03. Seorang Pemimpin

69 20 0
                                    

 🌏    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 🌏    

"WOW"

Satu kata itu refleks keluar dari mulut Kara dan Lyn tatkala menatap isi gubuk Skye yang sudah seperti kapal pecah. Banyak barang-barang aneh di setiap sudut ruangan. Skye yang melihat keduanya justru menggigit bibir menahan tawa.

"Udah bengongnya ?" Skye bertanya membuyarkan lamunan keduanya.

Lyn beralih menatap Skye takjub, menarik napas lalu berujar cepat "Aku yakin kalau Daishire tau gubuk ini, sudah pasti kau diajak bergabung dengan mereka" ujar Lyn sambil geleng-geleng kepala. Kara mengangguk sependapat dengan Lyn.

"Kalaupun mereka mengajakku bergabung, aku tetap akan menolaknya. Aku tidak akan sudi di suruh-suruh." Skye membalas dengan nada jijik sembari melangkahkan kakinya menuju sebuah meja yang penuh dengan benda-benda aneh.

Diletakkannya Weezel lalu dengan cepat ia melepas ikat rambutnya menyebabkan rambut pirang emas miliknya terjatuh sempurna ke punggung gadis itu. "Kalian istirahat saja dulu, hari hampir gelap." ujar Skye sembari menunjuk tirai yang ada di belakangnya.

"Bagaimana denganmu ?" Tanya Kara sedikit tidak enak pada Skye.

"Hm... aku sedang sibuk" jawab Skye yang sedang berkutat dengan benda-benda aneh tadi. Kara hanya menghela napas pasrah lalu berjalan menyusul Lyn yang sudah tidur di salah satu ranjang kayu yang cukup besar. Tampak kelelahan.

Diletakkannya keranjang apel tadi di salah satu meja usang didekatnya lalu ikut berbaring di sebelah Lyn. Manik matanya bergerak menatap langit-langit diatasnya sebelum ia memejamkannya. Sedetik kemudian kegelapan senantiasa menyelimutinya.

🌏

13 Januari 2063

Cahaya matahari tampak menembus celah-celah atap gubuk yang tidak terlalu rapat. Membuat Kara membuka matanya, terbangun. Kara menatap ke sekelilingnya, kemudian mengernyitkan dahinya. Pasalnya hanya dia yang ada di ruangan itu, lantas dimana Lyn dan Skye ?

Perlahan Kara turun sambil sesekali mengusap matanya. Di sibaknya tirai yang membatasi ruangan di dalam gubuk tersebut lalu menemukan Skye yang tertidur pulas di atas meja berisi benda-benda aneh yang Kara tidak tau namanya. Dengan cepat Kara mengambil keranjang apel dan jaket usangnya lalu berjalan menuju pintu, hendak keluar.

KRIEEK

Bunyi decitan kecil terdengar ketika Kara berhasil membuka pintu gubuk Skye dengan perlahan, takut jika Skye terbangun dari tidur pulasnya. Cepat-cepat Kara menutup pintu lalu pergi ke arah hutan, hendak memetik buah.

Sesampainya di hutan, Kara terkejut dengan kehadiran seorang gadis berjubah merah yang terlihat tidak asing baginya, sedang berdiri memetik buah apel di salah satu pohon besar.

"Lyn ?" Tanya Kara memastikan.

Gadis tadi menoleh membuka tudungnya lalu tersenyum kepada Kara. "Oh, ternyata kau. Dimana Skye ?" Balas gadis tadi yang tak lain adalah Lyn.

RETURN  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang