Kesiapan Jiwa

3.1K 405 14
                                    

Pesta setelah terjadinya peperangan tak begitu dinikmati oleh Sakura. Bagaimanapun Tayuya adalah saudara yang mempunyai darah yang sama dengan dirinya. sungguh sangat disayangkan jika semua ini terjadi. Andaikan Tayuya sabar menunggu pasti pertumpahan darah yang sia-sia ini tidak perlu terjadi. Kini Sakura hanya bisa bersedih untuk para korban yang berjatuhan.

Itachi bukannya tidak menyadari kegelisahan Sakura di tengah pesta, hanya saja dia tidak ingin merusak pesta untuk prajuritnya yang telah memenangkan dua kali peperangan. Mereka berhak mendapatkan pesta dan hadiah ini. Ditengah para penari, arak dan jamuan makan yang diadakan oleh kaisar Haruno, Sakura memohon ijin untuk undur diri. Kepalanya terlalu pusing untuk berbahagia dan menikmati pesta.

Di dalam kamarnya, Sakura masih menerawang tentang perjalanan yang akan dia tempuh untuk menuju Konoha. Kekaisaran yang sangat besar dan berkuasa. Tentu saja akan banyak intrik untuk meraih kekuasaan. Sanggupkah Sakura bertahan di tengah pusaran konflik kerajaan yang begitu besar.Entahlah hanya watu yang bisa menjawab pertanyaannya.

Itachi datang berkunjung di pavilliun putih milik Sakura. Kaisar itu harus menjelaskan jika sampai di Konoha nantinya, Sakura tidak akan langsung menjadi seorang permaisuri. Melainkan harus bersaing dengan kandidat lainnya yang di pilih oleh dua fraksi yang berbeda. Itachi sudah mendengar jika para fraksi yang berseberangan telah memilih kandidat permaisuri yang akan mendampingi dirinya.

" Kaisar Itachi tiba" suara seruan di depan membuat Sakura segera menuju ruang penyambutan tamu di pavilliun putih.

" Salam untuk yang mulia" Sakura memberi hormat untuk menyambut kaisar. Putri itu juga memberi instruksi pada Fuu agar menyiapkan teh dan cemilan.

"ada apakah gerangan yang membuat kaisar datang ke pavilliun putri ini?"

"aku merasa kau tidak bahagia putri, apakah kemenangan perang ini membuat mu sedih?" 

Sakura terkesiap. Betapa kaisar itu memperhatikan perasaan dirinya yang sedang gundah. Perhatian kecil ini membuat Sakura begitu bahagia.

"Bukannya saya tidak senang dengan kemenangan ini, hanya saja bagaimana mungkin saya bahagia ketika saudari saya meninggal. Ini sungguh disayangkan. Perebutan kekuasaan ini begitu sia sia."

Itachi terpengkur mendengar penyebab kesedihan Sakura. Sungguh tak disangka jika Sakura tidak menaruh dendam pada Tayuya yang telah membuat dirinya menderita beberapa tahun ini.

"Aku mengerti, hanya saja dalam dunia kerajaan memang banyak konflik seperti ini yang terjadi.Ketamakan seseorang yang haus akan harta tahta dan kekuasaan mampu menggelapkan hati manusia."

'Seperti yang terjadi pada Tayuya nee'

"Putri mengerti, yang mulia."

"Ku harap kau juga akan bertahan di tengah pusaran konflik yang akan kau hadapi ketika berada di Konoha."

"Sejujurnya hanya kau yang aku pilih langsung sebagai kandidat permaisuri di Konoha. Ada tiga calon lagi yang bersaing denganmu. Diantaranya adalah Konan nu er dari akatsuki yang merupakan fraksi kiri, Shion nu er dari negeri iblis, dan juga Izumi nu er dari fraksi kanan. Mereka semua akan bertarung memperebutkan posisi permaisuri. Kuharap kau tidak terkejut dengan persaingan yang akan terjadi"

"Sakura berterima kasih atas petunjuk yang mulia" sebenarnya sakura merasa sedih. Seharusnya posisi permaisuri adalah posisi yang suci untuk mendampingi seorang kaisar. Dan posisi tersebut alangkah baiknya jika di isi oleh orang yang menempati posisi hati Itachi. Bagaikan phonik yang mendukung naga.

"Adakah yang ingin kau tanyakan nu er?"

"Putri ini masih bertanya, apakah yang mulia akan mengangkat selir untuk mendampingi yang mulia selain permaisuri.?" Sakura sungguh merasa takut jika akan ada intrik tentang menjatuhkan permaisuri dengan segala tipu daya. Pembingkaian terhadap permaisuri ataupun selir merupakan hal yang hampir menjadi kebiasaan kekaisaran negeri manapun.

"Kaisar ini tidak bermaksud untuk mengangkat selir, sudah cukup konflik kerajaan yang terjadi dalam lingkungan kerajaan. Aku tidak mau menambah konflik yang akan membuat selir itu berbuat licik "

Sejujurnya sakura merasa senang dengan jawaban Itachi, hanya saja seandainya bukan dia yang terpilih maka sudah pasti dia tidak akan bertemu dan berdampingan dengan sosok tinggi, tegap yang telah menarik perhatiannya ini.
Itachi mendekatkan dirinya pada Sakura. Sungguh mata hijau daun yang bulat besar dan indah ini begitu mempesona. Meskipun berkata demikian, Itachi tidak ingin melepaskan Sakura jika putri itu tidak terpilih.

"Hamba mengerti yang mulia, nu er ini akan berusaha sebaik mungkin"

Keesok harinya rombongan kekaisaran prajurit Uchiha meninggalkan negeri Haruno. Kali ini mereka membawa cendera mata yang berharga dari negeri Haruno. Bukan emas, permata maupun mutiara yang terkenal dari negeri Haruno. Melainkkan seorang putri yang menjadi sumber kehidupan negeri Haruno. Yaitu Sakura Haruno sang Feichui nuer. Perasaan bahagia tengah menyelimuti hati Itachi. Rasa puas akan boyongannya ini sungguh membuat dirinya bangga.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya rombongan kekaisaran Uchiha tiba di Konoha. Pintu gerbang begitu tinggi. Benteng pertahanan yang begitu kokoh membuat Sakura merasa Haruno sangat lemah.

Di aula depan, ibu suri telah menunggu Itachi dengan begitu berbinar. Di belakangnya shishui Uchiha beserta sang istri Ino Uchiha dan Miko Uchiha juga menyambut kedatangan mereka.

Para pejabat dari fraksi kiri fraksi kanan juga dari fraksi netral turut menyambut kedatangan kaisar mereka. Sedangkan di pojok sebelah kanan ibu suri Mikoto yang letaknya agak jauh dari para pejabat pria. Para istri dari panglimanya perang yang mendampingi Itachi juga turut menyambut kedatangan mereka. Rin Hatake, Hinata Namikaze, Temari Nara. Mereka semua berdandan khusus untuk menyambut sang suami.

Para pelayan, penari telah bersiap-siap untuk menyambut kedatangan Itachi. Dan akhirnya sang kaisar menginjakkan kakinya di Long Palace Konoha. Taburan bunga, kembang api dan tarian mewarnai langka kaisar beserta rombongan menuju aula pengadilan. Tampaknya Itachi menyuruh Kasim Xi, dia menugaskan Kasim itu mempersiapkan Sakura dan mengatur segala hal tentang adat istana ketika memperkenalkan kandidat permaisuri.

Sang kaisar penakluk telah duduk dengan gagah di singgasana naga. Serentak para pejabat dan semua yang hadir bersimpuh memberi hormat. Hanya ibu suri Mikoto yang tidak melakukannya.

"Semoga yang mulia Itachi panjang umur dan sehat selalu" ucapan salam yang serempak di ucapkan penghuni aula pengadilan Long Palace.

TBC

Aku liat yang dukung vote Ama yang baca jomplang ya. Mungkin aku private aja dech klo ga da yang mo ngasih vote

Uchiha Emperor ( Sakura Gōngzhû Fenddu)✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang