- U'RE MY BELOVED ENEMY-
***
Alfen mulai meringis ketika Devon mulai mengobati lututnya.
"Ssssh pelan pelan" Alfen menahan air matanya, ia terus merutuki dirinya 'gue bukan cewek cengeng'
"Ini udah pelan sayang" Devon terkekeh dan menyelesaikan pekerjaannya.
"Wait"
Devon mengambil plester di sakunya dan membukanya dengan menyobek bungkusnya menggunakan giginya kasar, dengan hati-hati Devon tempelkan pada lutut Alfen.
"Selesai" Devon mengecup lutut Alfen yang telah terbalut pleser membuat Alfen menatap lekat bola mata Devon yang juga memandangnya lekat.
"Sial, kenapa gue speechless gini" batin Alfen dan segera memalingkan wajahnya yang memerah.
"Mm-makasi" gugupnya
"Cihh, malah pacaran disini! Emang dasar modus doang ya sok sok pengen diobatin padahal pengen pacaran ditempat sepi!" Alfen dan Devon sontak menatap ke arah pintu dimana seorang cowo angkuh bertengger santai dengan batang rokok yang mulai habis di sela jarinya, ya dia Felix.
Felix membuang batang rokoknya asal dan menghampiri mereka yang menatapnya hm, emosi?
"Mau ngapain lo kesini? Belum puas juga buat gue sial?" Alfen menatap Felix tajam
"Ngapain lo kesini?" Devon menaikkan sebelah alisnya menatap Alfen dan Felix bergantian
"Wuu pahlawan kesiangan lagi bela cewe murahan ini" Felix menepuk nepuk tangannya.
"BUGH!" Devon melayangkan tinjunya sekuat tenaga ke rahang tegas milik Felix yang membuatnya tersungkur
"Jaga omongan lo anj*ng!" Alfen menahan lengan Devon yang akan memukul wajah songong Felix lagi.
"Cukup Von! Gue mohon jangan" Alfen tersenyum tipis, ia mencoba berdiri dari sofa tempat ia duduk dan menghampiri Felix yang baru saja bangkit dan merapikan pakaiannya, 'Cih udah urakan daritadi bego'.
"Lo bilang apa hm? Gue cewek murahan? Wah bibir lo enteng banget ya bilang gitu. Pertama kali gue disebut cewek murahan. Selamat lo jadi yang pertama bilang kek gitu dalam hidup gue!" Alfen bertepuk tangan membuat Devon teperanjat berusaha menahan emosinya yang sudah di ubun-ubun. Sementara Felix, ia tidak merasa bersalah sedikitpun telah asal bicara.
"Sorry gue udah jujur" Felix mengalihkan pandangannya
"Bangsat!" Devon kembali akan melayangkan tinju ke arah Felix yang langsung Alfen tahan menggunakan lengannya
"LO DENGER GUE GAK? GUE BILANG JANGAN YA JANGAN! LO BUDEK HAH?" Alfen meledakkan emosi nya. Ia duduk kembali di sofa, memijat kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat sakit.
"Fen, orang goblok itu harus gue kasih pelajaran! Berani-beraninya dia bilang kek gitu sama lu" Devon mengangkat kerah Felix membuat Felix sedikit terangkat
"Weeh ngapa lu yang nyolot nyet, jalang simpenan lu aja diem"
"BUGH"
"BUGH"
"BUGH"
"BUGH"
Devon terus memukul Felix berturut-turut tak sanggup lagi menahan emosinya, jiwa badboy nya keluar dan memandang Felix dengan tatapan siap membunuhnya sekarang juga.
"Stop" Alfen memeluk tubuh Devon tiba-tiba membuat tubuh Devon menegang seketika. Devon tak mampu berkata apapun lagi. Alfen melepas pelukannya dan menatap tajam Felix
"Gue minta maaf kalo gue udah nabrak lo tadi, tapi gue nabrak lo pake badan gue doang bukan pake mobil kan? Lo gasampe harus masuk rs juga kan? Badan lo masih utuh kan? Terus ngapain lu dendam sama gue? Dateng tiba-tiba bilang gue murahan, bilang gue jalang? Mendingan sekarang lo pergi sebelum gue bunuh dan mutilasi lo!" Alfen meledakkan emosinya, ia masih menahan sakit si kepalanya. Felix hanya berdecih dan pergi begitu saja.
"Fen tapi-" ucapan Devon terputus dengan emosi Alfen yang sudah sangat menyulut.
"PUAS BOGEM ANAK ORANG? MAU JADI PAHLAWAN KESIANGAN LU HAH? NGERASA HEBAT? NGERASA PALING KUAT?"
"Fen, gue cuma gak suka ada orang bilang hal kek gitu sama lu"
"Alah lu dulu juga suka jahat kan sama gue hm?" Alfen menaikkan sebelah alisnya
"Fen, gue minta maaf" Devon mengusap wajahnya gusar
"Dasar BODOH, gak usah sok peduli lo!" Alfen menghela nafas panjang.
Devon tertegun, kata itu terngiang di kepalanya, Bodoh?
Devon yang sudah sangat emosi pergi meninggalkan Alfen begitu saja"Von, gue gak maksud" Alfen mencekal lengan Devon yang langsung Devon hempaskan kasar dan pergi meninggalkan Alfen.
"Von, gue gak maksud kasar" Alfen menahan tangisnya.
***
Devon Pov
Gue mulai beresin baju-baju gue ke lemari. Ini hari pertama gue di asrama, gue 1 kamar sama Daffin. Dia udah daritadi beresin bajunya dan sekarang lagi sibuk belajar materi yang udah dibahas Pak Chen.
"Fin, gue mau ngambil minum ke dapur, lu mau minum ga?" tawar gue
"Boleh, air dingin 1 ya" ujarnya masih fokus dengan bukunya.
Gue langsung pergi ke dapur buat ngambil minum, rasanya tenggorokan gue kering banget. Gue terus keinget kejadian tadi, Alfen looo.. Shhhhh sudahlah
"Von" Gue yang lagi ngambil 2 botol air mineral dingin di kulkas membalikkan badan menyauti panggilan dari, WHAT? ALFEN?
Gue enggan untuk menjawab hanya memandangnya datar. Rasanya gue masih bener bener emosi. Alfen hanya menunduk dan menggigiti bibir bawahnya.
"Von, gue minta maaf tadi gue emosi gue bener-bener ga maksud buat bentak lo apalagi bilang lo bodoh" Alfen masih menunduk dan menatap jari-jari kakinya, tangannya masih memilin ujung piyamanya.
"Kalo ngomong sama orang tuh jangan nunduk dong, gue yang BODOH aja tau" Gue sengaja menekankan kata bodoh itu.
Alfen mendongak, matanya berair. Wtf, kenapa dia nangis?
"Gue bener-bener minta maaf Von" 1 tetes air mata jatuh dari mata indahnya.
Gue meletakkan botol air mineral yang gue pegang dan meletakkannya di meja.
"Ngapain nangisin orang bodoh?" Gue menghapus air mata Alfen. Alfen menatap mata gue lekat.
"Lo gak bodoh Von, gue yang bodoh, lo bahkan udah belain gue sampe segitunya, lo gak seharusnya belain cewek murahan kaya gue, cewek jalang kaya gue, cewek bodoh kaya gue" Alfen terisak pelan, sial mana tahan gue liatnya
Gue membawa tubuhnya dalam pelukan gue, persetan dengan emosi gue bener-bener sayang sama dia.
"Jangan pernah ngomong kayak gitu tentang diri lo, gue gasuka" ujar gue
Alfen melepaskan pelukan gue dan menatap gue lekat.
"Gue sayang sama lo Von"
"EH?"
---
HAI HAI HAI KANGEN ALFEN-DEVON KAH? 🐒
KIW UDAH MULAI ADA PENGAKUAN NIH DARI ALFEN WKWKK.
THANKS 20 K MANTEMAN
MAAF TELAT :')
LAFYU 💞💞💞SEE U NEXT CHAPT GAYS 🐰🐰
ČTEŠ
I Love My Enemy
HumorAlfenia Aliza, si cewek tomboi yang selalu dibuat kesal oleh ulah Devon Alfarez si tampan dan jenius tetapi playboy dan urakan. Bagaimana Alfen akan menghadapi sikap tengil Devon di kelasnya? Kesel? Atau malah Cinta? Eh :v Simak Kisah Selanjutnya d...