STORY 2

38 4 1
                                    

WYN PT.2 "pesan manis"

Malam itu, aku merasa kesepian. Rumah terasa sepi, ayah dan ibuku pergi kerumah temannya, kakek dan nenekku sudah tidur. Hhh benar-benar sepi, aku berpikir apa yang harus kulakukan aku melihat handphoneku tergeletak begitu saja disamping tempat tidur, bahkan tempat chatku saja sepi, mungkin hari itu memang untuk mencari sebuah ketenangan, aku mencoba menghilangkan rasa jenuh itu dengan bermain game yang tidak aku ketahui nama game itu, walaupun aku beritahu kalian nanti aku dibilang iklan, ya kan? Hahahahaha, sudah-sudah, kembali ke laptop. Tapi setelah beberapa lama memainkan game itu rasa jenuh mulai menggerogoti kepalaku dan tubuhku lagi, aku melihat handphoneku lagi namun masih sama satu kata yaitu sepi.

Tepat pukul 11:11, ehhh ntar deh itu mirip kayak judul lagu taeyeon SNSD ya kan?, biasa suka keinget soalnya penggemar kpop. Hehehe sorry, baiklah kembali ke TKP. Setelah itu aku melihat handphoneku dan aku sedikit terkejut, seseorang yang tidak begitu aku harapkan tiba-tiba mengirimiku sebuah pesan dan itu malam-malam. Aku melihat pesan itu yang hanya tertera kata HY, tidak ada penjelasan setelahnya, tapi aku membalas pesannya dengan kata Hallo, kemudian dia membalasnya lagi dengan menanyakan bagaimana keadaanku, ya memang sejak kejadian pesan singkat itu aku tidak lagi menghubunginya, paling-paling jika ada yang penting baru kuhubungi. Aku membalas pesannya dengan kalimat aku baik-baik saja. Tidak panjang lebih ke singkat namun padat. Tidak ku duga dia membalasnya lagi, namun kali ini lebih sedikit serius namun kesannya bercanda. Dia membalasku dengan menyebutkan namaku, itu artinya dia akan sedikit serius, kemudian dia bertanya apakah kau tahu?, aku menjawab aku tahu, kemudian dia berkata baiklah jika kau sudah tahu tidak akan ku katakan, aku diam sejenak apakah ada hal yang akan dia beritahu padaku. Dan pada akhirnya aku membalas dengan kalimat tentu saja aku tidak tahu karena kau belum memberitahuku, dia membalasnya dengan kalimat yang lebih panjang, dia berkata kau sama seperti bintang sangat indah, walaupun kau hanya bisa ku lihat tidak bisa kumiliki, tapi melihatmu saja sudah membuatku senang. Ya begitulah kalimatnya, kalimat itu membuat diriku pertamanya bingung, kenapa dia bisa berkata seperti itu, sedangkan kita baru pertama kali berkirim pesan setelah sekian lama dan kita tidak pernah bertemu, tapi pada akhirnya diriku senyam-senyum sendiri seperti orang gila. Kemudian ku jawab dengan nada bercanda yaitu ddu du ddu du kata-kata manis bertebaran begitulah aku menjawab pesannya dan diakhir kalimat itu aku menambahkan kata-katamu itu tidak akan mempan padaku karena aku sudah kebal dengan semua kata-kata manismu, aku terkikik dengan balasanku sendiri. Kemudian dia membalasnya dengan bertanya apa yang salah dengan kalimatnya, apakah kekurangan garam atau kurang empuk (bukan lembut ya, tapi empuk). Aku menjawabnya bahwa pesannya itu kekurangan garam terlalu manis dan kurang empuk kebanyakan kerasnya. Dia membalasnya dengan berkata bahwa aku seperti mengolok ucapannya, dan aku mengatakan bahwa tadi kau memberiku pertanyaan jadi aku harus menjawabnya, kan pertanyaan harus dijawab bukan diabaikan.

Aku menunggu lebih lama untuk balasan pesannya ini, setelah menunggu sepuluh menit ahirnya dia membalas pesanku, dia berkata untuk memintaku menunggunya karena dia sedang membersihkan rumahnya, aku berpikir apakah dia sedang merayuku atau menggodaku, karena tidak mungkin malam-malam begini dia membersihkan rumahnya sungguh mustahil. Aku hanya menggelengkan kepalaku melihat kata-katanya itu, kemudian dia berkata lagi tenang saja walaupun sekarang rumahku bersih tanpa noda tapi hatiku tidak akan pernah bersih hanya ada dirimu. Aku membaca pesan terakhirnya dengan senyuman yang mengembang dibibirku, aku tidak tahu apakah dia serius atau tidak, tetapi pada kenyataannya aku senang dia berkata seperti itu. Aku membalas pesan terakhirnya dengan nada bercanda yaitu ya sudah sana bersih-bersih..hush..hush..hush sana. Pada akhirnya pesan itu berakhir dikalimat terakhirku itu, aku tidak tau bagaimana perasaannya saat berkirim pesan denganku, tapi yang pasti disini aku sangat senang. Dalam pesan itu sebelum kata-kata manis itu diucapkan, masih ada kata-kata selingan yang tidak begitu bermakna. Tapi disitulah degup jantung untuk mengubah topic ke topic selanjutnya mulai terasa. Walaupun kisah ini menurutku sangat picisan, tapi aku yakin seseorang pasti pernah mengalami hal seperti ini.

Baiklah itu cerita part 2 dariku, sampai bertemu di part selanjutnya.

Jangan lupa vomentnya ya, apakah menarik atau kurang manarik, berpendapatlah dengan mengutarakan pemikiran kalian tentang ceritaku....makasi.

Eleftheria's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang