3. Not Children (Bag.3)

32.7K 2.8K 646
                                    

Dering handphone mengganggu kegiatan dua orang yang sedang bersetubuh. Dengan Jungkook di atas dan Taehyung di bawah—mereka saling memberi kenikmatan; mengabaikan suara memekakkan tanda telepon masuk.

"T-tae—-eunghh—-i-itu berisikhh—" Pinggul Jungkook terhentak ke atas dan ke bawah, dengan nipple tegang yang berada di dalam mulut panas Taehyung.

Pemuda Kim mengacuhkan rengekan Jungkook. Memilih mendorong penisnya lebih cepat dan lebih dalam; menghasilkan desah nyaring dari si manis yang terpejam erotis.

Jungkook sedikit mengabaikan rasa nikmat tumbukan Taehyung, tangannya mulai merambat ke samping; meraih handphone Taehyung yang terletak di nakas samping ranjang. "Hngh—a-aku jawab y-ya?"

Taehyung mengangguk kecil dengan bibir yang mulai memberi lumatan dan hisapan lembut pada leher Jungkook; berbanding terbalik dengan kejantanan yang memompa kasar anal Jungkook di bawah sana.

Menggeser tombol hijau tanpa membaca siapa gerangan penelepon—Jungkook mulai berucap. "H-halo, s-siapa—nghh."

"Kamu itu yang siapa?! Mana pacarku?!"

Jungkook menjauhkan handphone dari telinganya—dahi mengernyit dalam saat menemukan nomor bertuliskan 'Sayang' sebagai nama penelepon. "P-pacar—eunghh—"

Taehyung menaikkan satu alisnya. "Apa?" Tangannya merambat naik ke arah dada berisi Jungkook. Menangkup bulatan itu untuk sekedar meremas dan menarik bulatan kecil kecoklatan yang menegang.

"I-ini pacarmu—ahh—t-tangan dan penismu berhenti dulu!" Memelototkan mata ke arah Taehyung, Jungkook menggerang lagi saat kejantanan besar itu menyentak keras lubangnya.

"Ini Jungkook kan?! Kalian sedang apa hah?!"

Suara nyaring dari speaker mengagetkan Jungkook—hampir saja handphone itu terlempar. "B-berisik—nghh—bitch."

"Kau yang bitch, gay sialan! Sekarang jawab, kenapa kau mengangkat talepon dariku dan mengapa suaramu seperti itu?! Kau tidak sedang berbuat aneh dengan pacarku, kan?!"

Sayangnya, Jungkook tidak sempat membalas bentakan keras itu karena rasanya dia ingin segera keluar. "Akh—-ah Taehh—-a-aku ingin.. ahh—"

Handphone terlepas dari genggamannya. Benda pipih itu jatuh di sebelah kaki Taehyung dalam keadaan menyala dan masih tersambung dengan pacar Taehyung.

Sementara Jungkook sudah acuh dengan semuanya. Persetan sekali, yang dia butuhkan adalah sodokan Taehyung dan pijatan kuat di area selakangannya. Karena—-fuck—-rasa akan orgasme membuat perutnya melilit.

"M-manjakan lubang dan penisku, c-cepat—-eunghh," Tak butuh waktu lama Taehyung langsung membalik posisi, menjadikan Jungkook menungging dengan dirinya yang menyodok keras anal pemuda manis itu.

"Shh—-begini?" Telapak tangan Taehyung yang menganggur digunakannya untuk memompa adik kecil sang sahabat yang mengacung dengan tetes precum mengalir dari lubang kencingnya.

"Nikmath ah ah nyahh—-" Cairan orgasme datang bergulung-gulung, membuat Jungkook mabuk kepayang.

Kepalanya yang mulai pening menumpu di atas bantal serta tubuhnya yang lemas hampir limbung kalau saja tangan Taehyung tidak segera menyokong pinggulnya.

Tubuhnya di balik kasar—-Jungkook terlentang pasrah; tidak berdaya. Netranya terpejam merasakan putih menguasai pikirannya dan menyelimuti otaknya dengan rasa senang membuncah.

Author-nim! (KTH + JJK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang