SAKURA NU ER

11.6K 593 17
                                    

Derap langkah kaki kuda menggema di sepanjang jalan yang dilewati oleh kaisar Uchiha. Jubah perang berlambang kipas Uchiha bertengger gagah di tubuh kaisar pemilik rambut sekelam batu bara itu. Pedang totsuka yang tersarung di pinggangnya menambah kesan aura dominasi dari sang pemimpin. Di kanan kirinya melangkah para panglimanya, turut mengikuti langkah kuda kaisar Uchiha. Ribuan prajurit berkuda membawa bendera berlambang kekaisaran Uchiha berjalan dengan rapih dan teratur. Mereka bersemangat karena telah memenangkan pertarungan menaklukkan Amegakure.

Tak lama kemudian rombongan kekaisaran Uchiha tiba di negeri kecil. Dirasa telah menempuh perjalanan yang cukup jauh Kaisar Itachi berhenti memacu kudanya. Dengan mengangkat sebelah tangannya, Kaisar itu memberi isyarat untuk beristirahat di negeri Haruno ini. Perintah yang datang dari Kaisar membuat para panglimanya memberi instruksi pada prajurit untuk segera melaksanakan perintah. Beliau memerintahkan untuk menepi dan membangun tenda di negeri kecil yang bertetangga dengan Konoha.

Tiga panglima perang kepercayaan yang menemani sang Kaisar Uchiha terkenal dengan keistimewaan mereka masing-masing. Ketiga panglima itu adalah Kakashi Hatake, Naruto Namikaze dan Shikamaru Nara si panglima ahli strategi.

Di sisi lain dalam sebuah bangunan kuil tua di bawah tanah yang hanya diketahui segelintir orang. Gadis bermata hijau daun tengah mendengarkan laporan mata-mata yang dia tempatkan untuk mengawasi setiap kejadian di negeri Haruno.

"Benar, Sakura Nu Er. Mereka tengah bermukim di wilayah utara dekat dengan sungai Nie." Sakura tersenyum mendengar ucapan Yamato. Cadar yang menutupi wajahnya bergoyang seiring gerakan lemah gemulai sang putri yang terkenal dengan kecantikannya itu. Tanda feichui di keningnya membuat rakyatnya percaya jika Sakura Nu Er adalah titisan Dewi bunga dari nirwana yang terlahir menjadi seorang gadis.

"Aku akan memberimu sebuah tugas Yamato. Ini bisa membuat kita merebut kembali tahta yang dikuasai Tayuya."

"Apapun akan saya lakukan untuk mengembalikan kembali kemakmuran negeri Haruno." Yamato bersimpuh di depan sang Putri.

"Bangunlah Yamato. Kesempatan ini hanya bisa dilakukan sekali dan kebetulan tenda yang mereka dirikan berdekatan dengan sungai Nie."

"Saya menunggu perintah anda."

"Baiklah, jika ini berhasil aku bisa menyalurkan energi dari feichui di keningku ini ke sungai. Meskipun tidak langsung di mata air sungai Nie, kurasa akan cukup untuk menumbuhkan kembali pohon dan tanaman yang telah mati."

"Baik,"

"Dan ingat, inj rahasia. Jangan sampai Lou Fu ye mendengar rencana ini."

Sakura kemudian menjelaskan rencana yang akan mereka lakukan. Rencana ini begitu beresiko karena jika Kaisar Uchiha itu menolak maka bisa jadi sang nu er akan di lempar ke prajurit untuk menyenangkan nafsu mereka. Tapi ini satu-satunya jalan untuk merebut kembali tahta itu. Terlebih raja dan ratu Haruno tengah dalam sandera Tayuya Nu Er.












Keesok harinya Yamato membawa sebuah permadani bersulam emas dan terbuat dari sutra terbaik negeri Haruno. Dalam perjalanan menuju perkemahan Kaisar Uchiha, pria kepercayaan Sakura itu mendesah sedih melihat negeri bak nirwana yang menjelma di bumi ini berubah menjadi gersang. Tidak ada rumput hijau dan pohon tinggi nan segar yang memberikan buah berlimpah pada penduduk. Tidak ada lagi ternak domba, sapi, kerbau yang lalu lalang di gembala oleh para petani. Ini semua karena keserakahan Tayuya Nu Er yang menginginkan tahta kerajaan kecil ini. Padahal dia tidak mempunyai tanda feichui yang mampu memberikan energi positif kepada tanah negeri Haruno melalui sungai Nei.

Di sebuah tenda khusus, sang Kaisar mendengar desas desus dari prajurit yang bercerita tentang kecantikan seorang Nu Er negeri Haruno yang memiliki tanda feichui di keningnya. Dia juga pernah mendengar desas desus itu ketika berada di negeri Amegakure ketika akan berperang. Sang prajurit setelah menyusup ke negeri Amegakure dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh yang mumpuni mampu mengorek informasi untuk menjatuhkan Amegakure. Dan ada bonus tambahan dari informasi itu. Yaitu tentang adanya Nu Er yang sangat cantik bagaikan Dewi bunga ceri.

Mendesah berat, sang kaisar kembali menikmati teh hijau yang telah disiapkan dayang kerajaan. Dayang-dayang itu khusus melayani kebutuhan sang kaisar ketika berperang.

"Lapor yang mulia Itachi, seorang prajurit dari Sakura Nu Er izin menghadap."

Kaisar Itachi mengerutkan keningnya mendengar nama Sakura Nu Er disebut.

"Persilahkan utusan itu masu," Kaisar Itachi berdiri membelakangi pintu masuk tenda. Jubah hitam bersulam benang emas bergambar naga membuat dirinya begitu gagah. Para panglimanya yang berada di ruangan saling memberi isyarat melalui mata agar berhati-hati jikalau ada serangan mendadak dari urusan Nu Er.

Tak lama kemudian Yamato muncul dengan membawa permadani mewah dalam gendongannya seperti bayi. Dia meletakkan permadani itu perlahan di depan Kaisar Itachi.

Para panglima berpandangan dan menatap curiga permadani itu.
"Hormat yang mulia Itachi. Hamba mengantarkan hadiah dari Sakura Nu Er."

Kaisar Itachi berbalik dan melihat gulungan permadani yang tergeletak di lantai tendanya. "Hamba undur diri,"  Yamato berbalik keluar tenda.

"Saya rasa ada yang janggal dari permadani ini,"  Shikamaru maju dan membuka permadani itu dengan mengibaskan ujungnya hingga gulungan itu terbuka.

Ketika permadani terbuka sempurna para pria yang berada di tenda itu menahan nafas melihat titisan Dewi bunga ceri yang tergeletak di dalam permadani. Rambut merah muda panjang, mata sehijau batu giok, hidung lancip dan bibir mungil memerah sempurna secara alami. Jangan lupakan kulit yang begitu mulus bersinar diterpa cahaya matahari.

"Sakura Nu Er memberi hormat pada yang mulia kaisar,"  bahkan suara dan gerakan lemah gemulai itu begitu indah bak daun yang tertiup angin. Begitu luwes dan lembut.

Keempat orang pria masih terdiam di tempatnya. Mata yang tidak lepas melihat ke arah putri yang menunduk hormat. Kaisar lah yang pertama kali menyadari tingkah memalukan seorang bangsawan yang seharusnya menjaga etika, melirik ke arah ketiga panglima perang yang sedang melongo.

"Bangun lah. Kau membuat ketiga panglimaku terlihat seperti orang bodoh,"  Sakura menurut dan bangun dari posisinya saat ini. "Ada tujuan apa gerangan hingga membuatku mendapat kehormatan dengan bertatap muka secara langsung dengan seorang feichui Nu Er?"

Sakura tetap menunduk sambil melirik ke arah ketiga panglima. Sang kaisar menyadari ketidaknyamanan sang putri hingga memberi isyarat kepada mereka untuk pergi. Mereka pun undur diri meninggalkan sang Kaisar bersama tuan putri.

Uchiha Emperor ( Sakura Gōngzhû Fenddu)✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang