07. Rencana

53 13 5
                                    

🌏    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌏    


"Mereka-- para Quisther bilang bahwa... kota ini akan dihancurkan."

🌏

Suasana mendadak lengang semenjak pernyataan itu terlontar begitu saja dari mulut Skye. Menyisakan suara desiran angin yang berlalu-lalang di sekitar mereka. Berbagai pikiran berkecamuk datang merasuki pikiran masing-masing dari mereka. Sampai akhirnya, salah seorang memutuskan untuk membuka kembali pembicaraan. Memecah keheningan.

"Skye.... katakan kalau kau hanya bercanda." Ujar Sam susah payah menelan salivanya.

Skye menggeleng tegas menanggapi, "Aku serius Sam."

"Skye..." panggilan Ali membuat Skye langsung menengok kearahnya. "Kau..., kepalamu baru saja terantuk batu ya ?" Tanyanya polos.

PLETAK!!!

Skye refleks menjitak kepala Ali dengan keras, membuat sang empu mengaduh kesakitan.

"Sialan, tidak bisakah kau serius sedikit ??!!!" Pekik Skye diiringi anggukan Sam yang sama terlihat kesal dengan Ali.

Untung temen :'v - Sam.

"Sellow toh, sakit tau. Yang aku lakuin ke kamu itu J-A-H-A-T!!!" Ali yang awalnya tampak marah justru melakukan drama di adegan film lawas yang sempat booming di tahunnya itu.

Mike memutar bola matanya malas, "Ogeb-nya dihilangin please." Sindirnya pada temannya itu.

Ali yang rupanya tersindir segera memikirkan kembali dramanya. "Eh, salah ding. Harusnya kan 'Yang kamu lakuin ke aku itu, ja-hat' gitu." ulangnya kembali.

Namun, ucapan Ali sukses membuat Skye dan Sam tertawa renyah mendengarnya. Bahkan Skye, gadis itu tampak melupakan perkataannya tadi.

"Eh ?" gumam Kara ketika merasakan sesuatu memegang tangannya. Iris biru safir Kara bergerak tertuju ke arah pergelangan tangannya, dan terlihatlah tangan kecil Lyn yang mecengkramnya erat.

Kara mengerti maksud Lyn. Tidak seharusnya mereka meremehkan hal sepenting itu. Terlebih lagi, akhir-akhir ini Quisther dan Ddiora (robot manusia) sering datang untuk sekedar melakukan riset.

Skye, Sam, dan Ali masih saja cekikikan bercanda ria. Seolah dunia ini hanya milik mereka bertiga. Sementara Jake dan Aelita masih saja berdiam diri tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Kara mendongak menantang langit kelabu di atas kepalanya. Manik matanya bergerak menatap menilai dan menelusuri setiap sudut pulau yang sedikit tertutup rapat. Lapisan kebiruan tampak melindungi setiap sudut kota megah nan mewah di dalamnya. Menghasilkan kesan misterius yang begitu menarik bagi siapa pun yang memandanginya.

Tes

Air mata Kara jatuh berlinang begitu saja dari pelupuk matanya. Menatap kota yang mengambang diatas nya membuat ingatan Kara berkelebat begitu saja, menampilkan wajah ayah dan ibundanya yang begitu menyayangi nya.

RETURN  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang