RETURN [HIATUS]

08. Ailles City

🌏

"Dua orang dari kalian... akan menyamar bergabung dengan para Quisther"

_________________

Skye melipat tangan di depan dada. Bersungut-sungut atas keputusan yang mengharuskannya menjadi rekrutan baru para Quisther. Terlebih lagi partner nya adalah saingannya sendiri. Tidak, bukan Ali, melainkan Sam. Yang membuatnya semakin geram adalah, cowok itu justru terlihat enjoy berbincang dengan salah satu anggota Golden Esther.

Flashback On

"BIG NO!!!"

Keduanya memekik bersamaan, seolah sudah dipersiapkan sebelumnya. Mata kakak-adik yang berada di hadapan mereka menatap tajam, seolah mengintimidasi.

"Kalian harus cepat, nasib semua orang yang ada disini di tangan kalian berdua." Ujar Aelita, rahangnya mengeras.

"Tunggu!" seru Skye kembali berbalik. "Bagaimana kalian bisa tahu kalau mereka akan mencari rekrutan baru ?" Tanyanya balas menatap Aelita.

"Sudah pasti. Karena jika mereka benar-benar akan menghancurkan kota ini, tentu saja sebelumnya mereka akan mencari bibit baru penerus klan Ailles." Sela Mike datar, yang segera di apresiasi oleh Jake.

Skye mendengus kasar, dan segera pergi  mempersiapkan diri.

.
.

"Dasar bodoh, aku hanya memintamu untuk memberikan benda itu saja! Apa susahnya sih ?!" Bentaknya kepada salah seorang gadis kecil dihadapannya --yang merupakan bagian dari rencananya--

Gadis itu dengan cepat memberikan sekeranjang apel kepadanya, kemudian berlari menjauh sesenggukan.

Bentakannya dan suara tangis gadis kecil itu kontan membuat salah seorang Quisther berjalan mendekati keduanya.

"Ehm... ada apa ini tuan-nona muda ? Kupikir disini kalian saling mendukung." Tanyanya menyeringai tipis.

Dengan acuh Sam menjawab, "Apa urusan Anda, tuan ?" Balasnya sinis, meski jantungnya berdetak begitu keras.

Tanpa diduga, jawaban Sam menerbitkan seringai lebar di wajahnya. Tangannya terangkat, memanggil seseorang. Ah, ddiora dan seorang 'manusia' di belakangnya.

"Ada apa jenderal ?" Tanya orang itu, setelah turun dari hoverboard miliknya.

Sang jenderal menunjuk dua anak yang berdiri angkuh di hadapannya menggunakan dagunya.