[12] Jati Diri Yang Sebenarnya

7.4K 462 22
                                    

"Kau seorang pangeran?" tanya Rissa mencoba menetralkan mimik wajahnya.

Stev menaikkan sebelah alisnya. "Kata ibu angkatku sih iya, tapi aku juga gak tau." ia menjawab sambil menaikkan bahu acuh tak acuh, sedangkan Rissa hanya diam.

"Vin."

"Iya?" ucap Vino menjawab telepati dari Rissa.

"Kalung itu.."

"Kenapa?"

"Bandul di kalung itu adalah lambang dari sebuah kerajaan."

"Lah trus?"

"Lambang kerajaan kita."

"HAH?!"

"Aku gak bohong.."

"Jangan bilang dia.."

"Akan aku cek."

"Ok."

Rissa berdehem untuk mencairkan suasana. "Siapa namamu?" tanya Rissa datar.

"Panggil aja Stev."

Rissa mengangguk dan memegang tangan Stev, sebelum Stev memprotes. Mereka sudah berada di ruang latihan yang ada di istana itu.

Rissa segera melepaskan lagi tangannya yang sedang memegang tangan Stev. "Ini dimana?" tanya Stev sambil mengedarkan pandangannya keseliling ruangan.

"Ruang latihan."

Stev hanya mengangguk mengiyakan. "Ngapain kesini?" tanya Stev lagi datar.

Rissa menatap Stev dengan pandangan yang sulit diartikan lalu menyeringai, dan..

Sringg!

"Apa-apaan.." desis Stev.

Rissa hanya acuh, ia mulai menyerang Stev dengan santai begitupun sebaliknya. Stev membalas serangan Rissa dengan santai.

Rissa menyalurkan element api birunya ke pedangnya. Stev terkejut, ia mendapatkan luka yang lumayan parah karena tidak sempat menghindari serangan dari Rissa.

Rissa pun menyerang Stev secara terus menerus, tetapi tidak secara membabi buta. Rissa terus menyudutkan Stev hingga luka disekujur tubuhnya bertambah banyak.

Matanya mulai mengeluarkan cahaya samar, ia menyeringai kecil lalu melalukan gerakan yang terlihat indah namun sangat mematikan.

Hal itu terbukti dari luka sayatan yang terpampang di punggung laki-laki itu.

"Cih, gak ada cara lain." Stev membatin, ia berdiri lagi dan menutup matanya.

Rissa tersenyum samar.

"Rencananya berhasil.." batin Rissa.

Stev membuka matanya dan, terlihat mata birunya berubah menjadi hitam kelam secara perlahan.

"Jadi begitu.." batin Rissa licik.

Secara perlahan muncul sayap berwarna hitam dari punggung Stev, Rissa hanya memperhatikkannya dengan pandangan licik.

Saat perubahan Stev sudah sempurna, Rissa menutup matanya. Ia menggumamkan sesuatu.

Muncul aura berwarna ungu bercampur hitam disekitarnya, ia membuka matanya dan terlihat irisnya yang berubah menjadi ungu tua.

Stev tidak bisa menutupi ekspresi kagetnya, matanya terbelalak dan mulutnya menganga.

Muncul sayap berwarna hitam dengan warna ungu tua diujungnya dan rambut silver Rissa berubah menjadi hitam dengan ombre berwarna ungu tua.

She's a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang