[01] Tamu Tak Diundang

12.2K 708 22
                                    

"Apa kata dokter itu tadi?" wanita itu bertanya sambil membelai surai Rissa lembut, Rissa tertidur karena dokter yang memeriksanya memberikan obat yang memberikan efek mengantuk.

Pria itu mengusap wajahnya lalu menghela napas panjang, "Rissa mengalami amnesia."

Gerakan tangan wanita itu terhenti, ia menatap Rissa prihatin. "Kita angkat dia menjadi anak kita saja ya?" tanyanya dengan air mata yang sudah menggenang di sudut matanya, sungguh malang nasib gadis yang sedang tidur di depannya ini, pikirnya.

Pria itu tersenyum lalu mencium kening wanita itu lembut. "Apapun untukmu Lucy, dan memang sebelumnya aku berencana untuk mengadopsinya."

Wanita bernama Lucy itu tersenyum senang menatap suaminya, "Terimakasih Robert."

Robert beralih menatap Rissa lalu mengusap pelan puncuk kepala gadis itu sebelum pergi meninggalkan kamar.

Lucy hanya diam untuk beberapa saat. Ia juga ikut memperhatikan rambut Rissa yang terlihat mencolok itu, namun menurutnya rambut Rissa terlihat asli, tidak di cat seperti yang anaknya kira.

Lucy menggeleng pelan, ia mencium dahi Rissa sebentar sebelum meninggalkan Rissa agar gadis itu bisa beristirahat dengan nyaman.

🌙🌙🌙

Lucy membantu Rissa mengganti perban yang melilit di sekitar tubuhnya. "Sudah merasa lebih baik?" tanyanya dan di jawab anggukan ringan oleh Rissa.

Lucy terkekeh, "Sifatmu mirip sekali dengan Leo."

Rissa sendiri tidak tahu mengapa sifatnya seperti ini, atau mungkin dia memang selalu seperti ini? Rasanya ia susah sekali untuk tersenyum walaupun ia ingin, wajahnya terasa kaku dan sebenarnya ia sendiri juga malas untuk berbicara panjang lebar.

"Sudah selesai," ucap Lucy saat semua perban Rissa sudah diganti. Rissa mengangguk lalu mulai berbaring dan tak lama kemudian tertidur.

2 bulan kemudian.

Luka di sekujur tubuh Rissa sudah sembuh dan menghilang tanpa bekas, hal ini cukup membuat semua orang bingung (kecuali Rissa karena ia tidak peduli) karena luka Rissa termasuk luka parah yang cukup dalam, lukanya juga banyak. Dan hanya dalak 2 bulan luka itu sembuh tanpa bekas sedikit pun?

Rissa sudah bisa berjalan sendiri, ia juga sering membantu Lucy untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak yang terlalu berat untuknya karena Robert masih mengkhawatir kan keadaannya yang bisa menjadi parah lagi.

20 Maret 2018,

Mereka sedang makan siang bersama saat ini, setelah semua makanan sudah habis. Robert dan Lucy saling berpandangan lalu mengangguk.

"Claris," suara Robert pun memecah keheningan yang sedang terjadi.

CLARIS Point Of View

"Claris." Aku menoleh sambil menatap papa dengan tatapan bertanya.

"Kamu mau tidak jika masuk ke sekolah Leo?" tanya papa.

Dahiku mengernyit, menatap papah bingung. Seolah mengerti papa pun mulai menjelaskan apa maksudnya.

"Kamu tidak usah homeschooling lagi, kamu masuk sekolah biasa seperti Leo." Papa tersenyum hangat namun juga tegas disaat yang bersamaan, sekolah biasa, eh?

She's a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang