[27] Sleep For a Long Time

4.8K 326 14
                                    

"Dia masih belum sadar?" tanya Jerden.

"Belum," ucap Lionel sambil menatap wajah Rissa cemas.

"Suhu tubuhnya menurun lagi, bagaimana ini.." gumam Lionel cemas.

"Menurun lagi?" tanya Jerden dan Lionel hanya mengangguk dengan wajah khawatir.

Rissa side.

"Naferaa?"

"Hai Ris! Ayo ikut," ucap Naferaa lembut.

Rissa berjalan mengikuti kemana Naferaa akan membawanya, lalu Naferaa membawa Rissa ke sebuah taman yang sangat indah.

Rissa duduk di hamparan rumput yang bertaburkan berbagai macam bunga yang indah, lalu Naferaa duduk di samping Rissa.

"Ada apa?" tanya Rissa.

"Sepertinya kamu tidak bisa bangun sampai 1 atau 2 tahun," ucap Naferaa sendu.

"Kenapa?" tanya Rissa dengan tatapan kosong.

"Energimu terkuras habis untuk menyegel portal itu, dan tubuhmu tidak kuat untuk kehilangan energi sebesar itu secara langsung. Jadi, untuk sementara ini hanya ada dua pilihan." Naferaa berucap dengan nada serius.

"Apa itu?" tanya Rissa yang sudah mendapatkan kembali kesadarannya dan menatap Naferaa serius.

"Menggunakan wujudmu yang lain atau tetap disini bersamaku," ucap Naferaa.

Rissa berkutat dengan pikirannya cukup lama lalu ia berucap dengan mantap, "Aku akan menggunkaan wujud yang lain."

"Baiklah jika itu maumu," ucap Naferaa lembut.

"Tunggu, kenapa aku harus tertidur selama itu?" tanya Rissa.

"Kau lupa? Menyegel portal itu membutuhkan kekuatan dan energi yang cukup besar. Dan semakin jauh jarak portal itu maka akan semakin besar. Dan itulah mengapa mantra penyegel portal hanya diketahui oleh segelintir orang dan menjadi mantra terlarang," ucap Naferaa panjang lebar. Dan hanya ditanggapi dengan sebuah anggukan oleh Rissa.

Vino side.

Tok! Tok! Tok!

Ceklek!

"Kamu siapa?" tanya Jerden saat melihat seorang pemuda yang tak lain adalah Vino sedang berdiri di depan pintu penginapannya.

Vino langsung masuk begitu saja, ia melihat Rissa yang sedang terbaring di kasur dengan wajah pucat. Ia langsung menghampiri Rissa dan menggenggam tangannya.

Lionel yang melihat laki-laki asing memegang tangan Rissa langsung mencoba untuk melepasnya tapi aksi itu di hentikan oleh Fiki yang langsung mencegatnya.

"Siapa kalian?" tanya Lionel saat Fiki sudah melepaskan genggamannya.

"Saya partnernya," ucap Fiki dan Raldi.

Jerden dan Lionel hanya mengangguk. "Kalau dia?" tanya Jerden sambil menunjuk Vino yang masih menggenggam tangan Rissa.

"Saudaranya," ucap Fiki.

Jerden dan Lionel mengangguk mengerti, lalu mereka semua duduk di sofa yang berada di tengah-tengah ruangan itu.

Vino menggendong Rissa ala bridal style lalu ia berteleport pergi meninggalkan semua orang yang ada disana. "Kayaknya kita juga harus pergi, makasih udah jaga Rissa."

"Boleh kita ikut?" tanya Lionel.

"Yaudah," ucap Fiki.

Lalu mereka semua berteleport pergi menuju markas, karena Fiki yakin kalau Vino membawa Rissa kesana.

🌙🌙🌙

"Maaf Tuan, tapi sepertinya k-kita.. Kita gagal l-lagi," ucap seorang pelayan gugup.

"Gagal lagi?"

Pria yang di panggil tuan itu bertanya dengan nada dingin, ia menatap pelayan yang tertunduk di depannya ini dengan tatapan tajam.

Lalu..

DHUUARR!

"Menyusahkan," ucapnya dingin.

"Lihat saja Clarissa, aku akan menemukanmu. Kamu tidak akan bisa lolos untuk yang kedua kalinya dariku sayang," batinnya licik.

TBC



She's a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang