Minseok pagi ini keliatan rapi nan kasual sekali dengan fashion berbau sporty yang melekat di badannya. Kaos putih yang dibalut jaket hoodie N*ke asli warna abu-abu bekas abangnya, celana pendek calv*n kle*n warna item—yang ini asli tapi belinya pas cuci gudang jadi diskon gede-gedean karena ada cacatnya, juga sepatu lari Adid*s Neo warna hitam-putih—yang ini asli, berkah dari puasa dua bulan, belinya di pameran pula. Tampilan monokrom dan sederhana itu bisa keliatan memukau pas dipake Minseok.
Eh tapi Minseok nggak mau photoshoot atau lagi model atau lagi nge-endorse atau cuma gaya-gayaan aja. Minseok ini membawa tujuan mulia yang sebanding dengan branded yang doi pake pagi ini. Yaitu lari pagi. Ya, sejak ikut seminar minggu kemarin, Minseok semakin disadarkan bahwa hidup sehat itu perlu dipelihara sejak dini. Kebetulan juga hari ini hari Minggu. Ada acara car free day.
Tapi Minseok nggak mau lari-lari kece sendirian sembari telinganya disumpel sama headset. Pagi ini sebelum dateng ke tempat CFD, Minseok sengaja mampir bentar ke kosan pacarnya, Reen Do, yang untungnya tempatnya nggak begitu jauh dari tempat CFD.
"Eh, ada Joy..." sapa Minseok sama salah satu mbak-mbak di depan kosan yang lagi nyapu.
"Pagi, Kak Minseok," sapa Joy sambil senyum manis.
"Iya, pagi juga."
Joy ngeliat Minseok dari atas ke bawah, samping kanan ke samping kanan lagi. "Kece bener pagi ini. Mau lari pagi ya?"
"Jelas donggg!" Minseok sok nyisir rambutnya ke belakang. Dipikirnya kalo dirinya kayak gitu bakal keren apa? Tapi yaaa emang keren sih. "Reen-nya ada nggak?"
"Kak Reen ada kok. Lagi di kamarnya kayaknya. Kalo mau ngapelin, sok atuh mangga masuk aja, Kak," kata Joy.
"Oke, Joy. Makasih ya!"
Minseok melenggang dengan santainya ke dalem kosan. Gampang buat dia buat nemuin kamarnya Reen. Soalnya kan, Minseok udah sering ngapel kesini melewati berbagai jalur.
Berbagai jalur?
Iya, berbagai jalur. Kayak pintu depan. Pintu dapur alias pintu belakang. Garasi. Jendela kamarnya Reen. Bahkan ampe atap pun Minseok sambangi demi menemui sang pujaan hati akibat rasa rindu yang semakin menyesakkan dada.
Minseok ngetokin pintu kamarnya Reen. "Reen, ini gue, Minseok."
"Masuk," jawab Reen dari dalem.
Pas Minseok buka pintu, yang doi liat adalah Reen yang masih betah jadi kepompong dalam selimut. Dalam hati Minseok udah kasih peringatan biar dirinya gak lepas kendali. Pelan, pelan banget Minseok duduk di pinggiran kasurnya Reen.
"Lho Reen, kok masih betah selimutan aja sih?" ajak-ajak Abang juga dong.
"Ya lagian ngapain juga sih, Min? Mumpung lagi libur juga."
"Bukan berarti kamu bisa males-malesan kan. Yuk, ikutan Abang lari pagi. Nih, liat ... Abang udah dandan kece begini buat kamu lho."
"Ogah ah, Min." Reen menggeliat.
"Ayolah."
"Nggak maooooooo..."
"Udah berapa lama kamu nggak lari pagi, ikutan CFD, hm?"
"Udah lama banget!"
"Ya makanya itu ayok sekarang lari pagi. Siap-siap. Cuci muka ama gosok gigi aja, mandinya nanti kalo udah selesai lari pagi aja kalo kamunya males."
"Nggak mau, Min. Nggak mauuuuu." Reen ngerengek-rengek.
"Heish, diajakin hidup sehat kok nggak mau sih? Belakangan ini kan kamu sibuk di studio mulu sama survei lapangan. Pasti capek banget kan? Olahraga yuk, biar seger lagi."
"HIIIIHHHH KAMU INI BUDEG APA GIMANA SIH, MIN? KALO AKU BILANG NGGAK MAU YA NGGAK MAU! NGGAK TAU APA AKU INI LAGI MAGER? KAMU INI PEKA DIKIT KENAPA?"
Dan seorang Kim Minseokpun memilih buat lari pagi seorang diri minggu ini.
RUMUS PMS #2
Cewek PMS = JANGAN DIPAKSA, dia mendadak BUAS
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumus PMS
FanfictionBagaimana cara untuk menyelamatkan hidup dan nyawa anda ketika menghadapi cewek PMS? Laki-laki WAJIB baca!! RUMUS PMS THE SERIES Storyline © Len K. Standard disclaimer applied. No profit taken from this fiction WARNING!! AU, OOC, typo(s), bahasa tid...