Penyamaran

2.9K 319 32
                                    

Rombongan kekaisaran Suna tiba-tiba berhenti. Salah satu laporan dari panglima Suna membuat Gaara langsung turun dari kuda dan menuju tempat yang dimaksud oleh Kankuro. Mata hazel pria itu membola melihat seorang gadis tidur di dalam lingkaran bunga teratai yang bertumpuk-tumpuk. Tampak jika kumpulan bunga teratai yang menopang tubuh gadis itu tersangkut pada batu.

"Sakura nu er?" Guman Gaara.

Para prajurit bukannya tidak ingin menyelematkan sang gadis dari sungai. Tapi arus sungai yang deras dan letak teratai yang sangat dekat dengan air terjun yang curam membuat mereka urung menyelamatkan gadis itu.

Gaara dengan tenaga dalamnya mengarahkan tangannya ke atas. Lalu secara perlahan muncul pasir yang berkumpul di atas tangan Gaara. Semakin lama pasir itu membentuk tangan raksasa yang dapat dikendalikan oleh tangan Gaara.

"Yang mulia Gaara... Apa anda akan menyelamatkan gadis itu." Ucap putri Temari sang kakak dari kaisar Gaara sekaligus  yang menjabat sebagai penasehat kerajaan Suna.

Tubuh ringkih itu berhasil di angkat, tangan pasir Gaara membawa tubuh Sakura mendekat pada Gaara. Tanpa memperdulikan tatapan bertanya dari para prajurit, penasehat maupun panglima, Gaara langsung menggendong Sakura dan membawanya ke kereta kuda.

"Yang mulia, bukankah dia..."

"Rahasiakan kejadian ini. Jangan sampai bocor ke luar." Ucap Gaara tegas. Mana mungkin dia akan melepaskan begitu saja putri yang mengambil hatinya. Sungguh dia merasa berjodoh dengan Sakura, dan jodoh ini dia yakini sebagai kehendak dari langit.

"Baik." Kankuro menunduk hormat pada sang kaisar.
Meskipun dia adalah kakak dari sang Kaisar, namun perintah dari kaisar adalah mutlak.

Gaara tak hentinya menyunggingkan senyum, di dalam kereta dia tak hentinya bersyukur karena bertemu dengan Sakura. Dia berpikir alangkah bodohnya kaisar Itachi hingga Sakura dalam keadaan seperti ini. Rupanya perjalanan berdoa di kuil dekat sungai Nie yang memisahkan negerinya dari negeri Haruno membawa keberuntungan. Lihat saja kini, seorang putri pujaan hatinya tengah berada dalam kondisi tertidur pulas.

Hanfu putihnya agak basah, begitu pula rambut pink panjangnya. Untung tidak ada luka memar maupun luka berat di tubuhnya.
Dan mulai saat itu, kerajaan Suna menjaga ketat perbatasan wilayahnya. Para pendatang maupun pedagang yang masuk harus menjalani pemeriksaan intensif. Gaara tidak ingin kerajaan Uchiha tau jika Sakura berada di dalam istana Suna.
.
.

Rupanya kebijakan yang baru itu cukup menyulitkan Itachi masuk ke dalam keranjang Suna. Mau tidak mau dia harus menyusup diantara tumpukan jerami pedagang.
.
.
.

Kaisar berambut merah itu melangkah  tak kenal waktu, sudah satu jam kagiatan berlalu-lalang di depan kamar Sakura ia lakukan. Bak menanti hujan di tengah gurun, Gaara masih menanti Sakura membuka mata seindah daun itu.

Akhirnya hujan pun turun, perasaan romantis yang tumbuh dihatinya tumbuh dan berkembang. Sakura membuka mata, pandangannya menyusuri ruangan tempatnya berada.

"Oh tidak, aku tertidur seperti kerbau." Sakura panik dan segera bangkit dari tempat tidurnya.

Er....?

Sosok tinggi, berambut merah bermata sewarna dengan dirinya menatap lembut kearah Sakura. Pria tampan berjubah merah bermahkota emas di atas rambutnya itu mendekat. Tatapan penuh kerinduan terpancar jelas di matanya.

"Anda...oh tidak, salam hormat pada sang mulia Gaara."
Sakura turut dan memberi hormat pada Gaara. Sedangkan yang di beri hormat tanpa sepatah katapun duduk di depannya.

"Yang mulia..."

"Bukankah kita berjodoh nu er?"

"...." Tanda tanya besar di hati Sakura. Apa makna ucapan dari sang kaisar di depannya ini. Garis wajah cantik dan tampan berpadu dengan elok di wajah kaisar di sampingnya ini. Apakah ini keberuntungannya karena selalu berhubungan dengan kaisar yang tampan.

Uchiha Emperor ( Sakura Gōngzhû Fenddu)✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang