"MAAF"Namaku Devina, hari ini tepat satu bulan saat hubungan tanpa kepastian itu berakhir. Cerita ini berawal ketika salah satu dari kami memulai sebuah percakapan lewat media sosial yang entah kenapa membuat kami menjadi lebih nyaman satu sama lain.
Saat itu dia memulai percakapan layaknya kami di kehidupan nyata, kami bercerita layaknya kami saat bertemu, waktu berjalan sangat cepat sehingga membuat kami mulai mengerti dan mulai terbuka untuk saling bercerita tentang masalah yang kami alami. Kami saling berbagi informasi tentang keseharian kami saat di sekolah, dia adalah orang yang sangat humoris, dia membuat hari-hariku di rumah berjalan sangat cepat, dia adalah orang yang sangat perhatian, dia selalu menanyakan apakah diriku sudah makan, istirahat, belajar, dan sebagainya, aku sangat menyukai segala perhatian yang dia berikan padaku, namun semakin sering dia memperhatikanku itu membuat diriku menjadi jengah dan bosan.
Dia semakin sering memberi pesan dan itu menurutku manis hanya saja terlalu berlebihan mengingat kami hanyalah seorang teman yang mengenal karena suatu yang tidak disengaja. Waktu berjalan sangat cepat, semakin hari arah pembicaraan kami semakin serius, dia mulai mengirim pesan yang memiliki makna tertentu dibaliknya, pada suatu ketika saat aku chat dengannya, dia mengirimkan suatu pesan teks yang mengatakan dia menyukaiku, tapi aku adalah orang yang tidak mudah percaya dengan kata-kata yang manis, saat aku bertanya mengapa dia mengirimkan pesan seperti itu padaku, dia hanya menjawab bahwa dia salah mengirim pesan itu yang ternyata ditujukan untuk teman perempuannya yang lain.
Dan saat itu aku merasa ada perasaan yang tidak seharusnya tumbuh dalam diriku yaitu perasaan cemburu, sungguh saat itu aku benar-benar merasa sangat cemburu, aku tidak tau apakah perasaan yang aku rasakan itu benar adanya atau hanya ilusi di dalam pikiranku saja, tapi kemudian beberapa hari kemudian dia mengirimkan pesan yang sama, aku berpikir dia pasti salah kirim lagi, jadi aku tidak menanggapinya, tapi reaksi yang dia berikan sangat aneh, dia marah padaku karena tidak membalas pesannya.
Aku bertanya padanya mengapa dia harus marah padaku, sedangkan bagiku itu bukan hakku untuk marah karena aku bukan orang yang special baginya, kemudian dia menjawab bahwa dia sungguh-sungguh mengatakan itu padaku, aku sangat terkejut dengan pernyataannya itu, aku bertanya pada diriku sendiri apakah aku harus menerimanya atau tidak, karena aku sungguh-sungguh trauma dengan perjalanan cintaku yang pertama, jadi aku memutuskan untuk bertanya dengan orang tuaku, mereka menyarankanku untuk tidak menerima pernyataannya dulu, karena aku masih anak remaja yang mudah menangis dan rapuh dalam urusan percintaan, jadi aku memutuskan untuk tidak menerimanya.
Dia sangat kecewa atas jawabanku,aku sangat menyesal atas apa yang aku lakukan, sebelum ini aku memberikan waktu 1 bulan untuk hubungan pertemanan kami ini, tapi aku benar-benar tidak bisa melanjutkannya.
Aku menyukainya tapi tidak bisa kuungkapkan, aku menyesal tidak menerimanya, namun ini adalah sebuah pilihan, aku focus atau aku akan terlena.
Aku hanya ingin berkata untuk selalu berbahagia, aku akan selalu menyayangimu walaupun hanya sebatas ini, engkau bahagia akupun bahagia, terima kasih telah menjadi tempat curhatku selama beberapa bulan ini.
Akhirnya kata ini ku ucapkan untukmu....MAAF, ku mohon maafkan aku, marilah selalu ingat hal ini untuk menjadi kepingan kenangan yang akan kita ingat di masa depan, sekali lagi MAAF dan terima kasih untuk semuanya.
_fin_
gaje banget, nggak begitu menarik kan?, tapi ya sudah lh,, yang penting ini hanya my khayalan cerita....kkkkkkkk
selamat membaca, silahkan voment jika menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eleftheria's Story
Storie breviONESHOOT, TWOSHOOT,etc Mohon dimaklumi, karena ini cerita pertama saya, jadi pertama-tama saya mohon maaf apabila nanti cerita ini kurang berkenan di hati kalian, tetapi saya berharap kalian menyukainya. Ini hanya sekedar hobby untuk menyalurkan pik...