04. Silversteen

52 19 3
                                    

 🌏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌏

"Kalian yakin, ini tempatnya ?"

Lyn bertanya kepada Skye dan Kara yang berada di depannya. Ia tak habis pikir mengapa ada orang yang mau menggunakan bangunan angker dihadapannya ini sebagai markas suatu organisasi.

"Hmm... aku juga kurang yakin sih, tapi di pengumuman tersebut tertulis TFR 3-4 kan ?" Jawab Kara sembari mendongak menatap ke langit, berusaha mengingat kembali tulisan di kertas pengumuman tadi.

Skye yang sudah bosan dengan sifat 'paranoid' keduanya memutuskan untuk berjalan masuk sendirian ke dalam bangunan yang terkesan angker itu.

"Halo, permisi. Apa ada orang ?" Sapa Skye hati-hati sembari mengetuk pintu bangunan tersebut.

Menyadari ucapannya tidak dibalas, Skye mengusap pintu bangunan tersebut lantas membukanya perlahan.

KRIEK

Suara decitan kecil pintu terdengar, mengalihkan perhatian Kara dan Lyn yang sebelumnya asik dengan dunianya sendiri (baca : melamun). Tanpa ragu Skye mendorong pintu kayu tersebut agar dapat masuk ke dalam bangunan 'angker' dihadapannya.

SREET.... DUG.... SHYAT!!!

Sebuah pisau terlempar dari arah dalam dan sukses membuat jantung mereka bertiga hampir copot mendengarnya. Bagaimana tidak ? Pisau itu nyaris mengenai mereka bertiga jika saja Kara tidak menarik Lyn menjauh dan Skye tidak menunduk.

"Gila," Skye mengumpat pelan kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam diikuti Lyn yang masih mencengkeram jaket Kara karena kejadian yang nyaris membunuhnya tadi.

"Hello, excuse me." Kara berujar ragu.

SREET

Tepat setelah Kara menghentikan ucapannya, sebuah kertas yang sudah menguning terjatuh tepat dihadapan mereka. Tulisannya :

"Tunggu dan tetap berada di luar garis"

Sontak mereka berpandangan heran kemudian menatap ke bawah. Dan benar saja, ada sebuah garis putih panjang yang membatasi mereka.

"Sekarang apa ?" Lyn mencicit pelan, masih syok.

Skye mengedikkan bahu acuh kemudian bersandar di dinding, "Kita tunggu saja." ujarnya tenang sembari memejamkan kedua matanya.

Kara mendecih pelan, tak habis pikir dengan gadis dihadapannya. Tak mau cari pusing, Kara pun mengajak Lyn untuk duduk di salah satu bangku di dekatnya.

SREET... DUG!!!

"Oh My God, Mike kau baik-baik saja ?"

Sebuah suara asing terdengar dari arah depan pintu. Membuat ketiga gadis di dalamnya berlari keluar untuk melihat apa yang telah terjadi.

"Ada apa ini ?" Kara mengerutkan alis ketika melihat ada dua orang remaja laki-laki yang berada di luar pintu.

Salah seorang remaja tersebut mengangkat kepalanya balas menatap Kara.

RETURN  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang