Chapt.20 : First Kiss Last Gift

707 82 24
                                    

.
.
.
Untuk yang nungguin LeoN, siapin bantal buat digigit 😆
Kali aja lapar maksudnya 😅

Happy reading 😀

.
.
.
.
💜

Gadis itu menembus portal pikiran Leo yang sedang tidak mengembangkan aura apapun.

Hati Leo bergetar ketika melihat genangan di pelupuk mata N, "Kau? Kenapa aku tidak merasakan auramu?" tanyanya tegas.

Ia menatap N dengan pandangan tidak suka. Ketika itu disadarinya aura pelindung tipis yang dipancarkan N. Itulah sebabnya ia tidak merasakan kehadiran N.

"Kau membaca pikiranku??" tanyanya lagi dingin menusuk.

N menunduk, ia mencuri lagi pemikiran Leo, seperti yang pernah ia lakukan dulu. Ia merasa sangat bersalah, namun ia tidak bisa menghentikan dirinya sendiri untuk tidak memasuki pikiran lelaki itu. Ia sangat ingin tahu apa yang sedang dipikirkan Leo saat ini. Dia ingin merasakan apa yang Leo rasakan. Ia ingin tahu mengapa Leo melakukan ini semua.

"Hidupmu sangat panjang..." kata N dengan nada tercekat yang menggantung di akhir kalimat.

Leo menatap nanar N, tersadar bahwa kini gadis itu mengetahui semuanya, perjalanan hidupnya, kebrutalannya. Gadis itu melihat sosok monster dalam dirinya.

"Kau sangat tidak bahagia." kata N lagi.

Leo menatap mata N tajam, menusuk hati N dengan pandangannya. "Aku bahagia menghancurkan semuanya. Kau tidak akan tahu rasanya..." seringai Leo membuat wajahnya yang datar itu menjadi kejam.

N menggeleng sedih, ia tahu perasaan Leo sesungguhnya tidak seperti itu, "Pengkhianatan. Dihancurkan oleh apa yang kau perjuangkan, menghancurkan apa yang kau mulai sendiri.. Bagian mana yang membawa kebahagiaan? Kau berusaha membohongi siapa? Aku? Atau dirimu sendiri?"

Wajah Leo berubah datar, tahu pasti dia tidak akan bisa menyembunyikan perasaannya pada gadis ini. Gadis ini membuatnya lemah. Ia tidak lupa pada kenyataan bahwa N dua kali membuatnya bergeming pada keinginan untuk mengakhiri hidupnya sendiri untuk selamanya.

"Kau tahu siapa aku sekarang. Aku adalah monster yang bangsa kalian takutkan. Aku adalah monster yang akan menghabisi kaum kalian tanpa sisa."

"Annie.." suara N bergetar, tetesan airmata di pipinya kembali mengalir, "Aku tahu kau tidak akan melakukannya. Bukan itu tujuanmu sekarang...."

N berjalan mendekat, mengulurkan tangannya pada Leo, "Kumohon, hiduplah denganku. Aku janji kita akan hidup bahagia. Aku janji tidak akan meninggalkanmu. Tidak akan ada pengkhianatan di antara kita. Kita akan hidup berdua, hanya berdua."

Tatapan Leo melembut, wajahnya tertunduk sedikit. Imajinasi yang indah melintas di kepalanya. Kata-kata N sangat mempengaruhinya, karena ia tahu N tidak akan membohonginya. Namun apa yang ada di depannya bukan itu.

"Tidak..." Leo berusaha menguasai dirinya lagi.

Mungkin ini adalah kesempatan terakhirnya, mungkin tidak akan ada lagi makhluk seperti Sehun yang akan lahir.

"Kenapa dengan Sehun?" tanya N yang masih membaca pikiran Leo.

"Pergilah! Jangan mendekat lagi, atau aku akan membunuhmu. Dan berhenti membaca pikiranku!!" bentak Leo tegas.

"Aku tidak akan kemanapun, tanpamu." kata N keras kepala.

"Menjauhlah dariku, N!!" Leo berteriak untuk pertama kalinya pada N yang berjalan semakin mendekat.

"Apa kau tidak mengerti juga? Siapa dirimu dan siapa diriku? Aku bukan vampire yang pantas untukmu." lanjut Leo.

N menghentikan langkahnya, menatap kecewa pada Leo. "Ah, aku lupa... akulah vampire yang tidak pantas untuk Hanabakke eopseo yang memberi kami kekuatan aura ini. Aku tidak pantas untukmu yang memiliki seluruh aura dan yang terkuat diantara kami. Bahkan kastamu adalah yang tertinggi...."

Dark PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang