."

Lelaki berjaket biru itu terdiam, merapikan poni panjangnya yang berwarna coklat tua. Lalu menghela nafas pelan, "Aku sedang tidak ada masalah hyung. Mungkin lain kali aku akan mencoba."

"Geurae."

Kim Taehyung, lelaki yang sekarang sedang membuka tas hitam miliknya. Mengambil dua buah pewarna gas disana, melemparkan salah satunya ke rekan di belakangnya.

"Kajja kita permak kaca ini." Lawan bicaranya mengangguk dan maju agar sejajar dengan Taehyung. "Geurae, Joonie akan beraksi. Semoga pewarna ini tidak rusak sebelum aku menggunakannya."

Kim Namjoon namanya, lelaki kelahiran tahun 93 itu terdiam memandangi pewarna di tangannya. Menekan beberapa kali bahkan sempat mengocok, namun pewarna ditangannya tetap tidak keluar. Ah, hal ini terjadi lagi. Pikirnya.

"Ah, aku merusaknya lagi. Hahahah."

Taehyung yang tadinya asik menyemprotkan pewarna miliknya itu berhenti dan menoleh. Menatap Namjoon yang tertawa.

"Hahaha, ini selalu terjadi. Sudahlah hyung berdiri saja disitu, biar aku yang beraksi."

Namjoon memasukkan pewarna gas itu ke tas hitam Taehyung, lalu berdiri dan bersandar di dinding kaca halte sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Menatap Taehyung yang asik dengan gambarnya.

Namjoon terkikik melihat raut wajah Taehyung yang bisa di sebut abnormal, dasar alien. Ia mengalihkan fokusnya menjadi lurus kedepan, lalu matanya sedikit membelalak karena terkejut.

Dua orang pria berbadan sedang terlihat berjalan keatah mereka berdua, memegang alat penerangan yang menyilaukan mata. Namjoon menepuk nepuk pundak Taehyung dengan cepat , lelaki itu menoleh.

"Cepat bereskan pewarnanya dan lari. Lihat arah jarum jam tiga mu."

Namjoon mulai memasukkan pewarna kedalam tas dengan tergesa - gesa, sedangkan Taehyung mulai membantu memasukkan pewarna gas mereka sesaat setelah melihat orang yang dimaksut Hyung nya.

Petugas Keamanan.

"Hei, sedang apa kalian?!" tanya salah satu dari mereka.

Namjoon menenteng tas hitam Tae lalu menepuk berkali - kali bahu kawannya itu. "Lari!"

"Ya! Berenti kalian, dasar anak nakal!"

Mereka berdua terus berlari kecepat mungkin, menghiraukan panggilan - panggilan yang terus bersaut sautan sepanjang jalan. Sesekali mereka tertawa meruntuki kekonyolan ini, lagi pula ini menyenangkan bagi mereka.

"Berenti aku bilang!"

Mungkin kesialan sesaat ini tidak akan tiba jika batu yang dianggap Tae sialan itu tidak menghalangi jalannya. Mungkin karena kurang memperhatikan jalan atau terlalu meremehkan Ahjussi itu, Lelaki dengan ciri khas senyum kotaknya itu terjerembab ke depan gara gara batu sialan di bawahnya.

"Shit!" umpat Namjoon saat petugas - petugas itu berhasil meraih keduanya.

Mereka membantu Tae berdiri lalu memyeret keduanya ke mobil tugas mereka yang ada di seberang jalan. Mendorong cukup kuat badan Namjoon dan Taehyung hingga menempel pada pintu mobil. Sempat memberontak hingga beberapa pewarna mereka jatuh ke tanah karena Namjoon belum sempat menutup resleting tas hitam itu. Hingga akhirnya mereka memilih diam sesaat.

"Aku sudah mendapati kalian beberapa kali mencoret dinding ataupun halte. Dan kali ini aku berhasil menangkap kalian."

Namjoon tidak mendengarkan, dia menatap Taehyung yang juga menatapnya dengan nafas terengah - engah. Mengedipkan sebelah matanya sekali dan dibalas Taehyung dengan cengiran setelah sempat terdiam sesaat mencerna maksud kawannya itu.

Sedetik kemudian mereka berhasil lolos dari kungkungan dua petugas pria itu dan berlari sekencang mungkin menjauh dari mereka. Entah bagaimana caranya mereka meloloskan diri, itu sangat cepat hingga kedua petugas itu termangu. Namun ikut berlari setelah tersadarkan cukup lama.

"Paboya!" ejek Taehyung. Dasar alien tengil.

Jarak mereka terpaut cukup jauh, apalagi saat tiba di jembatan layang untuk penyebrangan. Namjoon dan Taehyung sudah tiba di tengah jembatan panjang itu sedangkan kedua petugas keamanan tadi baru saja tiba diatas setelah menaiki tangga yang amat banyak itu.

Taehyung menoleh dengan senyum kotaknya, "Hyung mereka lambat."

"Salah mereka tidak naik tangga tiga tiga seperti kita."

Mereka memelankan laju lariannya, tertawa sesaat untuk malam konyol ini. Rasanya menikmati masa muda seperti hanya ini saja, seperti hari esok masalah telah menanti.

Taehyung berbalik badan, berjalan mundur sambil menatap tengil mereka. Dasar anak nakal. Ia mengeluarkan smirk dan mengangkat tangannya kedepan dada. Membentuk sebuah tanda dengan jari panjangnya, metal signal. Mengacungkan jari jarinya itu pada mereka sambil tertawa dan sesekali menjilat gigi bawahnya. Namjoon terkekeh melihat Dongsaengnya yang mengerjai para petugas yang mulai kewalahan itu.

"Sudah kasian mereka, kita lari lagi." ajak Namjoon.

Taehyung mengangguk, "Kajja, sekalian ke markas. Seokjin hyung dan yang lainnya menunggu disana."

"Geurae, cepat lari!"

Dan malam itu terulang lagi seperti malam sebelumnya. Berkeliling di malam hari mencari tempat yang tepat, menyemprotkan carian berwarna pada alas berdiri, kepergok petugas keamanan dan berakhir berlari - larian di sepanjang sepinya jalanan di malam hari.

Kekonyolan ini... Membuat hidup terasa lebih bahagia.

ΩฯΩฯΩฯΩฯΩ

Up double kg nih?

Dont forget to vote and comment~

Tq.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 화양연화    ||   HwaYangYeonHwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang