SILAHKAN HAVEFUN DENGAN IMAJINASI SAYA YANG DITUANGKAN UNTUK MENGHIBUR KALIAN😉😉😉
"Putriku..."Lirih seorang lelaki yang sekarang tengah menatap kearah seorang wanita paruh baya dengan bayi mungil digendongannya
"Maafkan ayah nak,ayah belum berani menemuimu dan ibumu karena ayah harusnya tak berkeliaran bebas seperti ini dan ayah----menyesal sungguh maafkan ayah semua ini salah ayah"Ia meneteskan air matanya dengan tatapan masih menatap lekat ke arah rumah dengan wanita paruh baya dan bayi yang ia katakan anaknya tadi
"Ayah akan pergi nak,ayah harap kau baik-baik saja ya?Ayah janji akan kembali setelah urusan belajar ayah selesai diluar negeri dan pada saat itu juga ayah akan menemui ibumu dan kau untuk menyelesaikan ini semua.Ayah ingin mengumpulkan keberanian dulu sayang...Selamat tinggal sampai bertemu lagi"Setelah mengucapkan itu lelaki itu menyusut kasar air matanya dan berlari dari sana dengan tergesa-gesa menahan perih dan sesak didadanya karena harus meninggalkan anaknya dan tak bisa bertemu lagi dalam waktu yang lama dan entah kapan keberanian yang ia punya itu hadir untuk menemui entahlah siapa yang pasti ibu dari putrinya itu dan sang anak yang tadi ia tatap itu
-skip-
"Ibu aku berangkat sekolah dulu ya"Pamit myungsoo pada sang ibu yang tengah berada dihalaman dengan keponakannya biasalah sedang menghangatkan yoonae dipagi hari cerah begini
"Ohh iya myung,apa kau sudah menjenguk jiae??"Tanya sang ibu yang masih sibuk menimang-nimang tubuh yoonae
"Belum,hari ini pulang sekolah aku akan ke rumah sakit untuk menjenguknya"Jawab myungsoo sedikit datar namun tak ia tunjukan pada ibunya jadi kesannya biasa saja
"Begitu baiklah,ibu titip salam ya dan berdoa semoga jiae kembali seperti jiae dulu dan sembuh"Ucap sang ibu dengan tersenyum lembut
"Iya bu,aku berangkat ya..."Pamitnya lagi
"Ne,tapi tunggu dulu myung....tadi ibu lihat ada anak seumuran denganmu sepertinya didepan sana tadinya ibu kira itu temanmu baru mau ibu ajak kesini untuk menunggumu disini tapi dia malah berlari kencang dan dia juga sedikit aneh menurut ibu...."
"Teman?Siapa?Aneh?"Myungsoo bertanya sambil mengerutkan dahi bingung setahunya ia tak punya teman selama sekolah
Ibunya mengangguk
"Dia lelaki tapi tidak berseragam sekolah sih,dia sedikit aneh karena terus menatap kearah ibu dengan lekat.Ibu berpikir mungkin dia melihat ke orang lain tapi saat ibu celingukan tak ada orang hanya ibu dan yoonae disini.Apa dia seorang penjahat?"Jelas sang ibu
"Mungkin dia orang yang sedang olah raga bu dan melihat yoonae karena lucu,dia mau menghampiri tapi malu jadinya ia lari.Mana mungkin penjahat!kalau seandainya penjahat aku akan ada paling depan menyelamatkan kalian"Balas myungsoo tegas
"Ah sudahlah mungkin ibu terlalu berpikiran buruk tentangnya myung,lagian dia terlihat seperti orang baik jadi ibu hanya mengira-ngira saja tadi..Sudah kau pergi sekolah sana nanti kesiangan"
"Iya aku pergi kalau begitu..."
Cup~
"Selamat tinggal bu..."Pamitnya setelah mengecup kedua pipi gembul yoonae dan beralih ke sang ibu keduanya mendapatkan kecupan hangat dari seorang kim myungsoo
"Hati-hati sayang..."Balas ibunya
Setelah itu myungsoo benar-benar pergi menghilang untuk menuju halte bis sebagai alat transportasi yang akan mengatarkannya ke sekolah
"Kalau dia bukan penjahat lalu siapa??Kenapa tatapannya seakan menyiratkan penyesalan?siapa yang ia tatap??"Sebenarnya ibu myungsoo sangat penasaran dengan lelaki yang tadi berdiri tak jauh dari halaman rumahnya tapi ia tak mau mengatakan lebih jauh tentang ke penasarannya pada myungsoo takutnya putranya itu kepikiran lagian tadikan mulutnya malah bilang 'penjahat' aduh sebenarnya itu keluar tanpa disengaja dari bibir tipis yang sama dengan myungsoo itu.Dan ia yakin walaupun tak berkata jauh tentang itu pada anaknya,myungsoo pasti kepikiran sama sepertinya karena sifat myungsoo dan dirinya tak beda jauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Path of Destiny (On Going)
Fiksi PenggemarSebuah takdir yang dianggap aneh namun semuanya atas dasar izin tuhan sendiri. Adakah seseorang yang telah meninggal diberi kesempatan bangkit untuk menyelesaikan masalahnya didunia? Aneh cukup aneh sangat, diluar logika namun begitu kenyataannya tu...