Chapt.24 : Die At Heart

126 19 9
                                    

.
.
.

Inilah akhirnya.

Leo melepaskan lidah api dari percikan sayap-sayapnya, memisahkan Yunho dan Jaejoong, membuat keduanya tidak bisa menggabungkan aura mereka.

Jaejoong terpelanting jauh sementara Yunho berjuang keras menahan serangan Leo. Leo hanya menyeringai tipis kemudian menghujamkan seberkas besar api pada Yunho, namun dalam batas Sang Raja masih mampu mengelak dari serangan itu.

Jaejoong yang melihat suaminya kewalahan menghadapi Leo, segera membentuk blokade es tebal yang berfungsi sebagai tameng di hadapan Yunho, memberi sedikit waktu untuk Yunho bernafas sejenak.

Melihat itu, Leo tidak bergeming. Ia tidak berfikir itu akan membuat serangannya terhenti. Dan benar saja, blokade es yang dibangun oleh Jaejoong retak lalu hancur karena tidak kuat menahan serangan api dari Leo.

Namun Yunho sudah tidak terlihat disana. Dark vampire terkuat itu sudah menghilang dari tempatnya berlindung. Leo segera melacak Yunho melalui auranya, tapi ia terlambat.

Yunho tiba-tiba muncul dari ruang kosong, menekan Leo dengan aura gelapnya, hingga membuat Leo tersungkur ke tanah. Leo terdorong cukup jauh oleh kekuatan dark Yunho, terdesak hingga menuju hutan sekolah, arena sesungguhnya untuk pertarungan mereka.

Sayap Leo menghilang, api di punggungnya juga sirna, matanya menggelap seperti warna mata vampir biasa.

Yunho berdiri di hadapan Leo dengan mata semerah darah, menunjukkan kekuasaan penuhnya. Bukan tanpa alasan Yunho terpilih sebagai raja vampir. Ia yang terkuat, dan sangat dihormati sejak ditunjuk oleh raja sebelumnya sebagai putera mahkota. Darah vampirnya murni, dan bakatnya luar biasa. Tidak ada yang meragukan itu. Termasuk Leo.

Namun saat ini, Leo hanya tersenyum melihat hirarki yang coba ditunjukkan Yunho. Dalam sekejap, ia mengubah matanya semerah darah juga, dan seketika Yunho merasa ada tekanan kuat yang berasal dari tatapan Leo itu.

'Kenapa? Ada apa dengan tubuhku? Tidak mungkin Leo..' batinnya.

Yunho mengangkat pandangannya lagi, namun mata semerah darah itu seolah memiliki kekuatan menekan yang memaksanya menunduk kembali.

Sebuah bongkahan besar es menghujam Leo dengan serta merta, memudarkan mata merah Leo karena terkejut. Jaejoong segera menarik Yunho ke balik dinding, menghalangi tatapan mata Leo.

"Jae?"

"Dia bisa mengendalikan semua aura, termasuk pengendalian darah."

Mata Yunho melebar, jantungnya seolah jatuh ke perut.

Vampir seperti apa yang sedang dihadapinya sekarang? Ia tidak bisa membayangkan. Tapi pada akhirnya ia mengerti kenapa monster itu selalu bisa menghancurkan bangsa vampir di setiap kebangkitannya.

"Fokus, Yunho." kata Jaejoong menyadarkan Yunho dari lamunannya.

"Kalian bersembunyi seperti tikus, hah? Aku akan menghabiskan semua hutan disini!" ucap Leo mengancam, benar-benar seperti monster sekarang.

Seseorang dari tempat yang berbeda dari Yunho dan Jaejoong, melempar sebuah es tajam dengan kekuatan penuh pada Leo. Namun, jelas saja, es itu masih lebih lemah daripada milik Jaejoong. Bahkan es itu hancur begitu memasuki domain aura Leo.

Leo menoleh ke arah es tajam itu berasal, mendapati Heechul di sana dengan amarah yang menyala di matanya.

"Kau merasa tertipu oleh ku?" tanya Leo menebak alasan Heechul ikut menyerangnya.

"Bagaimana bisa kau membuatku tulus menjadi pelayanmu? !" Perkataan itu dipenuhi rasa terluka yang luar biasa.

"Aku dulu juga se-marah dirimu ketika menyadari pengkhianatan kalian."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang